Nesiaverse.com – Gangguan tidur adalah kondisi dimana seseorang mengalami kesulitan untuk tidur dan terlelap bahkan memejamkan mata, sehingga terja semalam. Seseorang yang mengalami gangguan tidur ini tidak akan mendapatkan waktu tidur dan istirahat yang cukup apalagi berkualitas.
Penyebab gangguan tidur sendiri beragam, banyak yang tidak sadar bahwa gangguan tidur ini bisa memiliki dampak yang berbahaya sehingga memicu berbagai penyakit lainnya secara fisik hingga ancaman gangguan kondisi psikis seseorang. Maka, kamu harus sadar ketika mengenali gejala susah tidur.
Susah tidur atau gangguan tidur juga bisa menjadi salah satu gejala suatu penyakit medis, hanya saja mungkin penderita tidak menyadari kondisi tersebut. Gangguan susah tidur tidak sepenuhnya dikarenakan insomnia, namun bisa saja merupakan gejala dari penyakit medis lainnya. Apa saja?
Susah Tidur Gejala Penyakit Apa?
Gangguan tidur seperti insomnia memang diketahui memiliki berbagai macam faktor, mulai dari kelelahan secara fisik, kebisingan lingkungan hingga kondisi psikis penderitanya. Namun, tahukah kamu insomnia atau gangguan tidur juga bisa menjadi salah satu gejala penyakit medis yang tidak kamu ketahui.
Maka, penting bagi kita untuk mengetahui kondisi tubuh kita ketika mengalami gangguan tidur, Jika dalam aktivitas fisik, lingkungan hingga psikis baik-baik saja. Karena ada beberapa penyakit medis yang memiliki gejala susah tidur.
Berikut beberapa penyakit medis yang memiliki gejala susah tidur atau gangguan tidur.
Sinusitis
Penyakit sinusitis merupakan salah satu penyakit yang mampu menyebabkan penderitanya mengalami gangguan seperti susah tidur, khususnya pada malam hari dilansir dari laman resmi Sleep Foundation. Sinusitis merupakan penyakit yang mana terdapat pembengkakan di bagian saluran hidung atau sinus, karena tersumbat atau infeksi.
Tentunya pembengkakan atau infeksi pada saluran sinus tersebut akan menimbulkan rasa tidak nyaman, sehingga penderita mengalami kesulitan bernafas karena keadaan hidung yang tersumbat tersebut. Maka, tidak jarang penderita akan kesulitan untuk tidur khususnya di malam hari.
Sinusitis sendiri memiliki berbagai macam penyebab atau pemicu, dinataran alergi dingin hingga alergi debu. Nantinya sinusitis ini juga akan memicu datangnya penyakit lain, seperti flu atau pilek. Hal inilah yang membuat penderita semakin kesulitan bernafas dan berujung kesulitan tidur.
Gerd
Penyakit Gastroesophageal Reflux Disease atau GERD adalah kondisi dimana asam lambung dalam perut seseorang mengalami kenaikan hingga ke bagian kerongkong. Dilansir dari lama ShaQ, penderita GERD akan mengalami berbagai kontraksi mulai dari bagian dada terasa sesak atau panas seperti heartburn saat berbaring. Maka, akan sulit bagi penderita Gerd untuk tidur ketika penyakitnya kambuh.
Pada penderita gerd yang umumnya kambuh di malam hari ini dianjurkan meletakan bantal atau sandaran dibagian punggung, guna beristirahat dan tidak memancing dan meredakan asam lambung agar tidak naik lagi. Dianjurkan ketika asam lambung naik untuk tidak berbaring atau terlentang di tempat tidur.
Artritis dan Fibromialgia
Arthritis dan Fibromyalgia merupakan kondisi dimana terdapatnya gangguan pada bagian otot dan tulang, penyakit ini merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami gangguan dan susah untuk tidur pada malam hari. Penderita Arthritis dan Fibromyalgia ini akan mengkonsumsi obat seperti steroid dan akan memicu insomnia juga. Maka, alangkah baiknya untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu sebelum mengkonsumsinya secara rutin.
Penderita Arthritis dan Fibromyalgia ini akan merasakan nyeri dan sakit ketika menggerakan tubuh diatas tempat tidur ketika kambuh. Sehingga akan sulit bagi penderitanya untuk memejamkan mata sekalipun. Begitupun bagi penderita fibromialgia, nyeri di bagian ligamen dan tendon mampu membuat penderita terbangun hingga terjaga sepanjang malam karena bagian tubuh yang nyeri hingga kaku.
Diabetes
Ketika kadar Gula darah seseorang tinggi dan tidak terkontrol pada seorang penderita diabetes, maka hal ini mampu memicu gangguan seperti sulit tidur. Karena ketika gula darah penderita diabetes tidak bisa terkontrol, orang tersebut akan mengalami frekuensi buang air kecil yang meningkat pada malam hari.
Sehingga nantinya penderita diabetes tersebut akan bolak-balik ke toilet dan produksi keringat yang berlebihan pada waktu malam hari. Hal inilah yang menyebabkan ketidaknyamanan hingga sulit untuk pergi tidur apalagi terlelap di malam hari.
