Saturday, 06 Jul 2024

Oligomenorea Adalah? Ini Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

6 minutes reading
Saturday, 11 Nov 2023 04:30 0 178 Muti Karya

Nesiaverse.com – Pertanyaan mengenai Oligomenorrhea adalah apa? penyebab terjadinya, gejala dan cara untuk mengobati oligomenorea kerap kali dipertanyakan. Khususnya oleh para wanita. Banyak yang mengalaminya naman tidak sadar jika dirinya tengah mengalami oligomenorea. Sehingga penting bagi kamu yang tidak mengetahuinya untuk menyimak pembahasan secara lengkapnya dalam artikel kami kali ini. 

Menstruasi tidaklah selalu lancar, terkadang ada sebagian wanita yang mengalami gangguan menstruasi. Mulai dari telat datang bulan, perubahan mood, merasakan badan yang nyeri di berbagai persendian sehingga hal ini juga mengganggu siklus atau periode dari menstruasi tersebut. Nah, jika kamu pernah mengalami gangguan terkait siklus atau periode menstruasi, maka kamu harus mencari tahu apakah permasalahannya.

Penjelasan Oligomenorea

Siklus menstruasi yang tidak teratur pastinya akan menyebabkan rasa gelisah dan meresahkan para wanita, hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor internal maupun external. Selain itu gangguan menstruasi sendieir berbagai macam, diantaranya adalah oligomenorea. Kondisi satu ini dapat menyebabkan gejala dan masalah kesehatan yang jauh lebih serius. Sehingga penting bagi kamu untuk memahami Oligomenorea adalah apa? penyebab oligomenorea, gejala dai oligomenorea dan cara mengobati dengan tepat dan ampuh. 

Oligomenorea adalah pendarahan ringan yang memang jarang terjadi atau tidak normal pada wanita di masa menstruasinya. Kondisi satu ini menggaggu pada siklus menstruasi yang umumnya normal dengan siklus lebih dari 35 hari lamanya. Atau wanita yang memang memiliki kurang dari 9 periode menstruasi dalam setahun. 

Karena pada umumnya, siklus menstruasi seorang wanita adalah 28 hari, namun siklus yang berjalan dari 25 ke 35 hari juga masih dianggap normal. Perubahan kecil dari bulan ke bulan juga merupakan hal biasa, namun memang seharusnya memiliki siklus yang sama setiap kali terjadi. 

Kehilangan satu periode yang bukan karena kehamilan, pengendalian kelahiran atau menopause, maka kamu tidak perlu dikhawatirkan. Maka, jika secara terus berjalan selama 35 hari terahli atau lebih di antara periode sebaiknya kamu langsung mengunjungi ahlinya. 

Penyebab Terjadinya Oligomenorea

Terdapat beberapa faktor penyebab kenapa bisa terjadi Oligomenorea pada seorang wanita, nah berikut pembahasannya yang bisa kamu waspadai. 

  • Pada umumnya, kondisi oligomenorea adalah kondisi yang merupakan salah satu efek samping dari kontrasepsi hormonal. Ada beberapa wanita yang juga mengalami periode menstruasi yang lebih ringan namun selama 3 tahun lamanya hingga 3 bulan setelah menggunakan alat kontrasepsi. Karena memang terkadang menstruasi bisa tidak terjadi sama sekali. 
  • Wanita muda yang aktif berolahraga, khususnya olahraga berat dan mengembangkan kondisi tersebut adalah salah satu faktor yang kerap kali dihiraukan.
  • Gangguan makan, diantaranya adalah anoreksia nervosa dan bulimia yang juga salah satu faktor penyebab terjadi oligomenorea pada seseorang
  • Oligomenorea umumnya terjadi pada gadis remaja dan wanita perimenopause karena tidak adanya kadar hormon yang berfluktuasi nantonya. 
  • Kondisi satu ini juga dapat mempengaruhi pada wanita yang juga merupakan salah satu pasien diabetes atau memiliki permasalahan tiroid.
  • Oligomenorea juga dapat terjadi pada wanita yang memiliki kadar protein tinggi prolaktin, yang mana umumnya ditemukan antipsikotik dan anti epilepsi. 
  • Adanya kelainan rahim atau serviks
  • Mengidap penyakit indung tempur, yaitu Policy Ovary Syndrome
  • Terdapat tumor yang mana memproduksi hormon estrogen secara berlebihan
  • Mengalami stres dan depresi

Adapun penyebab dan faktor-faktor penyebab lainnya yang diduga dapat meningkatkan risiko wanita mengalami oligomenorea, berikut :

  • Penderita diabetes tipe 1
  • Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti antipsikotik dan anti epilepsi
  • Menggunakan kontrasepsi hormonal seperti pil hingga suntik KB
  • Menderita kelenjar adrenal atau tumor pada ovarium

Setelah kamu mengetahui apa itu Oligomenorea dan faktor penyebabnya, kamu harus mengenali gejala terjadinya oligomenore. Hal ini guna membuat kamu lebih memperhatikan kondisi tubuh kamu dan menjadi lebih waspada lagi. Nah, berikut beberapa gejala terjadi Oligomenorea yang harus kamu ketahui. 

