Nesiaverse.com – Telinga bisa terkena infeksi dan berjamur, tentunya ada beberapa gejala atau ciri-ciri yang harus diwaspadai. Infeksi jamur sendiri bisa terjadi di telinga sekalipun.
Telinga yang berjamur ini disebut dengan Otomikosis juga, yang umumnya terjadi di saluran telinga bagian luar. Khususnya di antara bagian lubang telinga dan gendang telinga.
Otomikosis ini biasanya akan menyerang salah satu bagian telinga. Namun, memang terdapat beberapa kasus atau kondisi yang mana dapat terjadi pada kedua telinga secara langsung.
Telinga berjamur ini memang bukanlah kondisi yang serius, dimana otomikosis sendiri memang memerlukan penangan yang tepat. Hal ini supaya otomikosis tidak semakin memburuk lagi kondisinya, hal ini dapat menyebabkan komplikasi seperti hilangnya pendengaran hingga tuli.
Ciri-Ciri Telinga Berjamur
Kondisi otomikosis atau infeksi jamur pada telinga ini biasanya akan disertai dengan infeksi bakteri kronis pada liang telinga atau bagian tengah. Selain itu otomikosis sekunder cenderung sering kambuh.
Jika infeksi primer sendiri didasari dengan tidak terkontrol dengan baiknya. Nah, semua jenis jamur ini akan tumbuh dengan baik jika memiliki suasana atau lingkungan yang lembab, hangat dan gelap.
Maka, meski bukan kondisi yang serius telinga berjamur ini memerlukan penanganan yang tepat, guna menghindari terjadinya komplikasi seperti hilangnya kemampuan pendengaran hingga tuli.
Ada beberapa jenis jamur yang dapat menyebabkan otomiksis namun jenis yang paling umum adalah Candida dan Aspergillus. Dimana faktor yang dapat membantu meningkatkan risiko seseorang menderita otomikosis antara lain adalah lingkungan tropis yang hangat, dan telinga yang kemasukan air.
Selain itu memiliki daya tahan tubuh yang lemah karena merupakan penderita HIV/AIDS atau tengah menjalani kemoterapi, konsumsi obat-obatan dalam jangka waktu panjang seperti antibiotik , kortikosteroid, dan menderita gangguan kesehatan yang berkaitan dengan telinga.
Misalnya saja akibat pemasangan dalam bantu dengar hingga penggunaan cotton bud yang salah. Selain itu gejalanya juga bervariasi.
Faktor Resiko Otomikosis atau Telinga Berjamur
Otomikosis dapat terjadi pada siapa saja, namun ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko seseorang terkena otomikosis ini.
- Tinggal di lingkungan tropis atau hangat, dimana perkembangan jamur jauh lebih cepat di lingkungan tersebut
- Telinga kemasukan air ketika sedang berenang atau menyelam
- Memiliki sistem imunitas yang lemah, umumnya terjadi karena sebagai penderita HIV/AIDS atau tengah menjalani pengobatan seperti kemoterapi
- Merupakan penderita gangguan kesehatan yang berkaitan dengan telinga salah satunya adalah eksim atopik
- Mengalami cedera pada bagian telinga, umumnya diakibatkan adanya pemasangan alat bantu dengar atau penggunaan cotton bud
Gejala atau Ciri-ciri Telinga Berjamur
Selanjutnya, yang perlu kamu ketahui dan pahami aldah ciri-ciri telinga berjamur atau gejala dari otomikosis yang memang bervariasi pada setiap penderitanya masing-masing. Pada otomikosis yang diakibatkan oleh jamur Aspergillus, maka kamu muncul tanda seperti bintik kuning atau abu-abu kehitaman di sekitar area telinga.
Sementara bagi otomikosis akibat jamur Candida, tidak akan muncul bintik-bintik seperti otomikosis akibat jamur Aspergillus. Dimana telinga penderita mengeluarkan cairan dengan warna putih kental.
Ada beberapa gejala lain pada telinga yang umumnya dialami oleh penderita telinga berjamur. Berikut ciri-ciri telinga berjamur lainnya yang bisa kamu ketahui untuk segera mendapatkan tindakan pengobatan yang tepat.
- Munculnya kemerahan
- Timbulnya rasa nyeri
- Terjadi pembengkakan
- Timbulnya rasa gatal disertai panas
- Telinga mulai berdenging atau tinnitus
- Keluarnya atau munculnya cairan berwarna putih, kuning, coklat, abu-abu atau hijau pada telinga
Diatas merupakan ciri-ciri yang bisa kamu rasakan dan ketahui ketika telinga berjamur. Selain itu ada beberapa kondisi yang tidak hanya perlu mendapatkan penanganan pertama, namun harus langsung ditangani oleh ahlinya.
