Saturday, 06 Jul 2024

11 Dampak Negatif Stress Pada Tubuh

6 minutes reading
Wednesday, 29 Nov 2023 08:09 0 225 Sela Rahma

Nesiaverse.com – Tanpa orang sadari bahwa, jika seseorang mengalami stress berkepanjangan dapat menimbulkan dampak stress. Meskipun stress adalah kondisi yang wajar dan normal terjadi pada siapapun, tetap saja jika berlebihan bisa berdampak buruk.

Stress biasanya disebabkan karena terlalu banyak pikiran akan suatu masalah, bahkan untuk hal-hal kecil sekalipun. Kebanyakan pikiran seseorang jadi berantakan karena stress, tidak sedikit juga orang-orang mengalami depresi akibat dari stress akut yang berkepanjangan.

Dampak dari stress juga bukan main-main, bahkan bisa mempengaruhi kesehatan seseorang secara menyeluruh baik dari segi mental ataupun fisik. kesehatan mental memang perlu dijaga baik-baik, supaya kita tidak mudah mengalami stress, depresi, atau gangguan mental lainnya.

Lalu kalau begitu apa saja sih dampak dari stress? Nah, disini akan mengupas tuntas mengenai dampak buruk dari stress bagi kesehatan tubuh dan mental secara menyeluruh, agar dapat kamu pahami dengan baik. Jadi langsung saja simak ulasannya di bawah ini dengan seksama!

Dampak Negatif Gangguan Stress Pada Tubuh

Dampak Negatif Stress Pada Tubuh

Kerap Kali kita menemukan permasalahan yang membuat kemaslahatan hidup kita menjadi tidak mengenakan. Perlahan, namun meracuni pikiran. Bak virus yang mewabah, menjalar pada setiap pusat indra maupun sekujur tubuh. Racun itu sering dikenal dengan sebutan stress.

Stress sendiri merupakan respons tubuh terhadap tekanan dari suatu situasi maupun peristiwa yang terjadi dalam kehidupan setiap individu.  Tubuh bereaksi terhadap hal-hal yang dianggapnya berpotensi berbahaya, terlepas dari apakah itu benar-benar berbahaya.

Tubuh dapat menunjukkan reaksi fisik, mental, maupun emosional.  Ketika kamu merasa terancam, tubuh kamu akan mengalami reaksi kimia yang membantu melawan dan mencegah cedera. Banyak orang menyebut reaksi ini sebagai fight or flight. Pemicu stress bisa saja beragam, namun diidentifikasi dalam dua kategori, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yang artinya faktor dari dalam, berasal dari diri setiap orang. Bisa dipicu oleh overthinking, patah hati, cinta tak terbalas, kurang bahagia ataupun karena penyakit yang diderita. Sedangkan faktor eksternal yang artinya faktor pemicu dari luar, seperti beban kerja, konflik dengan pasangan, masalah keluarga, masalah keuangan, ataupun masalah di sekolah.

Disamping faktor pemicu stress, ada pula ciri-ciri yang didapati pada penderita stress berat seperti terjadi perubahan emosi secara tidak menentu, lebih mudah gusar, frustasi, mood swingfeeling lonely, bingung, sulit mengendalikan diri, bahkan depresi. 

Stress sendiri dapat menimbulkan berbagai macam dampak buruk yang bisa merusak mental, bahkan kesehatan tubuh seseorang. Nah, berikut ada beberapa dampak stress, diantaranya:

Gangguan Muskuloskeletal

Stress dapat menyebabkan gangguan muskuloskeletal karena stress ini berkemungkinan dapat menyebabkan nyeri otot, sakit kepala dan gangguan terhadap sistem muskuloskeletal lainnya.

Sistem muskuloskeletal sendiri terdiri dari tulang, sendi, otot, saraf dan jaringan tubuh yang berperan penting dalam sistem penggerak tubuh, pembentuk postur dan bentuk tubuh, serta pelindung organ-organ penting.

Penyakit Kardiovaskular

Saat kamu merasa stress akan sesuatu, sistem kardiovaskular akan merasakan beban yang berat seperti peningkatan denyut jantung, pernapasan menjadi lebih cepat, otot maupun pembuluh darah menjadi tegang. 

Biasanya stress ini sering diakibatkan karena faktor eksternal, seperti pekerjaan yang berat, lingkungan yang tidak seimbang, ataupun masalah kesehatan. Stress yang berkelanjutan dapat berkemungkinan menyebabkan penyakit jantung koroner dan stroke.

Gangguan Pernapasan

Ketika kamu stress, jantung akan mengalami peningkatan volume denyutnya sehingga memungkinkan otot dan pembuluh dari menjadi tegang akibat hal tersebut. Saat pola pernapasan berubah menjadi lebih cepat dari sebelumnya, berpotensi mengakibatkan sesak napas dan serangan panik. Dalam kasus tertentu, orang dengan riwayat penyakit asma atau emfisema mendapat dampak yang lebih parah.