Gangguan Siklus Haid

  • Adanya jarak antara haid yang terjadi secara berlebihan dari 35 hari terakhir
  • Tidak mengalami haid selama 90 hari
  • Mengalami haid kurang dari 9 kali setahun, karena normalnya haid terjadi sebulan sekali,sehingga dalam setahun harusnya 12 kali haid atau menstruasi.

Jumlah Haid Sedikit

Gejala oligomenorea selanjutnya adalah banyaknya darah yang akurat pada kondisi oligomenorea yang cenderung sedikit dan tidak wajar. Umumnya menstruasi yang berlangsung normal adalah 2 hingga 7 hari lamanya. 

  • Siklus menstruasi mulai tidak teratur dan sulit diprediksi
  • Terjadi pendarahan yang lebih sedikit ketika haid atau menstruasi jika dibandingkan biasanya

Terjadi Pada Usia Subur

Oligomenorea umumnya terjadi pada seorang wanita yang dialaminya pada usia subur. Jika kondisi ini dialami oleh remaja di usia pubertas atau wanita yang berada di usia menjelang menopause, maka kondisi tersebut tidak termasuk oligomenorea.

Selain itu kondisi Oligomenore yang dialami oleh seorang wanita umumnya terbiasa menjadi salah satu jenis olahraga berat atau profesinya sebagai atlet, maka ada beberapa gejala tambahan, berupa.

  • Tekanan darah yang rendah
  • Irama jantung terdengar abnormal
  • Pola makan sembarangan yang jadi tidak normal
  • Adanya fraktur stres atau tulang retak, khususnya pada tulang pinggul, tulang kaki, tulang belakang juga.

Gejala terjadi oligomenorea lainnya adalah sakit kepala, adanya masalah kulit seperti jerawat, timbulnya sensasi panas atau hot flashes, mulai sakit perut hingga keputihan. 

Cara Mengobati Oligomenorea

Cara untuk mengobati oligomenorea tentunya tergantung pada penyebab yang mendasari kondisi kesehatan penderita secara keseluruhan. Nah, jika oligomenorea terjadi akibat pola hidup yang tidak sehat, maka dokter nantinya akan menganjurkan pasien untuk melakukan perubahan pola hidup, misalnya sebagai berikut. 

  • Berolahraga secara rutin
  • Mulai menjaga berat badan secara ideal
  • Mengelola stres
  • Beristirahat dan tidur dengan baik dan cukup
  • Berhenti merokok dan konsumsi minuman beralkohol
  • Mengkonsumsi makanan bergizi seimbang dan lengkap.

Selain kamu menjaga pola hidup yang sehat, kamu akan dianjurkan untuk menjalani pengobatan dengan terapi hormon. Terapi hormon ini memiliki tujuan guna mengatur siklus menstruasi dari pasien oligomenorea, sehingga akan membantu untuk mengatur siklus menstruasi pasien agar menjadi teratur kembali. Jenis terapi hormon sendieir yang bisa kamu gunakan ada 2, berikut terapi hormon yang dapat kamu gunakan. 

Penggantian Metode Kontrasepsi

Metode terapi pertama yang dapat pasien oligomenorea lakukan adalah dengan penggantian metode kontrasepsi. Oligomenorea yang dialami pasien umumnya dapat terjadi karena penggunaan alat kontrasepsi yang tidak sesuai, sehingga, dokter akan menyarankan untuk menggunakan metode kontrasepsi lainnya. 

Gonadotropin Releasing Hormone atau GnRh

Metode berikutnya untuk mengobati oligomenorea adalah dengan obat-obatan golongan GnRh, yang mana dapat diberikan untuk mengatasi Oligomenorea. Jenis obat-obatan satu ini tidak dianjurkan untuk dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. Sehingga untuk dapat mengkonsumsinya kamu membutuhkan izin dan dosis dari dokter secara langsung, guna menghindari timbulnya efek samping.

Sementara jika faktor penyebab terjadinya oligomenorea adalah infeksi, maka dokter akan mengobati ikan menggunakan antibiotik. Pada pasien hipertiroidisme, dokter nantinya akan memberikan tindakan sesuai dengan jenis penyakit yang mendasarinya. Misalnya dalam pemberian obat propylthiouracil pada para penyakit Graves. Sehingga jika Oligomenore disebabkan oleh faktor tumor atau kanker, nantinya dokter akan membantu untuk menyarankan operasi dan terapi radiasi hingga kemoterapi. 

Nah, komplikasi Oligomenore yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan komplikasi kesehatan mulai dari manual, osteoporosis, gangguan jantung yang dikarenakan rendahnya hormon estrogen yang normalnya banyak dna diproduksi saat memasak hingga timbulnya gangguan kecemasan, depresi hingga stres berat sekalipun. Kemudian kapan waktu yang tepat untuk berkonsultasi pada dokter? kamu dianjurkan untuk langsung berkonsultasi ke dokter jika sudah mengalami menstruasi setiap lebih dari 35 kali sekali.

Demikian pembahasan mengenai oligomenorea adalah gangguan menstruasi, mulai dari penyebab dan faktor pemicunya, gejala dan cara mengobatinya yang tepat. Dengan mengetahui semua tersebut maka akan mudah bagi kamu untuk mengatasinya. Dengan memperbaiki pola hidup dari mulai pola makan, pola istirahat maka akan berdampak baik untuk penyembuhan oligomenore.