Cara Merawat Bayi Kucing Hutan Tanpa Induk

Nesiaverse.com – Bagaimana cara merawat bayi kucing hutan tanpa induk? Agar bisa terus bertahan hidup walau tanpa induk. Kalau begitu langsung saja baca artikel ini sampai selesai, jika kamu ingin mengetahui terkait cara untuk merawat bayi kucing hutan tanpa induknya.

Kucing hutan sering kali ditemukan di hutan sesuai dengan namanya, jadi habitat mereka adanya di hutan liar belantara. Tepatnya berada di pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatra, yang dimana di Indonesia sendiri kucing hutan sering ditemukan dan merupakan habitat aslinya.

Mungkin untuk sebagian orang yang berada di pulau tersebut seringkali melihat kucing hutan berkeliaran di hutan-hutan, layaknya kucing liar yang sedang berburu untuk mencari makan. Siapa tau kamu menemukan anak kucing hutan yang terlantar dan bisa segera merawatnya.

Advertisment

Lalu kalau begitu bagaimana cara merawat bayi kucing hutan tanpa induk ini? Nah, disini akan memberikan beberapa tips atau cara untuk merawat bayi kucing hutan tanpa induk secara menyeluruh dan terperinci. Jadi simaklah penjelasannya di bawah ini dengan seksama!

Cara Merawat Bayi Kucing Hutan Tanpa Induk

Advertisment

Sebelum itu ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui terlebih dahulu mengenai kucing hutan dan jenis-jenisnya. Penting untuk kamu kenali hal itu, agar bisa mengetahui dengan lebih jelas seputar kucing hutan, habitatnya serta berbagai jenis rasnya yang ada di Indonesia.

Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pulau dengan terdiri dari 38 provinsi dan merupakan negara yang luas sekali serta memiliki beragam jenis flora dan fauna, yang dimana mereka tumbuh, berkembang biak, dan membangun habitatnya masing-masing.

Salah satu fauna yang akan dibahas kali ini adalah kucing hutan yang ada di Indonesia, mereka hidup di hutan hujan tropis Indonesia serta populasi hutan sendiri dikatakan terancam punah. Sebab perburuan liar, penebangan hutan liar, bahkan kerusakan habitat mereka oleh manusia.

Kucing hutan merupakan salah satu kucing liar yang biasa ditemukan di tepi hutan atau dataran rendah, perkebunan kelapa sawit, dan daerah yang jauh sekali dari lingkungan manusia pada umumnya. Selain itu mereka adalah satwa liar yang dilindungi oleh pemerintah.

Di Indonesia sendiri kucing hutan terdapat di pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera. Menjadi tempat atau habitat asli mereka, yang dimana di daerah sana masih sangatlah asri dengan banyaknya hutan belantara sebagai tempat hidup mereka untuk berkembang biak dan berburu.

Faktanya kucing hutan memiliki undang-undangnya tersendiri yang dimana kucing hutan ini tidak boleh sembarangan dipelihara, dimiliki, dibunuh, dilukai, dan bahkan diperjualbelikan. Karena mau bagaimanapun keberadaan mereka tersendiri hampir punah populasinya.

Makanya oleh pemerintah sendiri kucing hutan akan dilindungi serta dibudidayakan supaya mereka tetap ada dan tidak punah. Nah, ada juga jenis kucing hutan yang sangat langka sekali di Indonesia, kucing hutan apa sajakah itu? Berikut adalah jenis kucing hutan langka:

  1. Kucing hutan blacan
  2. Kucing hutan dahan kalimantan
  3. Kucing merah Kalimantan
  4. Kucing emas asia
  5. Kucing batu
  6. Kucing bakau
  7. Kucing kuwuk
  8. Kucing dahan benua
  9. Kucing dahan Sunda

Adapun jenis kucing hutan yang legal atau diperbolehkan untuk dipelihara, yakni kucing bengal. Nah, buat kamu yang mungkin memiliki anakan dari jenis kucing hutan bengal dan tidak tahu cara untuk merawatnya, bisa ikuti langkah-langkah berikut di bawah ini:

Sediakan Tempat Tinggal Untuk Kucing Hutan

Hal pertama yang harus dipersiapkan adalah tempat tinggal mereka. Kamu bisa menyediakan ruangan khusus atau kandang yang cukup luas untuk si kucing hutan tinggal. Karena kucing hutan sendiri terbiasa hidup alam bebas, jadi usahakan tempatnya cukup luas dan nyaman.

