6 Jenis-Jenis Phobia Yang Bisa Kamu Ketahui
Nesiaverse.com – Setiap orang pasti memiliki ketakutan terbesar di dalam hidupnya terhadap suatu hal, dan kondisi ini sering dikenal sebagai phobia. Terdapat banyak jenis-jenis phobia yang mampu membuat seseorang merinding, mual, atau bahkan takut setengah mati.
Phobia itu bisa mencakup ke berbagai hal secara luas, tidak serta merta hanya pada satu objek atau peristiwa. Selama orang tersebut memiliki ketakutan besar ketika melihat ataupun menghadapi suatu kondisi, hal itu bisa dinyatakan sebagai phobia dan banyak penyebabnya.
Makanya jenis-jenis phobia itu ada berbagai macamnya, bahkan tidak terhingga. Namun, ada beberapa jenis phobia yang umum terjadi pada seseorang, dan kebanyakan orang takut akan hal itu. Adapun jenis phobia yang langka, karena jarangnya ada orang yang takut akan hal itu.
Lalu kalau begitu apa saja sih jenis-jenis phobia? Nah, disini akan memberikan beberapa penjelasan mengenai jenis-jenis phobia yang umum terjadi pada seseorang, secara menyeluruh agar dapat kamu pahami. Jadi langsung saja simak ulasannya di bawah ini dengan seksama!
Jenis-Jenis Phobia Yang Bisa Kamu Ketahui
Phobia atau fobia merupakan perasaan takut berlebihan yang bisa terjadi kepada siapapun, terhadap situasi, objek, manusia atau orang, dan hewan. Ketakutan yang ekstrim akibat dari fobia, dapat menyebabkan seseorang jadi depresi, gangguan kecemasan, dan serangan panik.
Penyebab phobia sendiri bisa muncul dari berbagai faktor pemicunya, seperti berikut adalah penyebab yang paling umum membuat seseorang mengidap suatu fobia, yaitu:
- Faktor trauma, seseorang yang memiliki trauma atau mengalami kejadian menakutkan di dalam hidupnya dapat menjadi salah satu pemicu munculnya fobia. Rasa takut yang amat besar ketika berhadapan dengan trauma di masa lalunya.
- Faktor lingkungan, fobia juga dapat muncul akibat respon terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya.
- Pengelola stress yang kurang tepat, jika stress, cemas, dan depresi tidak dapat kamu kendalikan dengan baik, hal ini bisa menurunkan kemampuan seseorang untuk beradaptasi dengan situasi atau tempat yang menjadi pemicunya.
Nah, fobia juga terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu fobia spesifik, fobia sosial, dan agorafobia. Masing-masing memiliki jenis fobianya tersendiri, seperti berikut adalah jenis-jenis phobia yang umum terjadi pada seseorang, diantaranya adalah:
Acrophobia
Acrophobia adalah fobia ketinggian, dimana seseorang dengan acrophobia mempunyai rasa takut yang kuat terhadap situasi yang melibatkan ketinggian. Seperti halnya ketika berada di gedung tinggi, saat menggunakan lift kaca, atau saat seseorang naik tangga yang tinggi.
Fobia ketinggian ini berdampak besar pada lebih dari 6% orang di seluruh dunia. Ketika pengidap acrophobia dihadapi dengan ketakutannya, dapat menyebabkan serangan kecemasan dan serangan panik. Dimana gejalanya ditandai dengan kesulitan untuk bernapas atau sesak, keringat dingin, pusing, mual, kaki gemetar, tubuh menjadi lebih kaku, dan bahkan pingsan.
Acrophobia sendiri termasuk ke dalam kategori fobia spesifik, dan dapat diobati dengan menjalani terapi psikologis yang disebut terapi eksposur. Lantas apakah wajar seseorang takut akan ketinggian? Sebenarnya wajar saja dan sudah merupakan hal yang normal jika seseorang takut ketinggian. Tapi bagi para penderita acrophobia, rasa takut ini berbeda tingkatan.
Sebab mereka mengalami ketakutan yang intens dan tidak masuk akal ketika dihadapkan pada ketinggian, bahkan saat menjalani aktivitas seperti menaiki tangga atau lift. Pikiran mereka pun ditakuti dengan berbagai pikiran negatif, seperti takut terjatuh dan terjebak di tempat yang tinggi. Sehingga kebanyakan dari mereka lebih menghindari tempat-tempat yang tinggi.
Trypophobia
Trypophobia adalah fobia bolong-bolong, dimana seseorang mengalami ketakutan ekstrim ketika melihat suatu objek yang memiliki pola berlubang seperti sarang lebah, atau spons. Mereka akan merasa jijik, mual, dan merinding saat melihat pola yang banyak lubangnya.
Penyebab dari trypophobia sendiri masih belum diketahui dengan pasti, hanya saja hal ini terjadi dari pola pikir si penderita. Misalnya, mereka akan mengingat peristiwa-peristiwa berbahaya dan menjijikan saat melihat objek berlubang. Selain itu trypophobia juga berisiko menyebabkan penderitanya mengalami masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas.
Lantas apakah trypophobia dapat diobati? Penanganan trypophobia terbilang cukup efektif, yaitu dengan melakukan exposure therapy. Terapi yang dilakukan dengan membuat pasien menghadapi ketakutannya secara bertahap, mulai dari dihadapkan dengan suatu gambar atau benda dengan pola berlubang. Sampai akhirnya mereka bisa menghadapinya dengan baik.
