Mengenal Trypophobia dan Cara Mengatasi Phobia Bolong-Bolong
Nesiaverse.com – Salah satu jenis phobia yang cukup banyak dialami orang-orang adalah trypophobia atau takut terhadap objek dengan pola bolong-bolong. Di artikel ini akan membahas trypophobia dan cara mengatasi phobia bolong-bolong secara menyeluruh.
Membahas mengenai phobia memang cukup menarik, karena kondisi ini memperlihatkan ketakutan seseorang terhadap suatu hal, baik itu berupa objek, situasi, hewan, atau orang. Sama halnya dengan trypophobia yang dimana penderitanya takut akan pola atau motif bolong.
Mungkin untuk sebagian orang yang terbilang normal, melihat objek dengan pola bolong-bolong akan terasa biasa saja. Namun, berbeda dengan seseorang yang mempunyai trypophobia, mereka akan merasa takut setengah mati dan bahkan mengalami beberapa gejala.
Lalu kalau begitu mari kupas tuntas mengenai apa yang dimaksud dengan trypophobia ini, dan bagaimana cara menghilangkan phobia bolong-bolong. Jadi langsung saja baca ulasannya di bawah ini dengan seksama, supaya dapat kamu kenali dan pahami mengenai jenis phobia ini!
Mengenal Trypophobia dan Cara Mengatasi Phobia Bolong-Bolong
Memiliki rasa takut memang respon yang wajar dan normal, namun jika ketakutan tersebut terbilang cukup parah, tidak masuk akal, dan tidak realistis, bisa jadi itu adalah gejala phobia. Phobia merupakan kondisi kecemasan dan ketakutan berlebih akan sesuatu yang jadi pemicu.
Phobia terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu fobia spesifik, fobia sosial dan agorafobia. Nah, trypophobia termasuk ke dalam jenis fobia spesifik. Dimana fobia spesifik adalah ketakutan ekstrim terhadap suatu objek yang biasanya tidak akan membahayakan seseorang. Namun, ketakutan ini muncul dari pikiran si penderita terhadap suatu objek yang menurutnya hal itu sangat menakutkan di mata mereka sehingga membuat penderita ketakutan hebat.
Trypophobia merupakan jenis ketakutan atau rasa jijik seseorang terhadap lubang yang tersusun kemas, phobia ini dapat terjadi saat kamu melihat suatu benda, potrait atau foto, dan objek yang memiliki pola lubang yang banyak seperti sarang lebang, atau kayu berongga.
Secara garis besar, sebenarnya phobia ini tidak dapat disebut sebagai penyakit mental, namun beberapa ahli menyebutkan bahwa trypophobia dapat didiagnosis sebagai fobia spesifik yang terjadi akibat ada perasaan cemas serta ketidaknyamanan berlebih terhadap hal tersebut.
Selain itu trypophobia juga termasuk salah satu jenis anxiety disorder berupa rasa takut berlebihan pada pola berlubang. Trypophobia dikaitkan dengan tekanan dan gangguan psikologis yang signifikan. Mayoritas penderita trypophobia ini uniknya lebih merasa jijik secara berlebihan dibandingkan takut, tidak seperti phobia lainnya yang lebih merasa takut.
Dilansir dari halodoc.com, menurut sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2017 silam, menemukan adanya hubungan antara trypophobia dan gangguan depresi mayor, sekaligus gangguan kecemasan. Studi yang dilakukan dengan mensurvei 195 partisipasi tersebut menjelaskan bahwa:
- 19% partisipan memiliki diagnosis depresi berat dan tambahan 8,7% percaya bahwa mereka dapat mengalami depresi berat.
- 17,4% partisipan memiliki diagnosis gangguan kecemasan umum. Sementara itu ada sekitar 11,8% tambahan bahwa mereka dapat memiliki gangguan kecemasan umum.
- Banyak partisipan melaporkan diagnosis kesehatan mental lainnya termasuk kecemasan sosial sekitar 8,2% dan serangan panik sekitar 6,2%
Gejala pada penderita trypophobia adalah ketika melihat sekumpulan lubang, baik secara langsung atau melalui gambar, maka penderita phobia ini dapat mengalami keluhan kecemasan, badan bergetar, gatal-gatal, sesak napas, berkeringat dingin, mual dan muntah, pusing atau sakit kepala, adapun ingin segera cepat menjauh dari gambar atau objek tersebut.
Gejala terparahnya adalah penderita phobia ini berpotensi terkena serangan panik. Dengan demikian, secara tidak langsung gejala trypophobia sangatlah mempengaruhi seseorang dalam beraktivitas, pada situasi ekstremnya akan berdampak pada aspek penting hidup lainnya seperti pekerjaan dan sosial.
