Saturday, 06 Jul 2024

8 Dampak Buruk Depresi Pada Hidup Kamu

6 minutes reading
Wednesday, 6 Dec 2023 20:45 0 197 Sela Rahma

Nesiaverse.com – Masih banyak orang yang menyepelekan dan mengabaikan betapa besarnya dampak depresi bagi kelangsungan hidup seseorang. Di Indonesia sendiri para penderita depresi ini sering dipandang sebelah mata oleh masyarakat, dan enggan membantu.

Sebab di Indonesia, masalah gangguan kesehatan mental masih dianggap sepele akibat dari kurangnya edukasi mengenai permasalahan depresi. Bahkan seorang penderita depresi yang ingin mencoba untuk mencurahkan isi hatinya di sosmed, banyak netizen berkomentar jahat.

Padahal mereka yang depresi membutuhkan keberanian untuk speak up, dengan berharap ada yang mendengarkan mereka. Dari komentar jahatlah yang dapat memberikan dampak buruk bagi para penderita. Meskipun begitu, masih banyak juga orang yang peduli kepada mereka.

Lalu kalau begitu apa saja sih dampak dari depresi? Nah, disini akan mengupas tuntas dan membahas secara menyeluruh mengenai berbagai dampak depresi yang bisa membahayakan kehidupan seseorang. Jadi langsung saja simak ulasannya di bawah ini dengan seksama!

Dampak Buruk Depresi Pada Hidup Kamu

8 Dampak Buruk Depresi Pada Hidup Kamu

Teruntuk kamu yang memiliki masalah kesehatan mental seperti depresi, pastinya kehidupan kamu jadi mengalami banyak perubahan. Faktanya generasi Z atau gen Z era sekarang lebih rentan terkena masalah mental dan kebanyakan dialami oleh para anak-anak atau remaja.

Melansir dari McKinsey Health Institute, menurut survei Gen Z Global 2022, perempuan Gen Z dua kali lipat lebih berisiko memiliki kesehatan mental yang buruk dibandingkan dengan laki-laki. Lalu berdasarkan riset Pew Research Center, sekitar 70 persen remaja dari berbagai ras, jenis kelamin, dan tingkat pendapatan keluarga mengalami kecemasan dan depresi.

Penyebab depresi sendiri sebenarnya tidak ada alasan yang pasti, tetapi menurut survei kepada lebih dari 42 ribu responden dari 26 negara tersebut ada lebih dari sepertiga responden Gen Z mengaku menghabiskan lebih dari dua jam sehari untuk menggunakan media sosial dan mereka mengakui bahwa media sosial sangat mempengaruhi kesehatan mental.

Berawal dari main media sosial, hingga akhirnya depresi tanpa adanya alasan yang jelas dapat berdampak buruk bagi seseorang. Dampak depresi sebenarnya cukup luas, bisa ke berbagai aspek seperti kesehatan fisik dan mental. Nah, berikut ada beberapa dampak depresi secara menyeluruh, diantaranya adalah:

Kehilangan Minat dan Tujuan Hidup

Ada suatu kondisi yang sering disebut Anhedonia, merupakan kondisi dimana seseorang mengalami kehilangan minat dan “mati rasa” dalam merasakan kesenangan terhadap apapun. Penderita anhedonia biasanya akan selalu mengeluhkan tentang kehidupan mereka yang hampa dan tidak memiliki arti.

Akan sangat nampak ketiadaan semangat hidup pada diri mereka. Sederhananya, kondisi ini dapat membuat seseorang berkemungkinan kehilangan minat terhadap apapun, kehilangan energi dan semangat hidup, maupun merasa tidak mampu untuk sekedar merasa bahagia dalam melakukan sesuatu. Jika dibiarkan berlarut-larut, tentu penderita anhedonia berpotensi dapat depresi bahkan percobaan suicide.

Tidak Dapat Beraktivitas Secara Normal

Dampak selanjutnya dari depresi adalah seseorang jadi kesulitan untuk beraktivitas secara normal. Kebanyakan dari mereka akan merasa tidak bersemangat untuk melakukan aktivitas yang biasa mereka lakukan sebelumnya, seperti kehilangan minat pada hobi atau aktivitas yang digemari, apalagi sampai lebih suka menyendiri dan enggan bergaul dengan rekan sebayanya.

Adapun penurunan energi dan kelelahan berlebihan yang membuat penderita depresi sulit melakukan aktivitas sehari-sehari, karena membatasi kemampuannya secara normal sehingga kemudian berpengaruh pada kualitas hidupnya sehari-hari.

Kesulitan Untuk Berbaur atau Bersosialisasi

Kesulitan untuk berbaur berkemungkinan besar merupakan dampak dari seseorang yang menderita depresi, sebab mereka cenderung merasa putus asa, sedih, kehilangan gairah dalam beraktivitas. Tidak lagi bersemangat untuk aktivitas sosial, misalnya bergaul dengan teman-teman atau sekedar ikut kegiatan yang melibatkan kelompok.

