8 Dampak Negatif Media Sosial Pada Kualitas Hidup
Nesiaverse.com – Media sosial merupakan pelantar digital yang memfasilitasi penggunanya untuk dapat saling berinteraksi atau mengunggah konten video, foto, atau hanya sekedar tulisan. Disini, mereka bisa saling berinteraksi meskipun jarak satu sama lain berjauhan. Namun, apakah kamu tahu? Ternyata, dampak negatif media sosial sangat mempengaruhi pada kualitas hidup seseorang, lho.
Terdapat banyak aplikasi media sosial yang sering digunakan, baik itu oleh remaja, orang tua, atau bahkan anak di bawah umur. Tentunya, hal ini menimbulkan dampak buruk pada anak-anak di bawah umur yang masih dalam masa tumbuh dan kembang.
Meskipun dengan adanya media sosial jadi mempermudah kita dalam melakukan hal-hal tertentu, tetapi jangan sampai mengabaikan juga dampaknya. Lantas, apa saja sih dampak negatif media sosial? Langsung saja simak ulasannya di bawah ini!
Dampak Negatif Media Sosial Pada Kualitas Hidup
Saat ini, media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan. Bahkan orang tua dan anak-anak pasti mengenal apa dan bagaimana cara menggunakan media sosial.
Dengan cepatnya perkembangan teknologi, orang-orang semakin terhubung dengan platform seperti Instagram, Facebook, Twitter, dan TikTok.
Terlalu banyak menghabiskan waktu untuk scrolling di media sosial tanpa tujuan yang jelas sama saja dengan mengisi otakmu dengan beragam informasi yang tidak penting. Akibatnya, media sosial memiliki banyak dampak negatif yang dapat mempengaruhi pada kualitas hidup kita.
Secara garis besar, media sosial memang memungkinkan orang untuk berekspresi, mencari hiburan, belajar hal baru, berbagi informasi, dan berkomunikasi tanpa terbatas jarak dan waktu. Namun, dibalik beragam manfaat tersebut, tentu harus ada pemahaman bahwa media sosial sendiri memiliki dampak negatif yang harus kita waspadai.
Dengan demikian, kita perlu mengidentifikasi serta memahami apa saja sih dampak negatif media sosial, untuk kemudian hal tersebut dapat kita kurangi maupun hindari. Karena bisa saja, bermedia sosial akan berdampak buruk bagi kehidupan kita nantinya.
Nah, berikut adalah beberapa dampak negatif media sosial pada kualitas hidup. Diantaranya yaitu:
Selalu Akan Ada Rekam Jejak Pada Setiap Postingan
Walaupun kamu menghapus foto dan status yang diunggah ke sosial media, hal tersebut tetap akan meninggalkan jejak. Maka demikian, hal ini patut menjadi perhatian penting untuk diperhatikan saat hendak berkomunikasi melalui sosial media. Pertimbangkan kata-kata sebelum hendak memposting sebuah konten.
Tinjau apakah tulisan, foto, atau hal lainnya yang akan kamu kirim berkemungkinan dapat menyinggung atau melukai orang lain? Pikirkan terlebih dahulu tentang apa yang akan kamu katakan untuk menggunakan media sosial secara bijak.
Menjadi Kurang Puas Akan Diri Sendiri
Melakukan scrolling di media sosial memungkinkan kamu untuk melihat unggahan orang lain yang menunjukan wajah atau lekuk tubuh yang tampak ideal. Mungkin awalnya kamu akan biasa saja, akan tetapi ketika melihat hal tersebut secara terus-terusan, besar kemungkinan akan berdampak pada diri sehingga menimbulkan ketidakpuasan akan kondisi fisik yang dimiliki.
Mungkin ya, kamu juga sadar bahwa unggahan-unggahan konten yang bertebaran di media sosial lebih didominasi oleh hasil manipulasi dengan penggunaan filter kamera atau aplikasi tertentu. Dengan melihatnya terus menerus, akan mempengaruhi kondisi psikis kamu akibat secara tidak sadar memasangkan standar kecantikan yang tidak realistis sehingga membuat kamu enggan bersyukur dan tidak pernah merasa cukup. Yang mana ujung-ujung akan berpengaruh pada menurunnya rasa percaya diri.
Berpotensi Meningkatkan Kecemburuan Sosial
Terlalu lama berselancar di media sosial dapat menyebabkan kondisi dimana kamu membanding-bandingkan diri dengan orang lain secara tidak sehat. Misalnya, kamu membandingkan barang yang kamu miliki dan tidak kamu miliki dengan kepunyaan orang lain.
Meskipun padahal, kenyataan mungkin tidak seindah yang diunggah oleh orang lain di media sosial. Semua orang juga pasti mengalami permasalah dan kesulitan yang sama atau bahkan lebih buruk daripada yang kamu alami. Hanya saja, hal tersebut tidak dipublikasikan di media sosial. Sehingga tanpa sadar kamu akan terpengaruh dan mengalami gangguan kesehatan mental serta kecemburuan sosial akibat hal tersebut.