Dimana kamu harus melakukan pemeriksaan dengan dokter, dan melakukan pemeriksaan sejak dini untuk mempercepat proses diagnosis dan penanganan yang tepat. Selain itu, kamu memang harus menghindarinya agar tidak terjadi resiko komplikasi yang serius.
Jika kamu sudah merasakan tahapan atau ciri-ciri dibawah ini, maka harus segera melakukan pemeriksaan ke dokter.
- Kepala mengalami pusing yang ekstrim
- Munculnya demam secara mendadak dan berulang kali
- Timbulnya rasa nyeri di area telinga yang semakin waktu semakin memburuk
- Cairan yang keluar dari telinga dan semakin banyak
- Adanya gangguan pada pendengaran
- Telinga bagian luar nampak terlihat kotor dan berair
Diagnosis Telinga Berjamur atau Otomikosis
Dokter tentunya akan melakukan diagnosis setelah melalui tahap konsultasi dan tanya jawab dengan pasien yang memiliki gejala dan riwayat kesehatan tersebut. Nantinya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bagian telinga dengan otoskopi.
Otoskopi sendiri dilakukan guna melihat kondisi dari lubang telinga hingga bagian gendang telinga atau membran timpani, dengan bantuan alat khusus bernama otoskop. Nah, pemeriksaan ini juga dapat dideteksi masalah telinga yang mungkin terjadi, misalnya dari gendang telinga yang rusak atau pecah.
Untuk pasien yang mengalami keluhan berupa keluarnya cairan dari telinga, dokter juga akan mengambil sampel cairan tersebut guna diteliti di laboratorium. Hal satu ini bertujuan untuk membantu mendeteksi apakah infeksi yang terjadi ini disebabkan oleh bakteri atau jamur yang dimaksud.
Setelah melakukan diagnosis sendiri tentunya kamu akan mendapatkan perawan atau yang akan diresepkan oleh dokter. Umumnya pasien akan diberikan berupa obat tetes atau salep sesuai dengan kondisi dari jamur tersebut.
Perlu kamu ketahui juga jika telinga yang berjamur ini jika tidak diatasi dapat menimbulkan komplikasi juga. Nah, dalam beberapa kasus, otomikosis satu telinga berjamur dapat menyebabkan kondisi berikut ini :
- Mastoiditis
- Kehilangan pendengaran
- Adanya kerusakan gendang telinga
- Radang otak atau ensefalitis
Maka, dibutuhkan tindakan pencegahan telinga berjamur atau otomikosis ini. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya otomikosis atau telinga berjamur.
- Menghindari kebiasan menggaruk telinga, baik pada bagian luar maupun bagian dalam telinga
- Biasakan untuk mengeringkan telinga setelah mandi apalagi setelah melakukan aktivitas seperti berenang
- Hindari penggunaan cotton bud atau alat pembersih telinga, hal ini guna membersihkan lubang telinga secara mandiri
- Lakukan pembersihan telinga secara rutin ke dokter THT, karena cara ini merupakan langkah paling aman untuk mengatasi permasalahan kotoran telinga.
- Hindarilah menyumpal atau menaruh kapas di telinga
- Gunakan penutup telinga atau penutup kepala ketika kamu hendak berenang. Hal ini supaya air tidak masuk ke telinga dalam volume yang tinggi.
Nah, untuk pengobatan dari telinga berjamur ini diantaranya beberapa bentuk obat yang biasa diberikan.
- Obat tetes telinga, misalnya clotrimazole, yang mampu mengatasi infeksi dan mampu mencegah infeksi secara berulang
- Obat salep atau krim, misalnya ketoconazole, yang mana mampu membantu untuk mengatasi infeksi di bagian luar telinga
- Obat oral atau obat minum, misalnya adalah itraconazole yang mampu mengatasi infeksi yang tidak bisa diatasi dengan menggunakan obat tetes telinga atau salep, khususnya yang disebabkan oleh jamur Aspergillus.
Nah, dari penjelasan diatas maka kamu sudah mengetahui ciri-ciri dari telinga yang berjamur, penyebabnya, pencegah yang tepat. Dengan begitu kamu akan lebih waspada dan berhati-hati lagi untuk menjaga kesehatan tubuh, salah satunya bagian telinga.