Apakah Dicakar Kucing Bisa Rabies?
Nesiaverse.com – Apakah dicakar kucing bisa rabies? Penasaran? Kalau begitu langsung saja baca artikel ini sampai selesai, jika kamu ingin mengetahui dan memastikan bahwa dicakar kucing bisa menjadi rabies atau tidak? Agar kamu bisa mengantisipasi terjadinya hal itu.
Kucing memang hewan yang cukup ramah kepada manusia dan tidak sedikit juga yang memelihara kucing sebagai hewan peliharaan. Selain lucu, menggemaskan, kucing juga tidak kalah pintar seperti anjing. Kalau kamu mengajarkan atau melatih banyak hal, pasti kucing kamu juga bisa semakin terlatih.
Hampir semua orang diseluruh penjuru dunia memelihara kucing di rumahnya, mulai dari berbagai macam ras kucing. Ras kucing itu sangat banyak, lho! Contohnya seperti kucing Anggora, Persia, Sphynx, sampai ke kucing domestic yang paling sering kamu temukan di jalanan dan lingkungan sekitar.
Tapi yang jadi pertanyaannya, apakah kucing aman dari rabies? Apakah dicakar kucing bisa rabies? Hm.. sangat menjadi sebuah pertanyaan yang selalu terngiang-ngiang di kepala. Disini akan menjelaskan beberapa informasi terkait hal itu, jadi simaklah penjelasannya dibawah ini dengan seksama.
Apakah Dicakar Kucing Bisa Rabies?
Sebelum itu ada yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu mengenai apa sih rabies itu? Bahaya apa yang bisa terjadi jika kamu terkena rabies? Hal ini perlu kamu ketahui supaya menjauhkan kamu dari berbagai hewan yang rabies, bukan hanya ada pada kucing saja lho! Jadi kamu harus tetap waspada.
Rabies merupakan virus berasal dari hewan yang terinfeksi dan bisa menyebar atau tertular ke manusia. Biasanya rabies ini berasal dari hewan seperti anjing, kelelawar, anjing hutan, rubah, sigung dan rakun. Manusia akan terkena virus rabies ini jika melakukan kontak fisik dengan hewan yang terinfeksi.
Tapi kucing bukanlah hewan yang menjadi penyebar utama dari rabies! Selain itu rabies juga bisa menyerang berbagai jenis hewan mamalia, namun ada juga istilah yang dinamakan dengan reservoir host atau hewan yang menjadi penyebab utama virus rabies tersebut.
Kategori hewan yang menjadi reservoir host tersebut adalah kelelawar, sigung, dan musang. Nah, sedangkan kucing bukan termasuk reservoir host! Melainkan termasuk kategori resisten dan bukan hewan penyebar virus rabies.
Bisa dibilang kucing juga adalah korban dari rabies, bukan penyebar utamanya. Namun walau begitu kamu juga tetap harus waspada jika kucing kamu terkena rabies, langsung hubungi pihak kesehatan hewan supaya ditangani langsung oleh ahlinya.
Jadi kamu harus hati-hati! Karena rabies dapat mengancam nyawa kamu, tidak sedikit yang mempunyai kasus seperti ini dan sampai meninggal. Bahaya terkena rabies memang semengerikan itu! Gejala saat terkena rabies meliputi demam, sakit kepala, kejang otot, kelumpuhan, serta dapat menyerang mental.
Serem banget kan? Jika kamu memiliki hewan peliharaan di rumah, pastikan untuk di vaksin agar terhindar dari berbagai virus. Terutama pada kucing! Kucing juga bisa menularkan rabies. Memang kasus rabies pada kucing cukup langka, tapi bukan menjadi alasan untuk kamu menjadi tidak waspada.
Karena ada beberapa kasus yang dimana kucing juga bisa terinfeksi virus rabies, apalagi untuk kucing jalanan yang hidup diberbagai tempat atau lingkungan yang cukup kotor. Bukan hanya rabies saja, tapi kucing juga bisa menyebabkan kamu terkena tetanus! Semua itu bisa terjadi melalui beberapa kontak fisik, sebagai berikut:
Lewat Cakaran
Yups betul! Cakaran dari kucing yang terinfeksi virus bisa menyebabkan kamu terkena rabies. Selain bisa menyebabkan luka-luka perih akibat cakaran, ternyata dapat menularkan beberapa penyakit berbahaya lainnya seperti tetanus. Pastikan selalu kucing kamu bersih jika tidak ingin terjadi hal tersebut.
Rutin membawanya ke dokter hewan juga untuk dicek kesehatannya serta divaksin, guna mencegah virus masuk kedalam tubuh hewan peliharaan kamu. Jagalah kebersihan lingkungannya juga supaya tidak kotor dan bau yang bisa menjadi sarang penyakit serta berkembang biaknya virus, bakteri dan kuman.
Lewat Air Liur
Selanjutnya adalah lewat air liur. Selain tertular lewat cakaran, ternyata dari air liur juga sangat berbahaya dan dapat menularkan rabies juga. Kucing yang terkena virus rabies bisa menular lewat air liurnya, jadi hindarilah jilatan dari kucing apalagi jika kulit kamu memiliki luka dan terkena jilatannya.
Hal itu bisa membuat air liur kucing yang sudah terinfeksi virus akan masuk lewat luka kamu. Air liur kucing yang terinfeksi juga bisa menularkan penyakit cat scratch disease (CSD) akibat air liur yang terinfeksi bakteri. Jadi usahakan sebisa mungkin untuk kamu hindari kucing yang sakit terkena virus.
Lewat Gigitan
Terakhir adalah lewat gigitan. Selain lewat cakaran dan air liur, ada yang lebih berbahaya lagi serta ini juga sering terjadi dan penyebab utama terkena rabies. Cukup banyak kasus terkena gigitan hewan dan menyebabkan rabies sampai-sampai banyak yang meninggal dibuatnya.
Walaupun di Indonesia terbilang cukup langka terkena rabies dari gigitan kucing melainkan kebanyakan dari gigitan anjing, namun tetap saja harus waspada karena kucing juga bisa terinfeksi virus rabies. Hal ini bisa saja terjadi dan memiliki peluang yang tidak sedikit untuk terjadinya hal itu.
Itulah beberapa informasi mengenai apakah dicakar kucing bisa rabies atau tidaknya yang perlu kamu ketahui agar bisa terhindar dari rabies. Selalu pastikan kondisi kucing peliharaan kamu terhindar dari virus yang menyebabkan rabies dan jangan lupa untuk memberinya vaksin.
Hindari melakukan kontak fisik dengan kucing jalanan yang sekiranya terlihat tidak sehat dan memiliki penyakit kulit di tubuhnya. Karena kita tidak tahu apakah kucing itu aman atau sudah terkena virus, jadi sesukanya kamu kepada kucing tapi harus tetap waspada. Goodluck and stay safe.
Comments are closed.