5 Bahaya Bulu Kucing Bagi Wanita Hamil
Nesiaverse.com – Apa saja bahaya bulu kucing bagi wanita hamil? Apa dampak negatif bulu kucing untuk wanita hamil? Kalau begitu langsung saja baca artikel ini sampai selesai, jika kamu ingin mengetahui terkait bahayanya bulu kucing teruntuk wanita yang sedang hamil.
Kucing merupakan hewan yang banyak sekali digemari orang-orang untuk dipelihara, karena kucing ini seringkali menarik perhatian banyak orang dari keindahan bulunya. Namun, tentu saja tidak akan mudah dalam merawat dan menjaga keindahan dari bulunya agar tetap sehat.
Apalagi bulu kucing rentan sekali terhadap kerontokan, terutama bagi ras kucing bulu lebat yang cenderung memiliki bulu panjang dan tebal pastinya akan mudah kusut disertai rontok. Pasalnya bulu rontok pada kucing bisa menyebabkan masalah kesehatan untuk wanita hamil.
Lalu kalau begitu apa sih bahaya bulu kucing bagi wanita hamil? Nah, disini akan memberikan beberapa penjelasan tentang bahaya bulu kucing untuk wanita hamil secara menyeluruh agar dapat kamu pahami dengan baik. Jadi simaklah penjelasannya di bawah ini dengan seksama!
Bahaya Bulu Kucing Bagi Wanita Hamil
Siapa sangka kalau ternyata bulu kucing bisa sangat berbahaya bagi manusia? Terutama yang memang memiliki sensitivitas terhadap bulu hewan. Apalagi untuk bumil, pastinya harus hindari dari jangkauan kucing yang bulunya sering rontok supaya gak terhisap oleh bumil.
Bulu kucing memang cukup mengganggu untuk sebagian orang dan membuat kamu gak nyaman pastinya. Memang kucing itu lucu, menggemaskan, membuat kamu pengen banget mengadopsi kucing untuk dipelihara. Hanya saja kamu harus bisa merawatnya dengan baik.
Kalau sampai si kucing sakit dan rontok bulunya yang merugikan kamu-kamu juga bukan? Maka dari itu sebisa mungkin sebelum mengadopsi kucing siapkan dulu ilmu perawatannya. Sebelum itu apa sih penyebab bulu kucing bisa rontok? Nah, berikut penyebabnya, yaitu:
- Sembarangan dalam penggunaan produk shampo untuk kucing
- Kucing merasa stress dengan lingkungan sekitarnya
- Mengalami jamuran dan kutuan
- ketidakseimbangan hormon
- Terlalu sering memandikan kucing
Dalam mencegah bulunya agar tidak mengalami kerontokan, tentu saja kamu harus memberikan perawatan untuk kesehatan bulunya. Perawatan yang seperti apa saja? Nah, berikut ada beberapa cara untuk mengatasi kerontokkan pada bulu si kucing, diantaranya:
- Memberikan produk makanan yang tepat
- Menggunakan shampo khusus untuk kucing
- Memberikan vitamin hair cat
- Menjaga lingkungan sekitarnya tetap bersih
- Rutin menjemur kucing di bawah sinar matahari pagi
Adapun bahaya bulu untuk bumil atau wanita hamil bisa menyebabkan berbagai penyakit, karena bulu kucing bisa membawa bakteri ataupun parasit yang dapat membahayakan bumil. Seperti apa saja? Berikut ada beberapa bahaya bulu kucing bagi wanita hamil, diantaranya:
Menyebabkan Alergi
Bagi bumil yang memiliki alergi terhadap bulu, baik itu bulu boneka, bulu yang terdapat pada benda lainnya, atau bahkan bulu kucing. Hal ini bisa menimbulkan reaksi alergi untuk bumil jika sampai terpapar atau menempel di kulit dari bulu si kucing yang rontok atau beterbangan.
Akibatnya kulit bumil akan terasa gatal bahkan sampai menimbulkan bintik-bintik atau ruam merah pada kulit. Jika sampai terhirup bisa menyebabkan hidung menjadi gatal-gatal dan akhirnya terkena infeksi bakteri penyebab alergi yang terbawa bersama bulu-bulunya.
Bulu kucing yang rontok dapat menyebar di seluruh ruangan rumah dan beterbangan melalui udara yang ketika bumil menghirupnya membuat hidung terasa gatal-gatal sampai akhirnya bersin-bersin menyebabkan terkena flu atau pilek akibat bulu kucing yang beterbangan.
