Nesiaverse.com – Waktu tidur memiliki hubungan dengan sistem kognitif, yang mana terdapat waktu atau jam tidur yang baik untuk otak seseorang. Hubungan antara waktu tidur dan kognitif sendiri memang sudah lama dikaitkan oleh para peneliti. Seseorang yang memiliki jam tidur yang kurang dari jam normalnya, akan mengalami penurunan kognitif atau fungsi otak.
Namun, dalam sistem penurunan kognitif ini sendiri juga dapat mengganggu siklus tidur seseorang. Dalam sebuah studi yang bau di jabarkan bahwa seseorang harus memenuhi jam tidur malam, supaya otak dapat berfungsi dengan baik dan maksimal. Sehingga penting untuk mengetahui jam tidur yang baik untuk meningkatkan fungsi otak secara maksimal.
Jam Tidur Yang Baik Untuk Kesehatan Otak
Dalam sebuah studi tercatat pola tidur selama 4 hingga 6 jam di malam hari, dari sekitar 100 orang tua dengan rentan usia 75 tahun. Semua respondens menjalani beragam tes kognitif sejak 12 tahun sebelumnya. Kemudian penelitian ini sendiri dapat melihat titik data hubungannya antara kognitif dan jam tidur dalam sekelompok orang, secara sekaligus.
Kemudian dalam penelitian tersebut ditemukan, bahwa durasi tidur yang pas untuk menjaga kesehatan dan fungsi otak adalah antara 5,5 jam hingga 7,5 jam setiap malamnya. Meskipun memiliki jumlah yang varian berdasarkan kelompok usia, namun perhitungan tersebut merupakan salah satu jam yang tepat untuk dipenuhi sebagai salah satu cara mendukung fungsi dan kesehatan otak.
” Terdapat hubungan terbalik berbentuk U, yang mana kami temukan antara durasi atau jam tidur dan penurunan kognitif. Seseorang yang tidur dan memiliki waktu tidur kurang dari jumlah atau lebih dari jumlah tersebut, akan mengalami proses penurunan kesehatan dan fungsi kognitif, dari waktu ke waktunya. Hal ini dikatakan Brendan P Lucey, yang kemudian ditulis di Welland Good pada kamis .
Sehingga untuk mengurangi hubungan atau keterikatan ini, para peneliti juga memilih peserta untuk studi yang terlibat dalam programnya yaitu, Alzheimer Longitudinal Universitas Washington.
” Dengan menggunakan cara ini, maka kamu memiliki visual keseluruhan mengenai perubahan kognitif bagi setiap individu atau peserta dari waktu ke waktu. Kemudian kami melakukan analisis terkait dengan jumlah tidur yang didapatkan selama masa studi lanjut Dr, Lucey , Profesor Neurologi dan Direktur dari Sleep Medicine Center Universitas Washington.
Kemudian bagian terkait dimana penggunaan mesin elektroensefalogram EEG kecil, yang dikaitkan ke dahi selama beberapa saat ketika tidur dirumah. Guna untuk mengesampingkan perbedaan yang terjadi pada orang-orang dengan kebiasaan tidurnya.
Setelah proses penelitian dilengkapi, maka semua data longitudinal meredakan dapat mengontrol gejala bawaan dalam perencanaan fungsi otak atau kognitif. Yang mana sudah ada sejak awal studi dilakukan. Kemudian ditemukan hubungan independen antara durasi satu jam waktu tidur dan kognitif, yang mana banyak atau terlalu sedikitnya durasi tidur akan dikaitkan dengan penurunan kesehatan otak secara menyeluruh.
Sehingga point utama dalam penelitian ini adalah kuantitas tidur tidak selalu sama dengan kualitasnya. Dr Lucey juga menduga bahwa para peserta memiliki rata-rata waktu atau jam tidur lebih dari 7.5 jam per malamnya, juga mengamati kualitas tidur yang cukup lebih rendah. Oleh karenanya secara keseluruhan terdapat efek negatif pada kognitif mereka yang terjadi dari waktu ke waktu.
Langsung saja, berikut adalah waktu pembagian jam tidur yang baik untuk otak, dimana kamu dapat melakukan pembagian waktu ini untuk mendapatkan hasil kerja otak yang maksimal.
- Jam 7 hingga jam 9 pagi, merupakan waktu atau jam tidur yang baik bagi otak untuk meningkatkan semangat dan mood yang baik untuk memulai hari.
