10 Macam-Macam Gangguan Kepribadian

Nesiaverse.com – Bagi beberapa orang mungkin masih belum begitu memahami seperti apa masalah gangguan kepribadian dan macam-macam gangguan kepribadian. Setiap orang pasti memiliki kepribadian yang berbeda-beda, ada juga yang namanya kepribadian abnormal.

Kenapa bisa dibilang abnormal? Mereka yang mempunyai gangguan kepribadian bisa disebut abnormal, atau kepribadian yang tidak seperti kebanyakan orang normal. Meskipun begitu, bukan berarti mereka kamu menganggapnya aneh. Hanya saja mereka ada masalah mental.

Sama halnya seperti mengidap penyakit, tapi penyakit seperti ini versi penyakit mentalnya. Dimana para penderita gangguan kepribadian mengidap penyakit yang bersangkutan dengan cara pikir mereka, dan perasaan mereka yang mudah sekali terombang ambing tidak menentu.

Lalu kalau begitu apa saja sih macam-macam gangguan kepribadian? Nah, disini akan memberikan beberapa penjelasan mengenai jenis atau macam-macam gangguan kepribadian secara menyeluruh. Jadi langsung saja simak ulasannya di bawah ini dengan seksama!

Macam-Macam Gangguan Kepribadian

10 Macam-Macam Gangguan Kepribadian

Gangguan kepribadian atau personality disorder merupakan kondisi dimana seseorang memiliki pola pikir yang tidak sehat atau abnormal dibandingkan orang lain yang normal. Mereka cenderung kesulitan untuk menjalin hubungan dengan orang lain secara normal.

Lantas apakah gangguan kepribadian dapat sembuh? Sebenarnya tidak bisa dinyatakan sembuh secara total, sebab jika ada pemicunya gangguan kepribadian tersebut bisa muncul kembali. Gangguan kepribadian termasuk salah satu jenis penyakit mental yang cukup serius.

Gangguan kepribadian melibatkan pola pikir, perilaku, suasana hati, serta hubungan dengan orang lain. Siapapun bisa mengalami gangguan kepribadian, selain itu gangguan kepribadian memiliki berbagai macam dan jenisnya tersendiri dan mempengaruhi orang secara berbeda.

Orang yang mengalami gangguan kepribadian secara global terdapat sekitar 6%.Mulai dari gangguan kepribadian cluster A, B, dan C, masing-masing mempunyai jenis atau macamnya. Nah, berikut adalah macam-macam gangguan kepribadian, diantaranya adalah:

Skizofrenia

Skizofrenia merupakan gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang dalam berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik. Biasanya skizofrenia ditandai dengan pemikiran atau pengalaman yang tidak realistis atau halusinasi, pikiran yang kacau, dan perubahan perilaku.

Berdasarkan data dari WHO, ada lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia menderita skizofrenia. Bahkan penderita skizofrenia lebih rentan mengalami kematian pada usia muda, karena seringkali disertai dengan penyakit seperti jantung, diabetes, dan percobaan bunuh diri.

Penyebab skizofrenia sendiri masih belum diketahui dengan pasti, hanya saja ada beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya skizofrenia seperti genetik, dan pengaruh lingkungan.

Skizoid (SPD)

Skizoid adalah gangguan kepribadian yang dimana kondisi mereka cenderung menghindari bersosialisasi atau kegiatan sosial, bahkan enggan untuk berinteraksi dengan orang lain.

Mereka senang menyendiri dan jarang sekali mengekspresikan emosi yang kuat. Namun, para penderita skizo dapat menjalani kehidupannya dengan baik dan tidak mengganggu sekitar.

Menurut seorang Psikolog, Ikhsan mengatakan bahwa, ada beberapa faktor yang bisa menjadi penyebabnya, seperti traumatis masa kecil dan pola asuh orang tua yang kurang baik.

Skizotipal (STPD)

Skizotipal atau disebut juga schizotypal personality disorder merupakan gangguan kepribadian yang dimana para penderita skizotipal merasa tidak nyaman untuk menjalin hubungan dekat serta seringkali memiliki keyakinan yang menyimpang dan percaya takhayul.

Para penderita skizotipal mempunyai pemikiran yang abnormal atau tidak wajar, tetapi mereka sendiri sering tidak sadar kalau perilakunya itu tidak wajar dan problematik. Ada persamaan antara skizotipal dan skizofrenia, yaitu keduanya dapat memicu gejala psikosis atau kesulitan untuk membedakan mana kenyataan dan halusinasi.

Paranoid

Paranoid merupakan gangguan kepribadian yang dapat membuat seseorang menjadi lebih waspada, curiga, dan ketakutan yang berlebihan terhadap orang-orang disekitarnya. Mereka cenderung sulit untuk percaya kepada orang lain serta pola pikir yang berbeda dari yang lain.

Bahkan para penderita paranoid seringkali berpikir kalau orang lain disekitarnya memiliki niat jahat kepada mereka. Sulit untuk bersosialisasi dan menjalani hubungan yang normal dengan orang lain di sekitarnya. Mereka juga jadi cenderung independen dan mandiri dalam segala hal.

