8 Ciri-Ciri Pubertas Pada Perempuan
Nesiaverse.com – Setiap orang pasti akan mengalami dan melalui masa-masa puber atau pubertas, termasuk perempuan. Masa pubertas pada anak laki-laki dan perempuan, tentunya berbeda. Begitupun dengan ciri-ciri pubertas pada perempuan tidak akan sama dengan laki-laki. Karena sudah jelas adanya perbedaan gender.
Mungkin para moms dapat mengetahui ketika anak perempuan kamu mulai mengalami perubahan, entah itu sikap ataupun fisik saat si anak mulai memasuki masa pubertas. Namun, tidak sedikit juga orang tua diluar sana seringkali mengabaikan perubahan yang terjadi pada anak perempuan mereka. Maka dari itu, kita sebagai orang tua, terutama calon orang tua harus banyak belajar memahami pubertas si anak.
Salah satunya adalah dengan mengetahui ciri-ciri pubertas pada anak perempuan. Lantas, seperti apa saja sih ciri-ciri pubertas pada perempuan? Nah, disini akan memberikan penjelasan terkait hal tersebut secara menyeluruh. Jadi simaklah ulasannya di bawah ini dengan seksama!
Ciri-Ciri Pubertas Pada Perempuan Yang Perlu Moms Ketahui
Memiliki seorang anak, terutama perempuan. Tentunya kamu sebagai orang tua harus siap dan mengetahui cara-cara dalam mendidik serta memberikan banyak edukasi kepada mereka, terutama ketika anak perempuanmu mulai memasuki masa puber.
Puber atau pubertas adalah fase pertumbuhan menuju dewasa yang ditandai dengan terjadinya perubahan-perubahan, baik secara fisik, hormon, mental, maupun tingkah laku mereka. Ciri-ciri pubertas pada perempuan yang sangat mencolok, pastinya bisa moms lihat dari adanya perubahan pada fisik mereka yang bertumbuh dengan pesat.
Penting sekali untuk moms ketahui ciri-ciri pubertas pada perempuan, supaya kamu sebagai orang tua dapat mengajari banyak hal kepada mereka. Seperti, cara melakukan perawatan diri, mengajari bagaimana interaksi laki-laki dan perempuan yang harus dibatasi, dan masih banyak lagi.
Maka dari itu, ketahuilah ciri-ciri anakmu yang mulai mengalami masa puber. Nah, berikut adalah ciri-ciri pubertas pada perempuan, diantaranya adalah:
Mulai Memasuki Masa Menstruasi
Secara umum, ketika anak perempuan berusia 12 – 14 tahun, mereka akan mengalami fase menstruasi pertamanya dan inilah yang menjadi salah satu tanda awal ia memasuki masa pubertas. Dengan demikian, moms harus mampu mengedukasi anak sebelum ataupun ketika tengah menstruasi pertamanya, jelaskan dampak apa saja yang berkemungkinan terjadi saat menghadapi masa tersebut pertama kalinya.
Berikanlah mereka pemahaman bahwa menstruasi merupakan hal yang normal dan terjadi pada setiap wanita yang sudah beranjak dewasa, jadi tidak perlu takut akan darah yang tiba-tiba merembes keluar, serta ajari mereka untuk selalu menjaga kebersihan selama proses menstruasi terjadi.
Si Anak Cenderung Lebih Sensitif atau Moody-an
Ketika menghadapi masa pubertas, seorang anak perempuan juga akan mengalami yang namanya perubahan hormonal. Nah, pada masa-masa tersebut, mereka akan mengalami perubahan suasana hati yang cenderung lebih cepat. Terlebih ketika masuk masa menstruasi.
Perubahan suasana hati atau mood pun sering dikenal dengan sebutan PMS atau Premenstrual Syndrome, yang mana PMS ini akan menyebabkan anak jadi lebih cepat marah, kesulitan untuk tidur, merasa gelisah terus-terusan, nafsu makan meningkat, nyeri dibagian tubuh tertentu, dan hal-hal lainnya. Selain itu, PMS juga berpengaruh terhadap penampilan wajah penderitanya, karena akan menyebabkan tampak bengkak dan sembab.
Mengalami Growth Spurt
Growth spurt merupakan periode dimana anak mengalami pertumbuhan fisik secara cepat. Pada anak perempuan, kondisi ini biasanya menjadi tanda bahwa mereka tengah masuk dalam masa pubertas.
Growth spurt ditandai dengan adanya perubahan tinggi badan dan memanjangnya anggota tubuh lainnya, yang mempengaruhi pusat keseimbangan yang belum maksimal. Dimulainya pertumbuhan payudara, mengalami tumbuhnya rambut pubis. Hal ini terjadi karena adanya perubahan pada kondisi organ reproduksi yang lebih matang.