- Jam 9 hingga jam 11 siang, adalah waktu yang tepat untuk belajar, bekerja, mengerjakan berbagai tugas dan kegiatan yang membutuhkan konsentrasi
- Jam 11 hingga jam 2 siang, adakah waktu yang baik untuk mempelajari hal hal yang sulit atau hal-hal yang baru
- Jam 1 hingga jam 3 siang, adalah waktu yang cocok untuk rebahan ringan atau lakukan pekerjaan yang santai dan ringan.
- Jam 3 hingga jam 6 sore merupakan waktu yang baik untuk melanjutkan kegiatan belajar hingga menyelesaikan tugas maupun pekerjaan.
- Jam 6 hingga jam 8 malam, kamu dapat memanfaatkannya untuk berbagai macam aktivitas pekerjaan ringan, sosialisasi maupun quality time dengan keluarga.
- Jam 8 hingga jam 10 malam, adalah waktu yang cocok untuk bersantai dan membebaskan pikiran dan beban harian.
- Jam 10 malam, merupakan waktu terbaik untuk tidur dan sekedar mengistirahatkan sel-sel otak
Dalam proses tidur terjadi beberapa tahap. hal ini dilansir dari halaman Vertwelhealth.com.
Tahapa 1 Non Rapid Eye Movement
Tahapan pertama ini, merupakan tahapan dimana seseorang mengalami transisi antara realitas dan alam bawah sadar ketika akan memasuki fase tidur. Jika kamu membangunkan seseorang yang berada dalam tahap 1 Non Rapid Eye Movement atau Non-REM, maka umumnya mereka menganggap tidak berada dalam posisi yang dikatakan benar-benar tidur.
Dalam menjalani tahap 1 Non-REM ini tubuh akan mengalami beberapa hal atau kondisi.
- Otak, detak jantung, pernapasan yang mulai melambat dan gerakan mata
- Otot-otot tubuh menjadi lebih rileks.
Tapan 1 non Rapid eye movement ini, merupakan tahapan tidur yang akan berlangsung selama 5 hingga 10 menit, dan masih cenderung muda saat dibangunkan oleh seseorang.
Tahapan 2 Non Rapid Eye Movement
Dalam tahapan 2 ini, merupakan kondisi atau fase dimana kamu mulai memasuki waktu tidur yang pulas dan ditandai dengan beberapa gejala.
- Kesadaran akan lingkungan sekitar yang mulai berkurang
- Turunya suhu tubuh
- Gerakan mata yang mulai terhenti
- Pernapasan dan detak jantung menjadi lebih teratur dari tahap sebelumnya.
Tahap 3 Non- REM
Tahapan selanjutnya, merupakan tahapan dimana seseorang akan mengalami tidur dalam tingkat yang lebih nyenyak. Dimana nantinya pada tahapan satu ini kamu akan mengalami tidur yang tidak akan terganggu dengan aktivitas apapun, dan suara yang ada di sekita tanpa menganggu atau memabngunkan.
Tahapan satu ini , adalah tahapan dimana otot akan menjadi rileks disertai tekanan darah yang mengalami penurunan, kemudian adanya akan mengalami tahapan tidur yang lebih dalam lagi.
Tahapan REM atau Tidur Dengan Mimpi
Tahapan akhir adalah tahapan dimana kamu mulai masuk ke dalam tidur dengan mimpi, dan membutuhkan waktu sekitar 90 menit dari tahapan 1. Jika kamu sudah masuk ke tahapan 4, maka nafas akan jauh lebih cepat dan tidak stabil. Kemudian mata akan bergerak dengan cepat dan mulai bermimpi.
Pada tahapan 4 ini, otak akan bekerja seperti ada saat kamu tersadar namun tubuh mengalami kelumpuhan sementara.Fase ini disebut dengan fase tidur sesungguhnya. Dimana tubuh akan beristirahat dan organ-organ akan mengalami proses pemulihan energi, metabolisme dna berbagi aktivita tubuh dari dalams ecara maksimal.
Ketika kamu mengalami proses tidur, ada beberapa indikasi jika kamu memiliki kualitas tidur yang baik. Berikut beberapa indikator yang menunjukan jika kamu menjalani jam tidur yang baik untuk otak.
- Bagun pada pagi hari dengan perasaan yang segar
- Memiliki pikiran yang jernih
- Berada dalam suasana hati yang baik
- Memiliki banyak energi di siang hari, yang mana bermanfaat untuk aktivitas harian kamu.
Demikian pembahasan mengenai jam tidur yang baik dan sehat bagi tubuh. Sehingga nantinya tidak hanya memenuhi kebutuhan waktu tidur dengan baik, namun kamu juga mendapatkan manfaat yang baik bagi organ-organ dalam tubuh untuk bekerja secara maksimal bagi tubuh.