Terserang Toksoplasma
Toksoplasmosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi parasit toxoplasma gondii, umumnya terdapat pada kotoran kucing, makanan yang terkontaminasi, begitupun melalui bulu si kucing yang terkena bakteri tersebut melalui fesesnya yang menempel di bulu si kucing.
Penyakit ini menimbulkan gejala seperti sakit otot, demam, dan sakit kepala yang berlangsung selama berminggu-minggu. Selain itu toksoplasma dapat menular ke manusia dari kucing yang terinfeksi. Parasit protozoa juga bisa terdapat pada makanan atau daging yang masih mentah.
Penyakit ini akan sangat berbahaya dan menyebabkan komplikasi serius bagi wanita hamil jika sampai terinfeksi parasit ini. Maka dari itu terkhusus untuk bumil yang rentan, sebaiknya tidak melakukan kontak fisik dengan kucing ataupun hewan peliharaan lainnya yang di lepas liarkan.
Menyebabkan Masalah Pernapasan
Teruntuk bumil yang memiliki riwayat asma, sebisa mungkin untuk menghindari dari jangkauan kucing atau bahkan sebisa mungkin tidak mengadopsi kucing di rumah. Karena bisa memicu asma kambuh kembali jika sampai bulu kucing rontok dan terhisap oleh para bumil.
Bulu kucing yang terhisap setiap harinya bisa bikin bumil bengek atau asma, sulit bernafas dengan baik. Hal itu bisa menghambat saluran pernafasan, apalagi yang mengidap asma akut pastinya akan lebih sensitif terhadap paparan udara, baik dari polusi maupun bulu kucing.
Anafilaksis
Anafilaksis merupakan reaksi alergi akibat paparan alergen yang disebabkan oleh alergi pada bulu kucing, debu, serbuk, maupun bulu hewan lainnya. Biasanya akan ditandai dengan gejala gatal-gatal, bengkak, kesulitan bernafas seta penurunan tekanan darah terhadap wanita hamil.
Bahkan resiko terburuknya bisa mengancam jiwa, baik janin ataupun pada wanita hamil jika tidak segera ditangani oleh medis. Anafilaksis dapat berujung pada syok atau dikenal sebagai syok anafilaksis, dengan ditandai reaksi hipersensitivitas secara menyeluruh kepada bumil.
Akan sangat berbahaya bagi bumil, terutama yang memiliki alergi terhadap bulu hewan. Maka dari itu usahakan untuk menghindari bumil dari hewan peliharaan, bisa dengan mengurung kucing di kandang selama kehamilan untuk mencegah hal buruk terjadi pada wanita hamil.
Resiko Terkena Kurap
Kurap merupakan infeksi dari jamur yang menyerang kulit bumil dan menimbulkan rasa gatal yang cukup mengganggu. Salah satunya adalah jamur yang terdapat pada kucing dan bisa menular ke kamu melalui kontak fisik seperti sedang membelai atau mengelus-elus bulunya.
Selain itu kutu pada bulu si kucing bisa menempel di mana saja, seperti kasur, sofa, dan lantai akan sangat beresiko membawa telur kutu dan kutu kucing. Sehingga menyebabkan siapapun termasuk bumil, terserang kutu kucing melalui gigitannya yang membuat kulit gatal iritasi.
Maka dari itu hindari melakukan kontak fisik dengan kucing yang menunjukkan tanda-tanda jamuran yang terdapat pada kulitnya dan menempel pada bulunya. Karena kamu tidak bakalan tau ada bakteri penyebab jamur apa saja yang terdapat pada bulunya, jadi hindari hal tersebut.
Itulah beberapa bahaya bulu kucing bagi wanita hamil yang mungkin perlu untuk kamu ketahui agar dapat menghindari atau mencegah terjadinya resiko-resiko buruk akibat dari bulu kucing. Siapa tau orang disekitar kamu ada yang sedang hamil dan kebetulan juga memelihara kucing.
Usahakan untuk mengurung atau membiarkan kucing di dalam kandang, jika memang ada wanita hamil. Hindari sebisa mungkin untuk tidak terlalu sering berinteraksi dengan kucing ketika sedang hamil, karena takutnya terjadi masalah kesehatan. Good Luck semoga membantu.
Comments are closed.