Terjadi Perubahan Pada Kondisi Kulit
Anak perempuan pada masa pubertasnya akan mengalami perubahan pada kondisi kulit, hal ini disebabkan perubahan kondisi pada hormon tubuh yang menjadi salah satu penyebab munculnya jerawat pada permukaan kulit.
Ketika memasuki masa puber, aktivitas hormon testosteron pada tubuh si anak akan mengalami peningkatan, sehingga kemudian menyebabkan kelenjar minyak menghasilkan sebum dalam jumlah lebih banyak dari yang dibutuhkan kulit dan memicu datangnya jerawat.
Masa pubertas dan jerawat menjadi dua aspek yang tidak dapat dipisahkan. Akan tetapi, permasalahan kulit pada remaja ini nantinya akan menghilang dengan sendirinya pada awal memasuki usia 20 tahun.
Walau mungkin, pada beberapa kasus ada permasalahan kulit seperti jerawat yang bertahan lebih lama. Terkhususnya pada wanita dan orang yang memiliki kondisi kulit berminyak. Karena, kulit berminyak menjadi salah satu penyebab jerawat bisa mudah muncul.
Mengalami Keputihan
Anak perempuan yang telah memasuki masa pubertas biasanya akan mengalami juga yang namanya keputihan. Hal ini terbilang normal selama keputihan tidak memiliki bau yang tajam, berwarna hijau dan disertai rasa gatal yang luar biasa.
Terkadang keputihan pun dapat terjadi sesaat sebelum masa menstruasi sebagai cara alami tubuh untuk membersihkan dan melembabkan daerah kewanitaan. Oleh karena itu, moms harus memberikan pemahaman mengenai keputihan ini secara baik pada anak ya, agar mereka tidak merasa aneh akan hal tersebut.
Perubahan Pada Bau Badan
Anak perempuan ketika menjelang masa pubertas juga akan mengalami perubahan pada bau keringat atau bau pada tubuhnya. Misalnya, ketika selesai berolahraga dan berkeringat banyak, kadang bakteri yang tertumpuk pada keringat akan menimbulkan bau badan.
Maka dari itu, orang tua mulai ajarkanlah kepada mereka mengenai pentingnya menggunakan deodoran dengan formula yang lebih ringan dan cocok untuk anak yang baru pubertas.
Tumbuh Rambut Pada Area Tertentu
Ketika memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mengalami pertumbuhan rambut di area tertentu yang dapat terlihat dengan jelas pertumbuhannya. Seperti ketiak yang sebelumnya tidak memiliki rambut, maka akan tumbuh secara perlahan.
Selain itu, rambut akan tumbuh pada area organ reproduksi perempuan. Bahkan beberapa anak perempuan juga mengalami tumbuh rambut lebih lebat di kaki dan tangan, hal yang mana tentunya normal selama tidak mengganggu masa pertumbuhannya.
Pinggul Membesar
Ciri-ciri pubertas pada anak perempuan selanjutnya yaitu pinggulnya akan membesar. Pinggul yang membesar saat masa pubertas ini dapat terjadi akibat adanya pengaruh secara hormonal. Hormon yang berpengaruh dalam hal ini adalah hormon estrogen dan hormon progesterone. Kedua hormon tersebut bertugas atas perubahan tubuh perempuan ketika masa pubertas bermula.
Selain itu, hormon estrogen dan hormon progesteron akan memicu peningkatan jaringan lemak, dan kedua hal tersebut akan bertanggung jawab pula terhadap penyebaran jaringan lemak di dalam tubuh. Jaringan lemak inilah yang kemudian membuat pinggul perempuan menjadi lebih besar ketika masa pubertas.
Ketertarikan Pada Lawan Jenis
Ketertarikan remaja perempuan terhadap lawan jenis ketika masa pubertas dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk perubahan biologis, lingkungan sosial, dan perkembangan psikoseksual. Selain itu, lingkungan sekitar termasuk keluarga, masyarakat, dan media sosial, juga turut mempengaruhi perkembangan remaja dan mungkin mempercepat munculnya ketertarikan pada lawan jenis.
Adapun tahap perkembangan secara psikososial yang wajar, dimana remaja mulai lebih memperhatikan lawan jenis dan mengalami perubahan emosi serta dorongan seksual. Hal ini merupakan proses alamiah menuju kematangan fisik dan psikologis selama masa remaja.
Itulah beberapa ciri-ciri pubertas pada perempuan yang perlu moms ketahui. Supaya, kamu sebagai orang tua dapat menyadari perubahan apa saja yang terjadi pada si anak. Apalagi kalau punya anak perempuan, tentunya harus lebih diperhatikan lagi dan mengajari banyak hal seiring pertumbuhannya yang mulai mengalami perubahan hormon. Good Luck semoga membantu.
Comments are closed.