Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Nesiaverse.com – Metamorfosis pada binatang, terbagi menjadi dua yaitu metamorfosis sempurna dan tidak sempurna. Berikut merupakan perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

Metamorfosis sendiri berupa sebutan dari proses perubahan bentuk maupun susunan, yang seringkali menggambarkan perubahan bentuk pada makhluk hidup.

Dalam mata pelajaran Biologi di sekolah, ada salah satu materi yang membahas mengenai proses perkembangan makhluk hidup, secara singkat itulah pengertian dari metamorfosis pada makhluk hidup.

Untuk mempelajari perbedaan antara metamorfosis sempurna dan tidak sempurna ini, tentunya penting guna menambah pengetahuan dan wawasan mengenai proses lahirnya hewan hingga tumbuh dewasa. Dimana kamu bisa membedakan hewan yang menjalani metamorfosis sempurna dan tidak sempurna.

Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Perbedaan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Mempelajari perbedaan dari metamorfosis sempurna dan tidak sempurna merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan dan sangat penting untuk menambah pengetahuan. Pelajaran metamorfosisi pernah didpatakan ketika kita belajar di bandgku sekolah dasar.

Metamorfosis sendiri pada dasarnya terjadi pada makhluk hidup, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) definisi dari metamorfosis sendiri berupa transformasi yang mencakup perubahan dalam bentuk atau susunan makhluk hidup, seperti misalkan ketika seekor ulat yang berubah menjadi kupu-kupu.

Dalam ilmu biologi, metamorfosis sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu metamorfosis sempurna atau dikenal dengan holometabolous dan metamorfosis tidak sempurna dan dikenal dengan hemimetabolous.

Dari kedua jenis metamorfosis tersebut, terdapat perbedaan yang signifikan, dimana perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna ini mempengaruhi siklus hidupnya.

Pengertian Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Dikutip dari Biology Dictionary, metamorfosis sempurna atau holometabolous ini berasal dari bahasa Yunani holoo yang berarti utuh atau lengkap. Kata meta sendiri berarti perubahan, dan boleh yang memiliki arti melempar.

Sehingga Holometabolous sendiri artinya berubah seutuhnya. Sementara Metamorfosis tidak sempurna atau dikenal dengan Hemimetabolous berasal dari bahasa Yunani hemi yang berarti setengah. Dengan begitu Hemimetabolous memiliki arti perubahan setengahnya.

Jika metamorfosis adalah sempurna merubah bentuk dan kemampuan makhluk hidup secara drastis. Maka, metamorfosis tidak sempurna hanyalah memberikan setengah atau sedikit perubahan dalam bentuk penampilan atau wujud makhluk hidup tersebut.

Tahapan Metamorfosis Sempurna dan Tidak Sempurna

Perbedaan metamorfosis sempurna dan tidak sempurna tidak hanya dari pengertian saja. Namun perbedaan secara signifikan dapat dilihat dari proses atau tahapan dari metamorfosis itu sendiri.

Metamorfosis sempurna, yaitu melalui 4 tahapan : Telur-Larva-Pupa-Imago (dewasa), berikut penjelasannya.

Fase Telur

Metamorfosis sempurna ini diawali dengan fase pertama yaitu fase telur, yang berasal dari perkembangbiakan hewan. Pada fase pertama ini, telur-telur yang dihamili oleh betina berasal dari hasil fertilisasi yang terjadi pada hewan berkelamin jantan. 

Selain itu, sel telur yang bertemu dengan sel sperma ini nantinya akan mengakibatkan terjadinya proses pembelahan. Pada proses atu ini, pembelahan membutuhkan waktu yang bervariasi dan tergantung dari jenis hewannya. 

Dari hasil pembelahan ini akan menghasilkan jumlah telur-telur yang cukup banyak. Yang mana telur ini kemudian dapat diletakkan oleh betina pada tempat atau habitatnya. Misalnya saja kupu-kupu yang merupakan hewan yang akan meletakan telurnya di permukaan air yang cukup tenang. 

Para induk hewan meletakkan telurnya sesuai pada habitatnya, karena setelah mengalami perubahan wujud secara langsung dapat mencari makan. Hewan muda yang mudah mencari makan ini akan mengalami pertumbuhan yang cukup cepat.

Face Larva

Fase metamorfosis sempurna berikutnya adalah fase larva yang merupakan fase dimana hewan muda sudah mulai aktif mencari makan. Makanan yang didapatkan sendiri sangat mudah, karena sudah disiapkan oleh induk jika anaknya berkembang, sehingga tidak mencarinya sendiri. 

Dengan kata lain, induk dari setiap hewan ini tidak akan membuat anaknya kesulitan mencari makan. Pada fase larva sendiri, beberapa hewan memiliki eksoskeleton atau rangka luar. Yang mana hanya dimiliki oleh hewan yang masuk bagian serangga atau hewan lain yang mengalami ekdisis atau perubahan kulit. 

