Nesiaverse.com – Area kewanitaan memang sangatlah sensitif dan merupakan area yang paling tertutup dari bagian tubuh lainnya. Meskipun begitu, masih banyak orang diluar sana yang masih minim edukasi tentang bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita yang seringkali diabaikan. Padahal, organ reproduksi itu sama pentingnya dan perlu dirawat agar terhindar dari berbagai penyakit menular.
Walaupun organ reproduksi wanita memiliki keistimewaannya tersendiri, yaitu dapat membersihkan areanya sendiri secara alami, tetapi kamu juga harus bisa merawatnya untuk senantiasa terjaga dari berbagai radikal bebas yang terdapat pada produk kewanitaan seperti pembalut, celana dalam, maupun produk perawatan vagina lainnya.
Lantas, bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita? Nah, disini akan memberikan beberapa tips atau cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita secara menyeluruh. Jadi langsung saja simak ulasannya di bawah ini dengan seksama!
Cara Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi Wanita
Siapa sih yang gak mau alat atau organ reproduksinya sehat dan bersih? Pastinya, setiap orang menginginkan hal itu, termasuk wanita.
Terutama, bagi kamu yang sedang dalam persiapan untuk menikah. Hal pertama yang perlu dipastikan adalah kesehatan pada organ kewanitaan atau reproduksinya. Karena, hal ini menentukan masa depan kamu dan pasangan kamu nantinya.
Meskipun begitu, kamu para remaja yang sudah memasuki masa puber dan pastinya sudah mengalami menstruasi, penting sekali untuk belajar juga tentang bagaimana cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita.
Supaya, nantinya organ reproduksi kamu tidak mengalami masalah serius. Seperti, tertular penyakit seksual akibat kurangnya menjaga kebersihan, atau mengalami disfungsi pada organ reproduksi.
Sebelum itu, apa sih yang dapat menyebabkan organ reproduksi wanita mengalami masalah kesehatan? Jawabannya yaitu sebagai berikut:
- Kurangnya menjaga kebersihan di area kewanitaan.
- Berhubungan saat sedang menstruasi.
- Jarang mengganti pembalut saat menstruasi, sehingga kulit area miss V jadi iritasi dan gatal-gatal.
- Membiarkan area kewanitaan lembab, sehingga jadi sarang bakteri penyebab jamur.
- Membersihkan area kewanitaan pakai sabun dan menyebabkan organ reproduksi terasa perih, serta dapat membunuh bakteri baik yang berperan untuk membersihkan vagina dengan sendirinya.
Tentunya, kamu tidak ingin mengalami hal itu kan? Nah, mulai dari sekarang cobalah untuk dapat menjaga kesehatan organ reproduksi kamu. Seperti berikut adalah cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita, diantaranya yaitu:
Jalani Skrining Rutin
Skrining secara rutin sangatlah penting dilakukan dalam upaya mencegah infeksi HPV sampai risiko kanker serviks. Maka dari itu, cara utama dalam menjaga kesehatan reproduksi wanita adalah dengan melakukan pemeriksaan ginekologis secara teratur termasuk menjaga kesehatan vagina.
Bagi wanita berusia 25 – 64 tahun dan aktif berhubungan seksual sangatlah dianjurkan untuk menjadwalkan pemeriksaan atau tes skrining secara rutin untuk mencegah risiko kanker serviks. Selain itu, kamu juga dapat melakukan Pap smear sesuai jadwal.
Bagi kamu yang berusia lebih muda, jangan lupa ya untuk melengkapi vaksinasi HPV untuk melindungi tubuhmu kamu dari infeksi human papilloma virus (HPV). Vaksin HPV sendiri mulai dapat diberikan pada anak-anak ketika mereka sudah memasuki usia remaja atau orang dewasa yang belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap.
Membasuh Area Vagina dan Dubur Setelah Buang Air
Langkah selanjutnya untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita adalah dengan rutin membersihkan area vagina ataupun dubur setiap kali usai buang air kecil atau besar. Jika tidak dilakukan, besar kemungkinan kuman dapat masuk begitu saja pada area vagina sehingga menyebabkan infeksi apabila tidak dibersihkan secara benar.