Thalassophobia
Thalassophobia adalah fobia laut, dimana seseorang mengalami ketakutan hebat ketika berhadapan dengan laut atau melihat laut secara langsung. Selain itu mereka juga takut terhadap perairan dalam, glombang laut, mahluk air, dan ketakutan akan jarak dari daratan.
Ketika mereka melihat kehampaan laut yang luas dan dalam, disitulah akan muncul berbagai ketakutan-ketakutan akan adanya monster laut, warna air yang gelap karena saking dalamnya, dan takut tenggelam. Medical News Today, menjelaskan terkait gejala thalassophobia yaitu:
- Penderita takut berada di dekat laut
- Enggan pergi berwisata ke pantai
- Takut bepergian dengan naik kapal
- Sesak nafas saat berdekatan dengan laut
- Keringat dingin saat melihat laut
- Jantung berdebar kencang saat melihat atau mengunjungi laut
- Merasa pusing, mual, gemetar, bahkan muntah ketika mencium bau dan melihat laut dari dekat atau saat naik kapal laut
Penyebab thalassophobia bisa dari trauma yang berhubungan dengan laut. Lantas apakah fobia laut dapat diobati? Tentu saja bisa dengan cara terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini membantu si penderita belajar mengidentifikasi pikiran cemas tentang lautan dan memahami bagaimana pikiran tersebut dapat mempengaruhi emosi, gejala fisik, dan perilaku mereka.
Ophidiophobia
Ophidiophobia adalah fobia ular, dimana mereka sangat takut terhadap ular. Lebih intens daripada rasa takut pada umumnya terhadap ular. Bahkan hanya dengan melihatnya lewat potret atau video yang bersangkutan dengan ular, mereka merasakan ketakutan yang ekstrem.
Memang banyak yang takut dengan ular, namun penderita ophidiophobia dapat menyebabkan berbagai gejala saat melihat ular atau hanya sekedar nama ular. Bahkan dapat mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan seseorang, misalnya mereka takut melewati jalanan yang banyak semak-semak atau rumput, menghindari toko hewan reptil dan hutan serta pegunungan.
Hingga melakukan tindakan yang lebih ekstrim, yaitu mencari lingkungan rumah yang jauh dari risiko adanya ular untuk mereka tempati. Ophidiophobia adalah salah satu fobia spesifik yang paling umum terjadi. Diperkirakan sekitar 10% populasi manusia di seluruh dunia takut terhadap ular atau mengidap ophidiophobia, setara dengan 780 juta orang atau penduduk.
Namun, cukup sulit untuk menentukan berapa banyak dari orang-orang tersebut yang menderita fobia ular, dibandingkan rasa takut terhadap ular. Menurut berbagai penelitian, termasuk Fredrikson, Annas, Fischer dan wIK (1996), telah menemukan perbedaan gender yang spesifik dalam prevalensi ophidiophobia, yaitu wanita 4x lebih mungkin punya fobia ular.
Lantas apa sih penyebab fobia ular ini? Lalu apakah bisa sembuh? Penyebabnya bisa dari genetik, atau adanya trauma. Tentu saja dapat diobati dengan menjalani terapi perilaku kognitif (CBT). Perawatan khusus psikologis yang terbukti efektif mengatasi masalah fobia.
Aerophobia
Aerophobia adalah fobia pesawat atau yang berkaitan dengan penerbangan. Dimana seseorang akan merasa ketakutan ekstrim ketika bepergian dengan menggunakan pesawat, terutama saat pesawat mulai lepas landas, mendarat, atau terkunci di dalam pesawat. Hal ini terjadi bisa dari penyebab seseorang mengalami trauma masa lalu yang berhubungan dengan pesawat.
Bahkan hanya dengan melihat pesawat, mereka merasa ketakutan yang luar biasa sehingga membuat penderitanya pusing, panas dingin, keringat berlebih, mual, gemetar, sesak napas, dan sakit perut atau gangguan pencernaan. Lantas apakah acrophobia dapat diobati? Tentu saja kamu bisa mengatasinya dengan terapi, seperti terapi CBT atau terapi paparan.
Arachnophobia
Arachnophobia adalah fobia laba-laba, dimana seseorang merasa ketakutan yang berlebihan dan tidak rasional terhadap laba-laba. Biasanya mereka takut karena melihat dari bentuknya, atau cara jalan laba-laba yang menggelikan. Penderita arachnophobia dapat mengalami gangguan kecemasan dan serangan panik ketika melihat laba-laba atau kontak fisik langsung.
Penyebab bisa dari trauma atau karena informasi negatif mengenai laba-laba, seperti laba-laba beracun yang bisa membunuh manusia. Lantas apakah arachnophobia dapat diobati? Tentu saja, kamu bisa melakukan terapi desensitisasi atau terapi pemaparan yang dikenal efektif untuk mengatasi fobia ini. Dilakukan mulai dari yang ringan, seperti membayangkan laba-laba.
Itulah beberapa jenis-jenis phobia yang umum terjadi pada seseorang, mungkin perlu untuk kamu ketahui. Siapa tau kamu mengidap phobia yang sama seperti di atas, dan bisa mengenal lebih dalam mengenai ketakutan kamu. Dengan begitu kamu bisa mencari jalan keluarnya.
Jika tidak bisa mengatasinya dengan baik, ada baiknya kamu konsultasi ke ahlinya. Karena jika dibiarkan atau diabaikan, takutnya bisa berdampak besar ke dalam kehidupan kamu. Sehingga kesulitan untuk beraktivitas secara normal. Good Luck semoga membantu.
Comments are closed.