Macam-Macam Dehidrasi dan Tanda-Tandanya

Nesiaverse.com – Dehidrasi itu macam-macam, dan memiliki tanda-tandanya yang menjadi salah satu hal yang perlu kamu waspadai. Dehidrasi sendiri bisa terjadi pada siapa saja, mulai dari bayi hingga orang lanjut usia. 

Jangan menyepelekan kondisi dehidrasi, apalagi jika membiarkannya dalam jangka waktu yang lama. Hal ini dapat memicu dampak negatif, baik bagi kesehatan tubuh bagian luar, maupun organ tubuh bagian dalam, sehingga kamu harus berhati-hati.

Dehidrasi memang kerap kali terjadi pada orang-orang yang tidak memenuhi kebutuhan cairan tubuh setiap harinya. Dalam jangka panjang, hal tersebut bisa menjadi kebiasaan yang berbahaya dan dapat memicu berbagai jenis penyakit hingga mengancam nyawa seseorang. 

Advertisment

Macam-Macam Dehidrasi dan Tanda-Tandanya

Advertisment

Dehidrasi merupakan salah satu kondisi dimana cairan dalam tubuh yang masuk sedikit, jika dibandingkan dengan cairan tubuh yang keluar. Tentunya hal ini dapat berakibat buruk dan akan menyebabkan tubuh tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 

Dalam beberapa kasus dehidrasi yang sangat parah atau extrim dapat menyebabkan muncul atau timbulnya penyakit yang serius, bahkan mampu mengancam nyawa seseorang. Maka, kamu tidak boleh menyepelekan kondisi dehidrasi yang dialami. 

Sekitar 55% hingga 80% dari total berat badan manusia itu terdiri dari air. Maka, tentu saja air di dalam tubuh memiliki peran yang sangat penting, tidak hanya membantu kerja dari sistem pencernaan, namun membuang racun dan kotoran dari dalam tubuh, membantu menstabilkan suhu di d lama tubuh hingga menjadi pemuas sendiri. 

Namun, sayangnya memenga kondisi dehidrasi ini selalu dianggap sebagai rasa haus yang normal. Padahal, jika tidak ditangani dengan tepat, dehidrasi ini mampu berkembang menjadi masalah kesehatan yang sangat serius. Karena dapat memicu berbagai jenis penyakit seperti hipovolemia. 

Saat kondisi terjadi, air yang ada di dalam aliran darah akan ditarik keluar oleh jaringan tubuh, sebagai salah satu bentuk upaya agar kebutuhan cairan did alma tubuh terpenuhi. Jika kondisi ini dibiarkan dalam jangka panjang, maka akan berimbas pada shock dan kehilangan nyawa seseorang. 

Banyak sekali faktor yang menyebabkan dehidrasi, namun memenga secara garis besar karena asupan cairan tubuh tidak terpenuhi. Cairan tubuh bisa terbuang ketika seseorang muntah, buang air kecil, berkeringat hingga diare.

Selain itu, aktivitas seperti cuaca, fisik hingga jenis makanan yang dikonsumsi memiliki peran yang dapat mempengaruhi seberapa berbahaya dehidrasi yang terjadi saat itu. 

Ada macam-macam jenis dehidrasi dan tanda-tandanya, yang aman dapat terjadi kepada siapapun, khususnya jika tidak serta mengatasinya atau tidak minum cukup di cuaca yang cukup terik. 

Selain itu lansia umumnya memiliki kandungan air yang lebih sedikit di tubuhnya, jika dibandingkan usia muda. Nah, langsung saja berikut macam-macam dehidrasi dan tanda-tandanya. 

Dehidrasi Ringan

Pertama, ada macam-macam dehidrasi dan tanda-tandanya adalah dehidrasi ringan. Dimana ketika seseorang kekurangan cairan tubuh, sekitar 2% , dimana cairan dari total berat badannya, maka hal ini disebut dengan kondisi dehidrasi ringan.

Haus, kondisi mulut dan kulit yang kering, urin berwarna kuning tua dan timbulnya gejala sakit kepala dalam dehidrasi ringan. 

Dengan memberikan air minum atau cairan elektrolit 5 mL hingga sepuluh Ml setiap 5 menit sekali, maka dapat membantu mengatasi dehidrasi ringan tersebut. 

Dehidrasi ringan ini, sebagai macam-macam dehidrasi dengan tanda yang dapat memicu atau menyebabkan penderitanya mengalami gangguan otak, dimana susah mengingat, kelelahan serta penurunan mood juga. 

Dehidrasi Sedang

Macam-macam dehidrasi dan tanda-tandanya berikutnya adalah dehidrasi sedang. Kondisi saat ini adalah kondisi dimana jika seseorang kekurangan cairan tubuh, yaitu sebanyak 5% hingga 10% dari total berat badannya, maka ini termasuk dengan macam dehidrasi sedang. 

Kondisi kelelahan, otot tubuh lemas, mulut kering, timbulnya nyeri kepala, hingga berkurangnya urin adalah gejala dari dehidrasi sedang. 