Depresi juga menyebabkan perasaan cemas dan rendah diri, sehingga mereka kerap merasa tidak percaya diri dan bertanya pada diri akan kelayakan mereka untuk berbaur bersama orang lain. Dengan demikian, hal tersebut dapat membatasi kemampuan berinteraksi dengan lingkungan dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Gangguan Fungsi Otak

Depresi mempengaruhi struktur fisik otak dan dapat mengganggu fungsi otak. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa ukuran daerah otak tertentu akan menurun apabila seseorang mengalami depresi. Area otak seperti talamus, hipokampus, amigdala, korteks prefrontal, dan lain sebagainya. Disamping itu, depresi juga berpotensi menimbulkan peradangan pada otak, hal ini akan berpengaruh terhadap pusat kendali sistem saraf pada tubuh penderitanya.

Bahkan, depresi dapat menurunkan pasokan kadar oksigen dalam tubuh, sehingga mempengaruhi kinerja otak dan dapat berpotensi terjadi peradangan dalam otak. Adapun berbagai permasalahan lainnya, seperti kesulitan fokus, sulit mengingat secara detail, sulit membuat keputusan, selalu merasa buruk dan bersalah, tidak berdaya dan penurunan kemampuan mengelola emosi dalam menghadapi situasi tertentu.

Masalah Kesehatan Pada Sistem Pencernaan

Dampak depresi berikutnya adalah terjadinya gangguan pada sistem pencernaan. Penderita depresi berpotensi mengalami peningkatan dan penurunan nafsu makan secara berlebih sehingga takaran dan nutrisi sudah tidak menjadi perhatian lagi, dengan demikian berpotensi terjadinya berbagai permasalahan pada pencernaan.

Sebuah studi menunjukan bahwa depresi berpengaruh terhadap pengosongan lambung, hal ini menyebabkan penderitanya rawan terkena GERD atau asam lambung naik dan perut terasa kembung. Disamping itu, volume pergerakan usus besar akan melonjak naik dan dapat membuat frekuensi buang air besar yang tidak menentu.

Penurunan Gairah Seksual

Gangguan pada zat kimia otak yang berpengaruh pada gairah seksual atau keinginan untuk hubungan intim akan mengalami penurunan akibat dampak dari depresi. Penderitanya akan mengalami gangguan kadar dan fungsi zat kimia pada otak, hal ini membuat otak kesulitan mengirimkan sinyal rangsangan ke organ intim meskipun mendapat pemicu secara seksual.

Seseorang yang depresi akan mengalami penurunan gairah seksual, bahkan disfungsi ereksi pada pria, dan vagina kering pada wanita. Selain itu, penurunan gairah seksual karena depresi akan sangat berdampak bagi kehidupan seksual penderitanya.

Masalah Kesehatan Jantung

Hormon stress yang dilepaskan saat seseorang menderita depresi dapat meningkatkan frekuensi detakan jantung sehingga menjadi lebih cepat. Apabila kondisi ini dibiarkan terus-menerus, berkemungkinan dapat berpotensi terhadap peningkatan risiko penyakit jantung, seperti penyakit jantung koroner dan gagal jantung.

Selain itu, depresi juga berpengaruh terhadap perilaku seseorang dalam upaya menjaga kesehatan jantung, misalnya kurang olahraga, kebiasaan merokok dan minuman alkohol yang berlebihan, serta pola makan yang tidak sehat.

Insomnia atau Gangguan Tidur

Dampak terakhir yang dipengaruhi oleh depresi adalah Insomnia atau gangguan pada tidur seorang penderitanya. Secara garis besar, sebenarnya hal ini merupakan gejala umum pada penderita depresi, sebab depresi sangat mempengaruhi terhadap pola tidur seseorang, seperti kesulitan tidur, sering terbangun tengah malam, atau bahkan intensitas tidur yang terlalu banyak.

Jika gangguan tidur atau insomnia ini dibiarkan terus menerus makan dapat memperparah depresi dan menurunkan kualitas hidup penderitanya. Kerusakan pada fungsi bagian otak yang mengatur pola tidur, seperti hipokampus dan amigdala akan sangat membahayakan bagi penderita dan berkemungkinan besar kehilangan kesempatan untuk mendapat tidur berkualitas.

Itulah beberapa dampak depresi yang perlu untuk kamu ketahui dan waspadai, karena bisa mempengaruhi pada kesehatan tubuh maupun mental seseorang. Selalu hati-hati dalam menghadapi orang yang menderita depresi, jangan membuat mental mereka semakin hancur.

Jika kamu termasuk penderita depresi juga, sebaiknya segera untuk melakukan konseling ke psikolog atau mencoba untuk bangkit sendiri dari depresi dengan melakukan berbagai perubahan kecil yang positif. Ingat kamu tidak sendirian, jadi good luck semoga membantu.