Gangguan Kepribadian Paranoid: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi

Nesiaverse.com – Paranoid atau sering dikenal dengan sebutan parno, merupakan salah satu jenis gangguan kepribadian. Gangguan kepribadian paranoid bisa terjadi kepada siapa saja, baik itu wanita maupun pria dari semua kalangan usia. Kondisi tersebut juga termasuk gangguan mental, karena biasanya paranoid dipicu oleh suatu penyebab yang berhubungan dengan mental.

Maksudnya bagaimana? Gangguan kepribadian paranoid biasanya berhubungan dengan gangguan kesehatan mental. Kebanyakan penyebabnya dari suatu kejadian atau peristiwa yang membuat mental mereka jadi terganggu. Contohnya dari trauma masa lalu yang membuat mereka jadi parno.

Jadi secara tidak langsung, gangguan kepribadian paranoid ini terbentuk atau muncul akibat dari adanya gangguan kesehatan mental pada seseorang. Secara tidak sadar, mungkin masih banyak orang-orang yang belum menyadari kalau dirinya mengidap gangguan kepribadian paranoid.

Advertisment

Lantas, apa sih yang dimaksud dengan gangguan paranoid itu? Seperti apa gejala dan ciri-cirinya? Apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya? Apakah bisa sembuh dari paranoid? Nah, disini akan mengupas tuntas mengenai gangguan kepribadian paranoid. Jadi simaklah ulasannya di bawah ini dengan seksama!

Gangguan Kepribadian Paranoid

Advertisment

Pernah gak sih, kamu memikirkan banyak hal dan menduga-duga serta merancang sebuah skenario di dalam pikiran kamu yang pada kenyataannya hal itu bahkan tidak mungkin terjadi? Atau kamu sering kali merasa bahwa diri kamu berbeda dari orang lain dan memiliki suatu kelebihan khusus yang tidak dimiliki orang lain seperti seakan-akan kamu adalah detektif yang hebat? Dari situlah kamu menjadi pribadi yang mudah curigaan dan bahkan sulit untuk percaya kepada orang lain.

Memang ada bagusnya, kamu bisa jadi lebih waspada terhadap keberadaan orang asing yang mungkin bisa mengancam hidup kamu. Namun, beda cerita kalau kepribadian tersebut muncul secara terus menerus dan bahkan jadi berdampak buruk pada kehidupan kamu. Ada yang namanya naluri sebagai seorang manusia saat dihadapi dengan kejanggalan atau bahaya yang mungkin akan menimpa.

Secara tidak langsung otak akan memberikan sinyal dan membuat tubuh serta pikiran kamu menjadi lebih waspada. Tetapi, ada juga yang namanya gangguan paranoid yang dimana mereka akan merasa selalu waspada, sekalipun berada di situasi yang aman dan tidak mengancam bahaya.

Tidak mudah percaya dengan perkataan atau tindakan orang lain dan cenderung sering menaruh kecurigaan terhadap orang-orang di sekitarnya. Padahal kenyataannya tidak seperti yang mereka duga, hanya saja dari pandangan mereka dan situasi yang mereka rasakan itu seolah-olah orang-orang di sekitarnya sedang membicarakan dia, menjelek-jelekan, serta berusaha untuk menjatuhkannya.

Itulah yang disebut dengan gangguan kepribadian paranoid. Lantas seperti apa sih penjelasan lebih lanjutnya mengenai paranoid ini? Berikut adalah penjelasan mengenai gangguan kepribadian paranoid, diantaranya yaitu:

Apa itu Gangguan Kepribadian Paranoid?

Gangguan kepribadian paranoid adalah salah satu dari gangguan kepribadian kelompok A. Artinya, orang dengan gangguan kepribadian kelompok ini memiliki pemikiran dan perilaku yang aneh, tidak wajar, dan bahkan diluar nalar atau tidak logis. Nah, paranoid juga termasuk kedalam kelompok tersebut.

Dilansir dari Siloam Hospitals, paranoid merupakan gangguan kepribadian yang dapat mempengaruhi pola pikir serta perilaku seorang penderitanya. Kondisi tersebut dapat membuat seseorang merasa kesulitan dalam memahami dan mempercayai situasi tertentu bahkan orang lain.

Orang dengan gangguan paranoid ini cenderung enggan untuk lebih terbuka dengan teman ataupun kerabat, senang menyimpan dendam kesumat, serta merasa bahwa semua orang berpotensi mengancam kehidupannya. Gangguan ini biasanya ditandai dengan rasa tidak percaya bahkan curiga berlebih terhadap orang lain tanpa alasan yang jelas.

Paranoid sendiri merupakan gangguan mental yang cukup umum terjadi, dapat dialami oleh siapapun terkhususnya laki-laki berisiko mengalami paranoid. Selain itu, gejala paranoid biasanya mulai bertumbuh saat masa usia kanak-kanak atau awal masa remaja. Tak jarang juga, para penderita paranoid kerap merasa skeptis terhadap hal-hal serta orang-orang yang berada di sekitar lingkungannya.

