7 Hewan yang Sudah Punah di Indonesia

Nesiaverse.com – Terdapat beberapa jenis hewan yang sudah punah di Indonesia yang belum banyak orang ketahui, untuk kamu yang penasaran dan ingin tahu dengan hewan tersebut maka bisa dengan simak penjelasannya di bawah ini.

Dimana telah dilansir dari situs World Wide Fund for Nature (WWF) yang menyatakan pada setiap tahunnya terdapat sekitar 10 ribu spesies hilang selamanya dari muka bumi, data tersebut yang menggambarkan jika hewan punah di dunia yang sudah ada di level sangat mengkhawatirkan.

Tidak hanya didunia saja namun di Indonesia juga yang sudah terdapat banyak hewan punah yang sekarang sudah tidak bisa lagi ditemui oleh kita, hal ini tentu saja dikarenakan oleh berbagai faktor penyebabnya.

Advertisment

Dengan kerusakan pada habitat fauna dan juga perburuan liar yang dilakukan mengakibatkan banyak jenis hewan yang terancam punah dan bahkan sudah punah, salah satunya sapi laut steller yang sudah dinyatakan punah pada tahun 1768.

Mengutip dari laman situs Dinas Lingkungan Hidup terdapat beberapa faktor-faktor yang bisa mempengaruhi kepunahan hewan yaitu seperti perburuan liar, alih fungsi lahan, bencana alam dan juga pencemaran ekosistem.

Advertisment

Bahkan faktor penyebab kepunahan hewan yang terbesar yaitu disebabkan oleh tangan manusia terkhususnya perburuan liar, terdapat banyak tindakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membantu dalam mencegah kepunahan hewan seperti taman nasional, cagar satwa, suaka margasatwa dan juga hutan lindung.

Oleh karena itu masyarakat yang diharapkan bisa ikut berperan dalam melakukan proses pencegahan kepunahan hewan seperti dengan mengurangi polusi, mengurangi sampah plastik, dan juga dengan mengurangi penggunaan pestisida.

Sangat penting juga untuk mengetahui dengan beberapa hewan yang sudah punah di Indonesia, pada kesempatan kali ini kita akan membahasnya oleh karena itu yuk simak dengan seksama.

Beberapa Hewan yang Sudah Punah di Indonesia

Telah mengutip dari buku Ensiklopedia Hewan Asli Indonesia yang Telah Punah karya Namin Asimah Asizum ini, dimana negara Indonesia yang merupakan salah satu negara dengan memiliki daftar spesies terancam punah yang banyak.

Indonesia yang mempunyai sebanyak 300.000 jenis satwa liar atau sekitar 17% satwa di dunia yang berada di Indonesia, tetapi sayangnya IUCN yang telah mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 500 terancam punah di Indonesia yang terdiri dari sekitar 126 jenis burung, 184 jenis mamalia, 32 jenis amfibi, 32 jenis reptil, 140 jenis lainnya yang ada di Indonesia terancam punah.

Untuk sejumlah spesies bahkan sudah dinyatakan punah dan ada dua penyebab satwa liar yang terancam punah di Indonesia yaitu rusaknya habitat, perburuan dan juga perdagangan satwa liar, tetapi ada juga hewan atau satwa liar yang terancam punah dari penyakit serius terjadi di lingkungannya.

Adapun untuk beberapa jenis satwa atau hewan liar yang sudah punah di Indonesia yaitu sebagai berikut:

Harimau Jawa (Panthera Tigris Sondaica)

Harimau Jawa merupakan salah satu hewan endemik Indonesia yang telah dinyatakan punah tahun 1980-an dan salah satu faktor penyebab punahnya harimau Jawa yaitu perburuan liar dan juga perkembangan lahan pertanian mengurangi dan merusak habitat satwa liar yang satu ini.

Sebelum spesies harimau jawa ini punah pada tahun 1940-an pemerintah yang sempat melakukan cara atau upaya untuk bisa menyelamatkan harimau jawa dengan membuka beberapa taman nasional, tetapi ukuran tanam konservasinya yang terlalu kecil dan juga jumlah mangsa disediakan terlalu sedikit untuk harimau jawa.

Hingga pada tahun 1950-an jumlah populasi harimau jawa yang hanya tersisa sekitar 25 ekor saja, ironisnya dalam upaya untuk pengembang biakan satwa liar harimau jawa ini yang tidak berjalan dengan baik hingga hanya tersisa sekitar 7 ekor harimau jawa yang tersisa pada tahun 1972 dan akhirnya tahun 1980-an harimau jawa dinyatakan punah.

Harimau Bali (Panthera Tigris Balica)

Harimau Bali atau biasanya disebut dengan nama sang mong oleh masyarakat Bali merupakan jenis satwa liar atau hewan yang sudah punah di Indonesia, harimau bali adalah salah satu dari tiga subspesies harimau di Indonesia, dua lainnya adalah harimau Jawa (sudah punah)  dan juga harimau Sumatera (terancam punah)

Telah dilansir dari berbagai berita yang menyatakan spesies harimau Bali terakhir mati di tempat pada tanggal 27 September tahun 1937 di wilayah Sumber Kimia, Bali Barat pada saat aktivitas perburuan yang kian meningkat usai kedatangan Belanda ke tanah air tetapi untuk status kepunahan harimau Bali diresmikan pada tahun 1938.