Gangguan Pencernaan

Peningkatan detak jantung dan pernapasan yang diakibatkan stress juga berkemungkinan untuk mengganggu sistem pencernaan kamu. Terlepas dari itu akan membuat kamu makan lebih sedikit atau makan lebih banyak.

Dilain sisi, dampak dari gangguan pencernaan pula dapat mempengaruhi pergerakan makanan pada usus kamu. Sehingga berpotensi mengalami diare ataupun sembelit. Bahkan risiko mengalami GERD, Heartburn, dan perut tidak nyaman.

Gangguan Sistem Saraf Pusat dan Endokrin

Sistem saraf pusat dan endokrin memainkan peran penting dalam respons tubuh terhadap stres. Dalam situasi stres, sistem saraf pusat (SSP) bertanggung jawab atas respons “fight or flight”. Hipotalamus di otak bertanggung jawab atas respons stres dengan melepaskan hormon yang meningkatkan detak jantung, pernapasan, dan persiapan otot untuk menanggapi stres.

Sistem saraf pusat dan sistem endokrin dapat terpengaruh oleh stres yang berkepanjangan atau kronis, menyebabkan respons tubuh terhadap stres tidak kembali normal.

Disfungsi Ereksi

Ketidakmampuan untuk mempertahankan atau mencapai ereksi yang cukup kuat untuk melakukan hubungan seksual dikenal sebagai disfungsi ereksi. Stres dapat menyebabkan disfungsi ereksi karena mempengaruhi sistem saraf pusat dan endokrin, serta aliran darah ke penis, menyebabkan ketegangan otot yang berlebihan.

Stres juga dapat mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, seperti kecemasan dan depresi, yang dapat memperburuk disfungsi ereksi. Meski demikian, pria menghasilkan lebih banyak hormon testosteron selama stres, meningkatkan gairah seksual dalam jangka pendek. Namun, kadar hormon testosteron pria akan mulai menurun jika stres berlangsung lama.

Gangguan Siklus Menstruasi

Pada wanita penderita stress, ketidakmampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan hormon dan fungsi tubuh selama menstruasi dikenal sebagai gangguan siklus menstruasi. Karena beberapa faktor, stres dapat mengganggu siklus menstruasi tersebut.

Seperti meningkatkan kadar kortisol dan adrenalin yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon pada tubuh, selain itu dapat juga mempengaruhi perasaan serta emosional penderita, serta masalah kesehatan umum.

Gangguan Sistem Imun

Ketidakseimbangan hormon akibat stress yang disebabkan oleh meningkatnya kadar hormon kortisol dan adrenalin ini dapat menyebabkan gangguan pada sistem kekebalan tubuh, seperti penurunan jumlah sel darah putih ataupun peningkatan risiko infeksi. 

Stres juga berpotensi mempengaruhi kondisi psikologis seseorang, seperti gangguan kecemasan dan depresi yang tentunya akan memperburuk sistem kekebalan tubuh.

Gangguan Pada Kehamilan

Pada ibu hamil, stress tentu dapat menyebabkan gangguan kehamilan. Selain membahayakan nyawa ibu hamil, stress yang terjadi juga dapat berisiko bagi janin yang ada dalam kandungan.

Hal ini disebabkan karena stress memungkinkan sistem imun dan psikologis penderitanya mengalami ketidakseimbangan. 

Gangguan Pada Pertumbuhan

Stress dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan karena stress dapat mempengaruhi berbagai aspek kesehatan, termasuk hormon dan sistem kekebalan tubuh.

Stress yang berkepanjangan dapat mempengaruhi sistem imun dan menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mana berdampak pada pertumbuhan serta perkembangan tubuh. Seperti tinggi badan, rambut rontok, sistem reproduksi, dan berat tubuh seseorang.

Gangguan Kesehatan Mental

Tidak hanya berdampak bagi kesehatan tubuh saja, tetapi mental juga bisa jadi terganggu akibat stress. Mereka yang mengalami stress akut bisa menyebabkan seseorang jadi depresi.

Pola pikir yang selalu menjurus ke hal-hal yang negatif, bahkan dapat membuat seseorang jadi menderita, putus asa, sampai merasa dirinya tidak berguna dan tidak pantas hidup.

Itulah beberapa dampak stress yang dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan mental. Mungkin perlu untuk kamu ketahui, supaya dapat mencegah dampak buruk dari stress. Apabila kamu punya keluhan terhadap stress yang berkepanjangan, segeralah untuk berkonsultasi.

Pastikan untuk menjaga pola hidup yang sehat juga, agar stress tidak terjadi secara terus menerus. Karena dengan menjaga pola hidup yang sehat, pikiran dan tubuh kita akan senantiasa dalam keadaan sehat serta tidak mudah stress. Good Luck semoga membantu.