Penyebab Kelangkaan Burung Jalak Bali

Nesiaverse.com – Tidak sedikit orang yang belum tahu dengan penyebab kelangkaan burung jalak bali, padahal hal ini perlu kita ketahui agar bisa mengatasi masalah burung jalak bali yang mulai langka bahkan hampir punah.

Burung jalak putih merupakan salah satu jenis burung endemik pulau Dewata atau Bali, burung jalak bali ini yang memiliki nama latin yaitu Leucopsar rothschildi  sejenis burung kicau dengan memiliki ukuran sedang dengan panjangnya kurang lebih 25 cm, dari suku Sturnidae.

Burung jalak bali yang mengalami kritis dan bahkan hampir punah, namun keadaan kritis burung jalak bali yang mendapatkan perhatian dari pemerintah Indonesia dengan menetapkan burung jalak bali termasuk satwa dilindungi oleh undang-undang.

Advertisment

Burung jalak bali yang memiliki habitat aslinya hanya ada dan terkonsentrasi bagian barat pulau Bali yaitu Taman Nasional Bali Barat (TNBB), selain itu burung jalak bali juga yang merupakan salah satu warisan untuk anak dan cucu negeri.

Kata tersebut yang menjadi salah satu satu kata yang sering dibicarakan oleh masyarakat satu dengan lainnya mengenai dengan kehadirannya hewan atau satwa endemik berasal dari Indonesia, burung jalak bali atau terkenal dengan sebutan jalak putih atau curik.

Advertisment

Pada generasi 90 dan 2000an sudah hampir tidak bisa untuk melihat kecantikan yang dimiliki oleh burung jalak bali yang satu ini di habitat aslinya, hal ini dikarenakan pada medio tahun 90-an burung jalak bali yang terancam hampir punah.

Beragam penyebab kelangkaan burung jalak bali ini dimulai dari adanya perburuan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab untuk diperdagangkan secara ilegal, apalagi burung jalak bali memiliki tubuh yang cantik sehingga membuat banyak orang yang menginginkan burung tersebut.

Selain itu juga harga jual burung jalak bali ini yang tergolong  fantastis yang bisa mencapai puluhan juta untuk satu ekornya burung jalak bali, pada saat pertama kalinya burung jalak bali ditemukan tahun 1912 burung ini yang tercatat sebanyak 900-an ekor burung.

Namun pada tahun 1990-an perhitungan burung jalak bali yang hanya tinggal sekitar 50 ekor tersisa di alam liar, bahkan tidak hanya ada perburuan liar saja namun terdapat beberapa penyebab kelangkaan burung jalak bali lainnya.

Nah untuk kamu yang penasaran dengan apa saja penyebab kelangkaan burung jalak bali, maka bisa dengan simak ulasannya dibawah ini dengan baik dan seksama.

Penyebab Kelangkaan Burung Jalak Bali

Ancaman kepunahan pada burung jalak bali ini yang dimasukkan ke dalam Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES) atau konvensi perdagangan internasional flora dan juga fauna.

Dimana menurut CITES untuk jenis burung jalak bali ini yang termasuk kategori Appendix, hal ini yang menyatakan bahwa satwa burung jalak bali ini yang tidak boleh diperdagangkan dan juga terdapat larangan untuk mengambil serta menjual beli burung tersebut karena sudah terancam punah.

Sementara menurut International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) burung jalak bali termasuk ke dalam kelompok “kritis” (Critically Endangered), dengan status ini yang berarti bahwa ada resiko besar dialami oleh burung jalak bali terhadap kepunahan di dalam waktu yang dekat di alam liar.

Untuk penyebab kelangkaan burung jalak bali sendiri yang bisa dipengaruhi oleh dua faktor yaitu secara alami dan juga non alami, untuk faktor non alami adalah penyebab paling dominan akibat adanya perilaku manusia semakin mendesak habitat burung serta menurunkan jumlah satwa di alam liar.

Faktor Non Alami

Salah satu penyebab kelangkaan burung jalak bali yaitu faktor non alami seperti adanya perburuan liar yang dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, dan burung jalak bali ini yang banyak diburu ini untuk dijadikan sebagai koleksi burung kicau.