Harimau Bali ini punah selain faktor perburuan liar namun satwa liar ini juga mempunyai sistem reproduksi cukup lambat dan bahan proses pembiakannya yang bisa berlangsung selama 20 hingga 30 hari, pada masa kehamilan 90 hari harimau betina yang hanya akan melahirkan sekitar 2 hingga 3 anak harimau saja dan setelah anak harimau tumbuh besar mereka dapat menjadi korban predator.

Hewan Harimau Tasmania

Selanjutnya untuk jenis hewan yang sudah punah di Indonesia lainnya yaitu ada harimau tasmania yang muncul pertama kalinya sekitar 4 juta tahun yang lalu, dimana penemuan pertama kali terjadi di tahun 1792 dan hewan harimau tasmania ini yang mempunyai bentuk mirip dengan anjing besar dengan rambutnya pendek serta berkantung seperti kangguru.

Dikutip dari buku Berkenalan Dengan Mamalia Langka karya Gito Sabat, hewan karnivora yang satu ini mempunyai bulu yang berwarna kuning dan coklat dengan harinya hanya sebanyak 13 sampai 21 buah di sepanjang punggung pantat dan juga ekornya.

Harimau Tasmania ini yang mampu membuka rahangnya sampai selebar sekitar 120 derajat, untuk penyebab kepunahan hewan harimau tasmania ini adalah penyakit, perburuan liar dan juga kerusakan hutan.

Burung Kuau Bergaris Ganda (Argusianus Bipunctatus)

Burung kuau yang mempunyai dua jenis terdiri dari burung kuau raja (Argusianus argus) dan juga burung kuau bergaris ganda (Argusianus bipunctatus), tetapi keberadaan burung kuau bergaris ganda ini yang tidak pernah ditemukan di alam namun spesiesnya yang dideskripsikan berdasarkan dengan sejumlah bulu dikirim ke London untuk diteliti.

Burung kuau bergaris ganda merupakan unggas tergabung dalam marga Argusianus dan jenis burung ini mempunyai tubuh indah dan spesifik, sehingga sangat mudah untuk mengenalinya dan umumnya burung tersebut berwarna coklat dengan bundar kecoklatan pada setiap bulunya.

Kulit pada sekitar leher dan kepala burung kuau jantan berwarna kebiruan, sedangkan untuk burung kuau betina memiliki jambul di kepalanya, hewan ini yang biasanya suka hidup di kawasan hutan dengan memiliki ketinggian sekitar 1300 m di atas permukaan laut.

Untuk persebaran burung kuau bergaris ganda ini yang banyak ditemukan di kawasan hutan Sumatera dan juga Kalimantan, sekarang burung kuau bergaris ganda yang sudah dinyatakan punah dari hutan Indonesia dan penyebab kepunahannya yaitu kerusakan hutan serta perburuan liar.

Tikus Pohon Raksasa Verhoeven (Papagomys Theodorverhoeveni)

Selanjutnya untuk hewan yang sudah punah di Indonesia yaitu ada tikus pohon raksasa Verhoeven merupakan jenis tikus dari upafamili Murinae pernah di hidup di Flores, Indonesia, keberadaan jenis tikus ini yang hanya diketahui melalui sisa-sisa fosilnya yang ditemukan di Gua Liang Toge dan juga Liang Bua di Nusa Tenggara Timur atau NTT.

Hewan tikus pohon raksasa Verhoeven ini yang dinyatakan punah di tahun 1996, tetapi beberapa ahli yang berpendapat bahwa spesies hewan ini yang pernah punah di tahun 1500 masehi, sampai sekarang ini beberapa ahli yang menduga ada kemungkinan tikus raksasa tersebut masih hidup karena sampai sekarang ini masih belum dilakukan penelitian yang secara menyeluruh di Flores.

Tikus Hidung Panjang Flores

Tikus hidung panjang flores yang masih satu spesies atau jenis dengan tikus gua dan juga tikus pohon, dimana tikus hidung panjang ini merupakan hewan yang sudah punah di Indonesia dan telah dinyatakan punah lebih dari 2.000 tahun lalu dan keberadaan tikus ini yang dibuktikan dengan penemuan fosil tikus hidung panjang.

Hewan tikus hidung panjang flores adalah sejenis hewan pengerat hanya bisa ditemukan di pulau Flore, pertama kalinya fosil hewan tikus hidung panjang ini ditemukan tahun 1981 di pulau Montane, Kepulauan Flores pada bagian barat.

Tikus hidung panjang flores juga yang dipercaya hidup pada ketinggian sekitar 1.000 hingga 2.000 m di atas permukaan air dan tinggalnya di dalam gua, karena keterbatasan data dan tidak bisa dipastikan apa penyebab dari kepunahan hewan tikus hidung panjang flores ini.

Tikus Gua Flores (Spelaeomys Florensis)

 

Terakhir untuk hewan yang sudah punah di Indonesia yaitu ada tikus gua flores yang sama seperti spesies tikus yang sebelumnya, keberadaan tikus Gua Flores ini yang juga diketahui hanya dengan melalui sisa-sisa fosil yang ditemukan di Gua Liang Toge dan juga Liang Bua di Nusa Tenggara Timur atau NTT.

Berdasarkan dengan penelitian Macphee dan juga Fleming, untuk jenis atau spesies tikus gua Flores ini yang dinyatakan kepunahannya pada tahun 1996, tetapi sebagian dipercayai sudah punah jauh sebelum tahun 1500 masehi atau sejak zaman Holosen.

Mungkin hanya itu saja ulasan mengenai dengan beberapa hewan yang sudah punah di Indonesia yang bisa kamu ketahui, semoga dengan adanya ulasan diatas bisa membantu dan bermanfaat.

hewan punah