Antisosial (ASPD)

Antisosial merupakan gangguan kepribadian yang memiliki perilaku berbeda, yaitu tidak suka bergaul, tertutup, dan malah sebaliknya mereka dapat mengganggu ketentraman atau mencari masalah dengan sengaja serta membuat orang disekitarnya menjadi marah atau bahkan murka.

Gangguan kepribadian satu ini sering disebut juga sebagai sosiopat dan perbuatannya dapat membahayakan orang lain bahkan dirinya sendiri. Penderita ASPD cenderung tidak memiliki empati atau rasa kasihan terhadap orang lain, manipulatif, dan sering melanggar hak orang lain.

Histrionik

Menurut American Psychiatric Association (APA), gangguan histrionik atau disebut juga histrionic personality disorder (HPD) merupakan gangguan kepribadian yang ditandai dengan pola emosi berlebihan dalam mencari perhatian, termasuk perilaku seduktif yang tidak tepat dan kebutuhan yang berlebih untuk penerimaan.

Para penderita HPD lebih bergantung pada keputusan orang lain dibandingkan dari dirinya sendiri. Mereka ingin mendapatkan perhatian dari orang lain dan kerapkali berperilaku dramatis, arti kata ‘histrionik’ sendiri berarti dramatis. Ketidakstabilan emosi dan citra diri yang terdistorsi adalah ciri khas dari penderita histrionik.

Narsistik

Narsistik atau narcissistic personality disorder merupakan gangguan kepribadian dengan percaya kalau diri mereka itu sangat penting, dan cenderung sering terjadi pada pria. Biasanya ditandai dengan kebutuhan pujian yang berlebihan dan mengabaikan perasaan orang lain.

Mereka merasa dirinya lebih baik dari orang lain, sehingga mereka merasa haus pujian, ingin dikagumi, dan selalu berusaha menjadi pusat perhatian. Selain itu narsistik terbagi menjadi beberapa jenis, seperti berikut adalah jenis-jenis narsistik yaitu:

  • Narsistik tampak atau grandiose narcissism lebih menunjukkan sikap arogan, kompetitif, percaya diri yang berlebihan, dan senang mengintimidasi orang lain serta merendahkan.
  • Narsistik terselubung atau covert narcissism sikapnya kebalikannya dari narsis tampak, mereka merasa lebih unggul dari orang lain namun tidak diperlihatkan secara jelas.
  • Narsistik antisosial atau antagonistic narcissism merupakan jenis narsis yang cenderung selalu mengambil keuntungan dari orang lain tanpa merasa bersalah setelahnya.
  • Narsistik prososial adalah salah satu jenis narsis yang cukup baik, namun perbuatan baiknya dengan tujuan ingin mendapatkan perhatian dan pengakuan dari orang lain.

Borderline Personality Disorder

Gangguan kepribadian ambang atau disebut borderline personality disorder merupakan kondisi dimana si penderita mengalami perubahan suasana hati dan citra diri yang tidak menentu dan sulit untuk dikontrol, serta perilaku mereka cenderung selalu impulsif.

Sekitar 1-4% orang di dunia mengalami BPD dan pada umumnya muncul saat masa-masa remaja akhir menuju dewasa, serta kebanyakan dialami oleh wanita. Biasanya hal ini dipicu karena trauma masa kecil seperti pelecehan, kekerasan, atau ditelantarkan. Penderita BPD juga sering mengalami mood swing yang drastis terhadap dirinya sendiri tanpa alasan jelas.

Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)

Obsessive compulsive disorder merupakan masalah kepribadian yang membuat penderita OCD ini memiliki pemikiran dan dorongan yang tidak bisa dikontrol, yang bersifat berulang-ulang atau obsesi, sehingga menimbulkan perilaku paksaan atau kompulsif.

Contohnya, si penderita bisa melakukan kebiasaan yang berulang-ulang seperti mencuci tangannya berulang kali setelah melakukan kontak fisik terhadap sesuatu yang menurutnya tidak bersih. Artinya OCD ini dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap berbagai aspek.

Obsessive-Compulsive Personality Disorder (OCPD)

Obsessive compulsive personality disorder tentunya berbeda dengan OCD. Penderita OCPD tidak melakukan sesuatu secara berulang kali, melainkan mereka terobsesi terhadap sesuatu secara mendetail. Misalnya mereka mencuci tangan sekali, tetapi mencucinya dengan teliti.

Penderita OCPD cenderung perfeksionisme dan tidak tahan melihat sesuatu yang menurutnya tidak wajar, sedangkan menurut orang normal itu wajar. Meskipun begitu, para penderita OCPD bertujuan untuk meningkatkan efisiensi agar tidak bekerja dua kali.

Itulah beberapa macam-macam gangguan kepribadian yang perlu kamu ketahui, supaya dapat kamu kenali dengan baik seperti apa gangguan kepribadian dan apakah kamu juga termasuk salah satunya? Jika kamu merasa ada yang beda dari cara pikir atau perilaku cobalah pergi konseling.

Konseling ke dokter psikolog dapat membantu kamu mengatasi dan mencegah hal tersebut, serta membantu kamu dalam melakukan berbagai tes kepribadian untuk memastikan apakah kamu memiliki gangguan kepribadian tertentu atau tidak. Good Luck semoga membantu!

Comments are closed.