Demensia
Demensia merupakan kondisi dimana seseorang mengalami gangguan dalam berpikir , berinteraksi sehingga kemampuan motorik yang mengalami penurunan. Penyakit demensia ini memiliki peranan yang cukup besar dalam mempengaruhi fungsi dari otak penderitanya, bahkan hingga menimbulkan gangguan tidur seperti insomnia.
Salah satu sindrom sundowning sendiri menjadi salah satu hal yang membuat penderita demensia mengalami gangguan susah tidur. Hal ini ditandai dengan gejala seperti rasa gelisah berlebih, disorientasi hingga timbul keinginan untuk berkeliaran hanya di waktu sore hingga malam hari saja.
Gagal Jantung
Gagal jantung menjadi salah satu penyakit yang memiliki gejala kesulitan tidur bagi pengidapnya. Gagal jantung akan memicu cairan tubuh mengalami penumpukan di bagian paru-paru hingga jaringan tubuh lainnya. Ketika mengalami penumpukan cairan tersebut akan merembet dan memicu terjadinya kesulitan bernafas atau sesak nafas, khususnya ketika penderita gagal jantung berbaring. Hal inilah yang membuat penderitanya akan kesulitan untuk tertidur. Maka, lakukan pemeriksaan dan konsultasi secepatnya.
Hipertiroid
Hipertiroid merupakan salah satu penyakit yang memiliki gejala sulitnya tidur bagi penderitanya. Kondisi ini akan membuat kadar hormon tiroid penderitanya meningkat sangat tinggi. Ketika kadar tiroid seseorang tinggi maka penderita akan mengalami gangguan seperti jantung berdegup dengan cepat, tangan akan gemetaran bahkan dalam jangka panjangnya akan mengalami penurunan berat badan secara drastis juga.
Hormon tiroid sendiri di produksi tubuh untuk peranan dalam mengendalikan proses metabolisme tubuh seseorang. Namun, jika hormon ini diproduksi secara berlebih atau kadarnya yang sangat tinggi akan memberikan ketidaknyamanan dan rasa nyeri karena memicu berbagai macam masalah dan penyakit lainnya.
Kecemasan Berlebih
Gangguan kecemasan adalah kondisi dimana seseorang memiliki perasaan khawatir, cemas dan gelisah secara terus menerus bahkan berlebihan. Keadaan ini bersifat intens yang mana akan mendatangkan masalah dan gangguan pada penderitanya.
Umumnya penderita akan mengalami ketakutan berlebihan dan pemikiran yang berlebihan sehingga akan kesulitan untuk tidur hingga terjaga semalaman. Bahkan dalam beberapa kasus seseorang yang memiliki kecemasan berlebih akan memicu penyakit lainnya seperti insomnia akut, depresi, penyakit bipolar, skizofrenia, epilepsi hingga stroke.
Masalah Pada Pernafasan
Ketika seseorang memiliki masalah pernafasan, perubahan sirkadian pada otot-otot di area saluran udara akan menyebabkan penyempitan saluran udara, khususnya pada malam hari. Masalah pernafasan ini biasanya memiliki gejala kesulitan tidur dan meningkatkan potensi adanya penyakit atau serangan asma nokturnal dimana penderita tidak jarang bangun secara tiba-tiba saat tertidur.
Karena serangan dadakan tersebut, penderita akan merasakan ketakutan dan menghindari waktu tidur. Hal ini tidak berbeda jauh dengan penggunaan steroid yang mana memiliki efek stimulasi yang sama dengan kafein.
Bahkan seseorang yang memiliki masalah pernafasan seperti bronkitis juga tidak jarang mengalami kesulitan saat tertidur, yang mana disebabkan dengan kondisi dan produksi dahak berlebihan dan akan menyumbat serta memicu sesak nafas hingga batuk.
Fibromyalgia
Terakhir adalah penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami gangguan dan susah tidur yaitu fibromyalgia. Fibromyalgia adalah kondisi dimana penderita akan merasakan sakit di sekujur tubuhnya, ketika mengalami nyeri pada sekujur tubuh dalam jangka waktu yang panjang itu disebut sindrom fibromyalgia.
Penyakit ini bisa menyerang segala kalangan mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dan paruh baya. Namun umumnya sindrom fibromyalgia ini menyerang orang dengan rentan usia 30 hingga 50 tahun. Penderita umumnya didominasi oleh para wanita. Jika terus mengalami sindrom fibromyalgia secara terus menerus akan memicu sensasi rasa terbakar yang memicu nyeri pada bagian ligamen. Sehingga penderita sindrom fibromyalgia akan mengalami kesulitan atau susah tidur.
Jika kamu mengalami salah satu dari kondisi atau gangguan yang sudah kami jelaskan diatas, maka alangkah baiknya untuk segera menghubungi dan berkonsultasi pada ahlinya. Jika kamu tidak memiliki waktu luang dengan padatnya jadwal atau aktivitas sehari-hari, maka kamu bisa melakukan konsultasi pada dokter atau ahlinya secara online. Saat ini banyaknya layanan kesehatan yang hadir secara online.