Selain itu sediakan tempat tidurnya yang hangat, empuk, dan bersih pastinya, karena anak kucing hutan tentu masih rentan sekali terkena penyakit akibat dari bakteri atau kuman yang terdapat pada alas tidur yang kotor. Jadi usahakan menggunakan barang atau alas tidur bersih.

Memberikan Susu Formula Kucing

Sebagai asupan makan dan minum untuk anak kucing hutan, tentunya harus diberi ASI. Tapi, karena anak kucing hutan ini tanpa induk, jadi kamu bisa memberikan susu formula khusus untuk kucing. Jangan gunakan susu formula untuk bayi manusia pada umumnya, tidak baik.

Anak kucing yang masih sangat kecil pada umumnya harus mendapatkan asupan susu sampai mereka menginjak usia 4 minggu. Jadi berikan susu formula kepada anak kucing hutan secara eksklusif sampai kucing hutan tersebut sudah memasuki usia 4 minggu atau 5 minggu.

Setelah memasuki usia lebih dari 4 minggu, barulah kamu bisa memberi makan selain susu. Tapi ingat jangan berikan produk makanan kucing kemasan, karena kucing hutan mereka cenderung memakan daging segar sesuai dengan latar belakangnya mereka hidup di hutan.

Jadi kamu bisa gunakan daging ayam biar lebih murah dan cincang halus sebelum kamu berikan pada anak kucing hutan tersebut. Walaupun mereka masih kecil, namun insting atau naluri liarnya untuk memakan daging segar tidak akan hilang, makanya beri saja daging segar.

Rutin Membersihkan Tubuhnya

Karena anak kucing yang masih belum biasa grooming atau biasanya sang induk akan selalu membersihkan tubuh anak-anaknya dengan cara menjilat-jilat bulunya, kamu perlu untuk menggantikan peran tersebut dengan rutin membersihkan tubuh anak kucing supaya bersih.

Hal ini dilakukan supaya anak kucing selalu tetap bersih dan terhindar dari berbagai kotoran, kuman, debu, bakteri yang menempel di bulunya dan menghindari anak kucing dari penyakit. Gunakan waslap basah untuk mengelap tubuh mereka, mulai dari bagian kepalanya.

Kamu bisa basahi waslapnya dengan air hangat biar lebih efektif dan membuat anak kucing hutan merasa nyaman. Jangan lupa juga bersihkan bagian matanya yang sering keluar belek atau kotoran mata, lalu hidungnya, dan berlanjut ke seluruh tubuh si anak kucing tersebut.

Membantu Bayi Kucing Hutan Untuk Buang Air

Biasanya sang induk akan membantu anak-anaknya yang masih kecil untuk buang air besar atau buang air kecil dengan cara menjilat-jilati anus anaknya. Nah, peran kamu disini adalah menggantikan sang induk yang selalu membersihkan alat kelaminnya ketika buang air.

Kamu bisa gunakan tisu basah untuk mengelap bagian kotor atau kelamin anak kucing yang terkena pupnya atau pipinya supaya bersih. Dengan begitu anak kucing akan merasa nyaman dan bersih tidak bau. Rutin juga membersihkan kandangnya dari sisa-sisa feses atau urine.

Mengerjakan Banyak Hal

Setelah anak kucing sudah cukup tumbuh remaja dan sudah mulai bisa berlari, bermain, dan aktif sekali beraktivitas. Kamu harus mengajarkan banyak hal kepada anak kucing tersebut sebagaimana sang induk yang selalu mengajarkan anaknya agar bisa bertahan hidup.

Kamu bisa mengajarkan bagaimana cara untuk berburu, berlari dengan gesit, berinteraksi dengan lingkungan sekitar dan diajarkan hal lainnya untuk bertahan hidup. Supaya naluri liar mereka untuk berburu dan selalu waspada terhadap hewan liar lainnya masih tetap ada.

Itulah beberapa cara merawat bayi kucing hutan tanpa induk yang mungkin perlu untuk kamu ketahui, agar dapat membantu kamu dalam mengatasi permasalahan untuk merawat anak kucing hutan dengan baik yang tidak terawat atau ditinggalkan oleh induknya sendiri.

Pastikan untuk mengeceknya ke dokter hewan juga, karena biasanya induk kucing yang menelantarkan anaknya yang baru lahir karena suatu alasan tertentu, seperti bayi kucing hutan terlahir cacat atau sakit parah jadi si induk tidak merawatnya. Good Luck semoga membantu.

bayi kucing hutankucing hutan