Penyebab Seseorang Mengalami Gangguan Kepribadian Paranoid

Penyebab gangguan kepribadian paranoid sendiri sebenarnya masih belum sepenuhnya dipahami. Akan tetapi, sebagian para ahli menduga bahwa gangguan ini berasal dari kombinasi faktor biologis, lingkungan, serta riwayat keluarga.

  1. Faktor Biologis: Masih menjadi perdebatan karena tidak adanya genetik atau DNA tertentu yang dapat menjadi penyebab paranoia. Meskipun begitu, para ahli meyakini bahwa sebagian orang terlahir dengan kondisi neurokimia tertentu sehingga mereka jauh lebih rentan terjangkit paranoia. Seperti ketidakwajaran pada kadar dopamin dan glutamat atau masalah tertentu pada jaringan otak penderitanya.
  2. Faktor Lingkungan: Seseorang dengan kondisi biologis tertentu biasanya lebih rentang terbawa arus pada lingkungan. Maka dari itu, lingkungan dapat memberikan pengaruh yang cukup rumit. Beberapa kondisi yang berperan akan kemunculannya gangguan ini, seperti stunting atau malnutrisi sejak dalam kandungan, infeksi keturunan dari ibu selama masa kehamilan, kehilangan orang terdekat dan tersayang, hidup dalam kemiskinan, mengalami kekerasan fisik emosional maupun seksual, diabaikan dan ditelantarkan secara emosional, trauma psikologis, atau konsumsi obat-obat terlarang.
  3. Faktor Riwayat Keluarga: Gangguan paranoid ini berpotensi diturunkan apabila ada anggota keluarga yang sama mengidap penyakit mental, seperti skizofrenia maupun gangguan kecemasan. Kamu akan mendapati risiko mengalami paranoia lebih tinggi, jika terdapat anggota keluarga yang mengidap gangguan mental tersebut.

Gejala dan Ciri-Ciri Orang Dengan Gangguan Kepribadian Paranoid

Gejala dan ciri paranoid sendiri bisa saja tidak disadari oleh seseorang, karena paranoid tidak menyebabkan gejala tertentu pada fisik. Namun apabila seorang penderita paranoid berlebih dan kurang tidur, maka akan terlihat dampak pada kondisi tubuhnya. Berikut adalah beberapa gejala dan ciri orang paranoid meliputi:

  • Tidak percaya pada orang lain. Penderita gangguan paranoid sulit atau tidak bisa mempercayai orang lain, sering menolak keberadaan mereka.
  • Tidak mau curhat kepada orang lain. Orang paranoid mungkin tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, menyimpan dendam, atau menjadi hipersensitif terhadap kritik.
  • Menarik diri dari orang lain. Penderita gangguan paranoid cenderung menganggap diri mereka lebih besar atau lebih istimewa dibandingkan dengan orang lain.
  • Perasaan takut dan curiga. Orang paranoid sering merasa takut dan curiga terhadap orang lain, tanpa alasan yang jelas.
  • Kesulitan bekerja sama dengan orang lain. Orang paranoid mungkin kesulitan bekerja sama dengan orang lain, menjadi cepat marah dan bermusuhan, atau menjadi terisolasi secara sosial.
  • Argumentatif dan defensif. Penderita gangguan paranoid biasanya sangat berargumentatif dan defensif terhadap kritik, sulit menerima masalah sendiri, dan merasa sulit percaya pada apapun.

Cara Mengatasi Gangguan Kepribadian Paranoid

Dilansir dari Siloam Hospitals, langkah-langkah untuk mengelola gangguan kepribadian paranoid antara lain adalah mengelola stres sebaik mungkin, menjaga hubungan sosial yang baik dengan orang lain, dan menghindari konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.

Selain itu, menurut para ahli lainnya, terdapat dua cara efektif untuk mengatasi gangguan paranoid, yaitu psikoterapi dan obat-obatan. Psikoterapi bertujuan untuk mengidentifikasi pola pikir dan perilaku yang merugikan, sementara obat-obatan seperti antipsikotik dapat membantu mengurangi gejala yang terkait dengan gangguan tersebut.

Adapun detoksifikasi, yakni apabila paranoid dialami oleh seorang pecandu obat-obatan terlarang. Biasanya dokter akan melakukan terapi jenis ini untuk menghilangkan zat-zat kimia dari obat-obatan terlarang tersebut.

Itulah beberapa penjelasan mengenai gangguan kepribadian paranoid yang mungkin perlu untuk kamu ketahui. Siapa tau kamu adalah salah satunya, dengan begitu kamu dapat lebih mengenal tentang gangguan kepribadian paranoid. Dengan begitu kamu dapat mengatasinya dengan baik.

Jika kondisi paranoid kamu kian memburuk dan tidak terkendali, cobalah untuk pergi ke psikiater. Dokter ahli psikologi lebih memahami berbagai jenis gangguan kesehatan mental, maupun gangguan kepribadian dan kamu bisa mendapatkan pengobatan lebih intens di sana. Goodluck!

gangguan kepribadiangangguan mentalparanoid