Bersihkanlah vagina dengan memasuhnya dari arah depan ke belakang (dari arah vagina ke dubur), jangan dari arah sebaliknya. Usai dibersihkan, kemudian keringkan dengan tisu dari depan ke belakang. Pembersihan dengan cara ini dapat berkemungkinan besar menghindari kontaminasi bakteri pada vagina sehingga menurunkan risiko infeksi kandung kemih.
Pilih Celana Dalam Berbahan Katun
Pilih dan gunakan pakaian dalam yang mudah menyerap keringat dan tidak ketat. Biasanya pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun, sehingga lebih mudah menyerap keringat sehingga mengurangi kelembaban organ intim.
Terlepas dari pakaian dalam yang mungkin kamu sukai, seperti halnya pakaian dengan jenis kain tertentu dan terlalu ketat memang membuat kondisi menjadi hangat dan lembab. Akan tetapi tidak baik, karena akan mempengaruhi jamur untuk berkembang.
Ganti Celana Dalam Minimal 2 Kali Sehari
Area kewanitaan mudah lembab, utamanya ketika kamu sedang melakukan banyak aktivitas. Dengan lembutnya area kewanitaan tersebut, tak jarang dapat memicu pertumbuhan jamur sehingga menyebabkan gatal-gatal, kemerahan dan bau tidak sedap.
Pada anjurannya minimal mengganti pakaian dalam sebanyak 2 kali dalam sehari, akan tetapi menurut sebagian orang, termasuk dokter kecantikan Nadia Alaydrus menyarankan untuk mengganti pakaian dalam sebanyak 4 – 6 kali sehari untuk menjaga kebersihan area kewanitaan.
Rutin Mengganti Pembalut Ketika Menstruasi
Saat sedang mengalami menstruasi, wanita sangatlah wajib mengganti pembalut secara rutin. Karena sudah jelas, pembalut yang jarang diganti berpotensi membuat bakteri jahat berkembang biak di dalam vagina.
Pada kasus tertentu, hal ini dapat berdampak serius sehingga menimbulkan sindrom syok toksik. Jadi, selalu pastikan untuk mengganti pembalut minimal dua jam sekali ya..
Sesekali, Bersihkan Organ Reproduksi Dengan Air Hangat
Membasuh organ reproduksi dengan air hangat dapat membantu membunuh bakteri-bakteri jahat yang ada di dalamnya.
Jadi sangat dianjurkan untuk dilakukan setidaknya sesekali. Usai dibasuh oleh air hangat, pastikan untuk mengeringkan organ reproduksi secara menyeluruh menggunakan handuk bersih.
Hindari Membersihkan Pakai Sabun atau Menggunakan Produk Kewanitaan Lainnya
Cobalah untuk menghindari membersihkan vagina pakai sabun atau menyemprotkan pembersih kewanitaan secara langsung ke dalam vagina. Hal ini nantinya dapat menyebabkan hilangnya bakteri sehat dan mengganggu tingkat pH sehingga meningkatkan risiko terjadinya infeksi vagina.
Apabila kamu ingin tetap membersihkannya, sebaiknya gunakan produk yang tidak beraroma serta berlabel hypoallergenic untuk kulit sensitif.
Gunakan Kondom Saat Melakukan Hubungan Seksual
Terkadang, aktivitas seksual terasa begitu menyeramkan apabila tidak dilakukan dengan baik. Nah, hal ini sangatlah berkemungkinan menjadi penyebab organ intim lecet. Maka dari itu, guna menghindari perkara tersebut, ketika berhubungan intim buatlah vagina menjadi lembab terlebih dahulu melalui foreplay.
Dengan demikian, pasangan jadi dapat lebih mudah melakukan penetrasi sehingga momen bercinta menjadi lebih aman dan nyaman. Selain itu, penggunaan kondom juga dianjurkan untuk meminimalisir hal-hal tersebut.
Itulah beberapa cara menjaga kesehatan organ reproduksi wanita yang harus kamu terapkan. Pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan alat reproduksi, demi mendapatkan kenyamanan serta kesejahteraan hidup. Karena, dengan menjaga kesehatan organ reproduksi, maka akan semakin subur. Good Luck semoga membantu.