Mudah Termakan Hoax
Dalam hal ini, setiap dari kita mungkin pernah mendengar berita hoax, bahkan sepertinya hampir setiap hari. Peristiwa ini terjadi karena media sosial menjadi sarana yang lebih mudah untuk menyebarkan informasi, sehingga penyebaran hoax juga dapat meningkat dengan pesat, apabila kita tidak waspada karenanya.
Itulah sebabnya, sebagai pengguna yang baik, kita harus dapat menyaring informasi dengan hati-hati. Budayakan melek baca, untuk mencegah kita terpapar informasi palsu. Begitupun, sebelum memberikan informasi kepada pihak lain, jangan lupa untuk selalu memeriksa kebenaran dari sumber yang kredibel.
Banyaknya Phising dan Modus Penipuan Yang Beredar di Media Sosial
Selain pada kehidupan sehari-hari, tak dapat dipungkiri juga bahwa kasus kejahatan juga ramai ditemukan pada media sosial. Entah itu kejahatan-kejahatan seperti menyamar menjadi orang lain, meretas data pribadi seseorang, dan beragam kejahatan lainnya semakin marak ditemukan.
Mulai dari penipuan pulsa hingga penipuan uang di rekening bank. Senantiasa untuk selalu berhati-hati saat menggunakan media sosial. Jangan mudah untuk terkecoh apalagi menaruh rasa percaya begitu saja pada orang yang baru kita temui di media sosial.
Marak Terjadinya Cyberbullying
Dilansir dari Unicef. Cyberbullying merupakan bullying atau perundungan sama seperti yang mungkin sering ditemukan di dunia nyata, hanya saja perundungan ini melalui penggunaan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di berbagai platform seperti game, chatting, bahkan media sosial.
Didukung juga menurut Think Before Text, cyberbullying merupakan perilaku agresif yang bertujuan untuk menjelekkan seseorang secara berulang-ulang dari waktu ke waktu, dan bisa saja dilakukan oleh suatu kelompok maupun individu.
Dalam hal ini, remaja lebih rentan untuk mendapatkan pelecehan serta intimidasi secara online. Jenis perundungan ini dapat berdampak buruk terhadap kesejahteraan emosional seseorang, seperti halnya menyebabkan stress, kecemasan, depresi, bahkan paling buruknya membuat korban dari cyberbullying mengakhiri hidup. Oleh karena itu, batasi penggunaan media sosial untuk hal seperlunya saja.
Kecanduan Media Sosial Dapat Mengganggu Waktu Tidur
efek negatif media sosial selanjutnya adalah kualitas tidur yang terganggu. Penggunaan media sosial yang berlebihan juga dapat menyebabkan masalah kontrol diri, terutama jika kamu menggunakan smartphone untuk mengaksesnya.
Memang, media sosial membantu kamu untuk tetap terhubung dengan teman maupun keluarga, akan tetapi manfaatnya ini juga memiliki efek negatif, seperti perubahan kualitas tidur. Ketika kamu mendapati diri tidak mendapatkan tidur yang cukup, besar kemungkinan dapat menyebabkan kenaikan berat badan, penurunan konsentrasi, dan meningkatkan risiko terkena tekanan darah tinggi dan diabetes, maupun penyebab masalah kesehatan lainnya.
Sulit Menghargai Waktu Bersama Orang Yang Ada di Sekitar
Media sosial memang membantu kita mendekatkan diri dengan orang yang jauh, namun justru dapat berkemungkinan untuk menjauhkan orang yang dekat. Lho, mengapa demikian? Hal ini terjadi akibat Kebiasaan sehari-hari bermain ponsel dan menggunakan media sosial menyebabkan kita lebih sering lupa untuk memperhatikan lingkungan sekitar.
Sering ditemukan sebuah kondisi dimana seseorang terlalu larut menunduk pada smartphonenya, bahkan ketika seseorang di sekitarnya sedang berbicara kepadanya. Maka dari itu, hargailah setiap momen ketika tengah berbincang bersama orang sekitar.
Itulah beberapa dampak negatif media sosial. Tetaplah untuk senantiasa memegang kontrol pada diri, agar tidak terlalu terlanjur menikmati aktivitas berselancar di media sosial secara berlebihan. Apabila kamu mendapati dampak-dampak negatif ini ada pada dirimu, sadari dan pahamilah bahwa hal itu tidak akan membawakan perkembangan apapun bila kamu tidak mengurangi atau bahkan mengubah kebiasaan buruk tersebut.
Jika kondisi kecanduan sudahlah terlalu berlebihan, jangan sungkan untuk meminta tolong orang yang kamu percaya atau berkonsultasilah dengan para ahli untuk mendapatkan cara penanganan yang cocok dan sesuai dengan kondisi kamu. Good Luck semoga membantu.
Comments are closed.