Dehidrasi sedang ini dapat kamu atasi dengan mengonsumsi 40 mL air atau cairan setiap jamnya. Sehingga tubuh akan kembali terhidrasi, dan dapat kembali seperti semula. 

Dehidrasi Berat

Dehidrasi berat merupakan kondisi dehidrasi yang cukup ekstrim. Dimana dapat dikatakan jika dehidrasi ini adalah kondisi kekurangan cairan tubuh lebih dari 10% dari total berat badannya. 

Nah, dehidrasi berat ini dapat memicu atau menyebabkan kerusakan pada organ ginjal, hati dan organ tubuh lainnya. Sehingga dapat menyebabkan gangguan pada kinerja organ dalam tubuh. 

Kondisi haus yang berlebihan, tidak berkeringat, wajah pucat, tubuh menjadi dingin disertai detak jantung yang cepat adalah gejala dehidrasi berat. 

Dehidrasi berat dapat kamu atasi dengan memberikan cairan lebih dari 40 mL, dimana kamu dianjurkan menggunakan IV Therapy. IV therapy sendiri dapat mengembalikan cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi yang cukup berat.

Dehidrasi Hipertonik atau Hiponatremia

Merupakan macam-macam dehidrasi yang disebabkan ketika kadar natrium dalam tubuh berkurang lebih banyak dibandingkan kadar air, kurang dari 135 mol atau liter. 

Umumnya penyebabnya adalah minum terlalu banyak, sehingga justru jumlah antrim lebih rendah. Kehilangan cairan tubuh ini bisa terjadi melalui paru-paru, penguapan pada kulit,tinja dan kemih. 

Dehidrasi Isotonik

Kondisi dehidrasi yang disebabkan oleh kadar air dan natrium yang berkurang dalam jumlah sama. Nah, salah satunya adalah karena diare. 

Cairan hidrasi yang harus dikonsumsi untuk memulihkannya adalah cairan dengan kandungan elektrolit atau minuman isotonik yang baik. 

Dehidrasi Hipertonik

Dehidrasi hipertonik adalah kondisi dimana tubuh kehilangan banyak air, sehingga kadar elektrolit natrium atau sodium di dalam tubuh meningkat, yaitu 145 mol atau liter. 

Kondisi satu ini umumnya terjadi pada bayid an anak-anak yang kurang minum air. Smenetara diare atau sakit dengan muntak memiliki tekstur encer. 

Cairaan rehidrai yangd ianrukan untuk dikonsumsi adlaha ir putih, air minuman rendah natrium seperti jus jeruk atau apel. 

Selain itu IV therapy ini bisa kamu dapatkan dari layanan IV therapy baik di rumah saja, hal ini akan membuat kamu tidak perlu repot ke Rumah Sakit. 

Siapa Yang Paling Beresiko Mengalami Dehidrasi?

Setiap orang dapat mengalami dehidrasi namun ada orang-orang yang memiliki risiko paling besar mengalaminya. 

Bayi dan Anak-Anak

Di Posisi pertama, orang yang memiliki risiko tinggi mengalami hidrasi adalah bayi dan anak-anak. Hal ini umumnya dikarenakan bayi dan anak-anak rentan mengalami diare. 

Hal tersebut terjadi karena tubuh bayi dan anak-anak yang lebih kecil, sehingga lebih peka terhadap adanya perubahan kadar mineral dan air dalam tubuh. 

Selain itu kudanya juga rentan mengalami diare. Maka, tentunya harus berhati-hati atau dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan cairan bayi dan anak-anak lebih baik lagi. Namun, tentunya tidak berlebihan juga. 

Lansia

Lansia merupakan golongan yang rentan mengalami dehidrasi. Hal ini karena lansia kerap kali mengalami kurang fokus dan perhatian terhadap rasa haus, sehingga mereka akan lebih jarang minum dan memenuhi asupan cairan. 

Kondisi satu ini akan terlihat umumnya pada orang lanjut usia yang mengalami demensia. Sehingga mereka tidak jarang mengalami permasalahan lupa dan lebih jarang minum dibandingan lansia lainnya. 

Atlet

Atlet merupakan orang-orang yang berolahraga dengan intensitas yang cukup tinggi. Mereka pastinya mengalami kondisi kehilangan banyak air di dalam tubuh, karena keluar dalam bentuk keringat. 

Semakin lama durasi olahraga tentunya akan semakin sulit tubuh untuk menjaga hidrasi. Sehingga kelompok atlet memegang lebih rentan mengalami dehidrasi, jika dibandingkan oleh pelari, pemain sepak bola hingga atlet balap.

Nah, demikian pembahasan mengenai macam-macam dehidrasi dan tanda-tandanya. Dengan mengetahui macam-macam dehidrasi dan tandanya, maka kamu bisa segera melakukan tindak penangan tepat jika dehidrasi tersebut terjadi, dan menghindari dari kemungkinan terburuk.

dehidrasi