Dengan adanya perburuan liar terhadap burung jalak bali yang bisa memperparah keadaan, tentu saja dengan adanya kegiatan ini yang akan mengubah struktur dan tatanan ekosistem di alam.

Dengan adanya perburuan burung jalak ini yang bisa menyebabkan jumlah burung jalak bali jantan dan betina yang tidak seimbang sehingga bisa menyebabkan gagalnya proses reproduksi.

Selain itu dengan adanya kegiatan deforestasi tidak memperhatikan habitat fauna dan flora yang ada disana, hal ini yang bisa menyebabkan tempat hidup burung jalak bali akan semakin sempit dan juga terdesak sehingga bisa menyulitkan burung untuk mencari makanan.

Salah satu alasan deforestasi ini yaitu adanya alih fungsi lahan untuk tempat mukim penduduk yang sekian bertambah, dimana dari data BKSDA Bali Barat yang menyatakan bahwa jika ruang hunian atau home ring burung jalak bali yang sekarang ini hanya tersisa sekitar kurang dari 1.000 hektar.

Faktor Alami

Faktor alami menjadi penyebab kelangkaan dan bahkan ancaman kepunahan burung jalak bali yang terbagi menjadi beberapa kriteria yaitu penyakit peningkatan predator alami seperti burung elang, bencana alam, dan ular serta hewan pesaing tempat hidup serta makanan, motilitas atau laju kematian burung yang tinggi.

Bahkan selain itu juga adanya kondisi lingkungan seperti musim kemarau panjang yang menjadikan habitat di Taman Nasional Bali Barat ini yang menjadi tidak toleran serta menurunkan kualitas dan juga harapan hidup pada burung jalak bali.

Dimana jika musim kemarau berlangsung yang terlalu lama tentu saja bisa mengurangi sumber air menjadi sumber utama kehidupan fauna dan flora, sehingga dengan begitu bisa mengakibatkan kelangkaan burung jalak bali.

Setelah kamu mengetahui dengan beberapa penyebab kelangkaan burung jalak bali, tentu saja kamu perlu mengetahui dengan upaya konservasi agar burung jalak bali ini tidak punah dan untuk upaya konservasi yang akan kita bahas di bawahnya.

Upaya Konservasi

Dalam hal menekan kemerosotan populasi burung jalak bali pemerintah Indonesia yang melakukan berbagai upaya konservasi, salah satu upayanya yaitu dengan penetapan burung jalak bali sebagai satwa dilindungi oleh undang-undang.

Perlindungan hukum burung jalak bali melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 421/Kpts/Um/8/1970 pada tanggal 26 Agustus tahun 1970, untuk perlindungan hukum lain terdapat di Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa burung Jalak Bali.

Di dalam peraturan tersebut yang terdapat larangan adanya perdagangan satwa kecuali hasil penangkaran generasi ketiga asalkan bukan yang berasal dari indukan burung alam, untuk cara lain dalam mempertahankan populasi burung jalak bali melalui metode ex-situ dan juga in-situ yaitu:

Metode Ex-situ

Metode ex-situ yang dilakukan dengan melalui pelestarian atau penangkaran burung yang diluar habitat aslinya yaitu seperti kebun Binatang dan juga penangkaran yang lain contohnya penangkaran burung jalak bali di Buleleng, Bali.

Metode In-situ

Selanjutnya dengan menggunakan metode in-situ merupakan pelestarian atau konservasi dilakukan di habitat asli, caranya dengan memperbaiki kualitas alam tempat burung jalak bali tinggal yaitu Taman Nasional Bali Barat (TNBB).

Mungkin hanya itu saja ulasan mengenai dengan penyebab kelangkaan burung jalak bali yang bisa kamu ketahui beserta dengan cara upaya pelestarian atau konservasi burung jalak bali yang bisa kamu terapkan, semoga dengan adanya ulasan diatas bisa membantu dan bermanfaat.

burung jalak balijalak bali