Perubahan kulit ini yang terjadi pada larva dan mengakibatkan larva mengalami perubahan wujud menjadi lebih besar. Perubahan kulit ini akan berhenti ketika larva sudah mulai mempersiapkan diri untuk memasuki fase metamorfosis sempurna berikutnya. 

Fase Pupa

Fase pupa adalah fase transisi yang terjadi karena adanya perubahan wujud dari larva menjadi wujud heran yang jauh lebih besar. Sehingga perubahan ini dapat membuat hewan yang memiliki rangka luar dapat melindungi tubuh dan rangka luar dan dimana kokon. 

Meskipun sudah terlindungi oleh keberadaan kokon, tubuh pupa sendiri akan tetap melakukan pembentukan metabolisme dan melakukan pembentukan hewan yang menjadi dewasa. Awal mula menjadi pupa, hewan akan menyimpan cadangan makanan pada saat menjadi larva. 

Meskipun begitu, fase larva sendiri sudah menyimpan banyak cadangan, tetapi untuk bisa bertahan hidup pupa tetap membutuhkan asupan makanan. Sehingga pada fase pupa ini setiap hewan yang bermetamorfosis sempurna ini akan aktif kembali untuk mencari makanannya. 

Fase Imago 

Fase setelah pupa adalah fase imago, dan pupa akan keluar dari cangkangnya dan memiliki wujud hewan baru yang menandakan jika hewan mengalami metamorfosis sempurna. Hal ini menunjukan jika hewan yang mengalami metamorfosis sempurna sudah menjadi tumbuh dewasa. 

Pada fase tersebut hewan akan membiasakan dirinya untuk menghadapi predator-predator lainnya. Pada fase imago, hewan ini akan memiliki bentuk yang sempurna, sehingga ketika mencari makan dan habitat tidak sama lagi dengan fase larva. 

Selain itu, fase satu ini, hewan akan melakukan reproduksi atau perkawinan antara hewan jantan dan betina. Maka, fase imago dapat dikatakan sebagai fase gwaan menjadi dewasa dan melakukan perkawinan. 

Sementara Metamorfosis tidak sempurna, melalui 3 tahapan: Telur-Nimfa (muda)-Imago

Fase Telur

 Fase telur pada metamorfosis tidak sempurna ini sama seperti hewan dengan metamorfosis sempurna. Dimana telur yang dihasilkan ini merupakan hasil perkawinan dari hewan jantan dan betina. Yang kemudian diletakkan di habitat aslinya. 

Bukan hanya diletakan di habitat aslinya saja, namun sangat induk juga memastikan jika telur diletakkan sudah dalam kondisi saman dari serangan predator atau tidak. Jika belum aman daris erangan predator, maka sang induk nantinya akan mencari tempat yang baru. 

Pada fase ini, telur yang terdiri dari embrio-embrio akan diberikan perlindungan oleh struktur telur yang bercangkang. Adapun waktu yang diperlukan ini membutuhkan waktu yang berbeda dan beragam, sesuai dengan jenis hewan masing-masing. 

Fase Nimpa

Fase kedua dari metamorfosis tidak sempurna ini adalah fase nimfa. Fase nimfa berbeda dengan fase larva, dimana tidak terdapat pada metamorfosis sempurna. Fase satu ini merupakan wujud hewan yang akan berbeda dengan wujud hewan yang sudah dewasa. 

Fase nimfa merupakan fase wujud hewan muda dan akan sama dengan wujud hewan dewasa, hanya saja memiliki ukuran yang jauh berbeda. Ukuran dari hewan muda pada fase metamorfosis tidak sempurna ini jauh lebih kecil. Kemudian ketiak dewasa ukuranya semakin besar. 

Pergantian ukuran pada fase nimfa ketika dewasa akan melewati yang namanya perubahan kulit atau dikenal dengan ekdisis. Meskipun serupa dengan fase larva pada metamorfosis sempurna, namun perubahan wujudnya sangat berbeda. 

Fase Imago

 Pada fase imago, menandakan jika hewan yang bermetamorfosis tidak sempurna ini tentunya melewati fase nimfa sebelumnya. Namun, jika dilihat dengan teliti, maka tubuh bagian luar dari fase nimfa ke imago ini hanya mengalami perubahan ukuran tubuh hewan tersebut. 

Fase imago ini adalah fase dewasa yang terjadi pada hewan dengan metamorfosis sempurna maupun tidak sempurna. Pada fase satu ini seluruh organ tubuh dan organ reproduksi akan mengalami kematangan. Nantinya akan mendukung proses reproduksi dan melakukan perkembangbiakan. 

Jadi, bisa disimpulkan jika hewan dengan metamorfosis tidak sempurna ini akan mengalami perubahan luar dan sangat berbeda dari usia muda ke usia dewasanya.

Comments are closed.