Nah, penyebabnya sendiri masih belum diketahui dengan pasti. Walau bagaimanapun, beberapa ahli berpendapat bahwa penyebab trypophobia berasal dari sifat DNA manusia yang cenderung mudah merasa tidak nyaman dengan pola lubang berkerumun. Selain itu, penelitian lain menunjukkan bahwa trypophobia merupakan reaksi tubuh terhadap ancaman yang dikenal sebagai respon fight-or-flight.
Lalu bagaimana cara mengatasi dan menghilangkan ketakutan berlebih terhadap bolong-bolong? Jika kamu merupakan salah satu dari sekian banyak orang yang memiliki trypophobia ini, berikut adalah beberapa cara yang dapat kamu lakukan untuk menghilangkan phobia bolong-bolong, diantaranya adalah:
Terapi Pemaparan
Cara pertama dalam mengatasi phobia bolong-bolong atau trypophobia adalah dengan terapi pemaparan, yakni terapi dengan tujuan mengubah respons penderitanya terhadap objek atau situasi yang memicu ketakutan tersebut.
Dalam terapi ini, kamu akan dengan sengaja diperlihatkan secara bertahap terhadap objek maupun gambar yang memungkinkan membuat trypophobia terpicu. Dengan demikian, agenda bertahap tersebut akan membuat kamu terbiasa dan dapat belajar untuk menghadapi dan mengurangi ketakutan ini secara perlahan.
Selain itu, terapi ini dapat membantu kamu juga dalam mengidentifikasi, mengeksplorasi, serta mengatasi ketakutan, sehingga nanti kamu akan dapat mengatasi reaksi berlebih yang tidak diinginkan apabila dihadapkan pada situasi yang memicu trypophobia.
Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
Cara selanjutnya adalah dengan melakukan Terapi Perilaku Kognitif atau CBT. CBT ini merupakan jenis terapi untuk membantu menangani permasalahan fobia seperti trypophobia. Nah, dalam terapi ini kamu akan difokuskan terhadap proses perubahan pola pikir dan perilaku terhadap fobia tersebut. Cara kerja CBT adalah sebagai berikut:
- CBT dapat membantu kamu mengidentifikasi pikiran negatif yang kerap muncul saat mengalami situasi yang memicu trypophobia. Misalnya, kamu merasakan tekanan berbahaya dan merasa jijik saat melihat lubang-lubang tersebut.
- Apabila pola pikir negatif kamu sudah teridentifikasi, nanti terapis akan membantu kamu dalam mengubah pola pikir itu menjadi lebih realistis dan rasional. Kamu akan dibawakan pada pertanyaan-pertanyaan yang mempertanyakan kebenaran dari pikiran negatif tersebut.
- Selain itu, CBT juga ternyata melibatkan teknik sebelumnya yaitu teknik pemaparan namun dengan lebih terkontrol. Jadi, kamu akan secara bertahap diperlihatkan objek atau gambar yang dapat memicu trypophobia. Nah, dalam proses ini nantinya kamu akan belajar menghadapi ketakutan tersebut dan merespon dengan cara yang lebih adaptif.
- Terakhir, dalam CBT ini kamu akan diajarkan cara mengelola kecemasanmu. Contohnya seperti teknik pernapasan dalam dan relaksasi otot, dalam upaya menangani kecemasan yang muncul ketika kamu dihadapkan pada situasi yang memicu trypophobia.
Dukungan dari Ahli Kesehatan Mental
Cara terakhir untuk dapat terbebas dari fobia bolong-bolong adalah dengan mendapat dukungan dari ahli kesehatan mental. Mereka akan dapat membantu kamu mengatasi trypophobia dengan berbagai cara, mulai dari konseling atau melakukan beberapa tes phobia.
Selain itu, ahli kesehatan mental pun dapat membantu memberikan panduan serta dukungan secara emosional yang diperlukan guna untuk mengelola trypophobia sembari membimbing kamu untuk mengembangkan strategi pengelolaan kecemasan dengan lebih efektif. Dengan demikian, cara terakhir ini dapat memainkan peran penting dalam upaya mengatasi trypophobia.
Itulah penjelasan mengenai Trypophobia serta beberapa cara yang dapat kamu lakukan dalam menghilangkan fobia bolong-bolong tersebut. Tidak ada ilmu pastinya, sebuah fobia datang dari mana. Hanya saja, tetaplah berhati-hati dan belajar lebih baik soal cara mengontrol diri.
Hindari mendekati atau melihat atau bahkan menyentuh suatu objek yang dapat memicu phobia kamu, jika kamu belum bisa mengontrol terhadap kecemasan yang berlebihan saat menghadapinya. Lakukan terapi secara rutin agar bisa sembuh. Good Luck semoga membantu.
Comments are closed.