Cara Mengatasi Pikiran Stress dan Depresi

Nesiaverse.com – Stress dan depresi marak sekali terjadi, baik di kalangan orang dewasa bahkan remaja sekalipun. Biasanya stress maupun depresi banyak dipicu oleh pikiran, hingga membuat pikiran jadi ruwet. Tapi, ada kok beberapa cara mengatasi pikiran stress dan depresi.

Saat kamu mulai merasa pikiran udah banyak dan bikin stress atau bahkan depresi, selalu ingat cara untuk mengatasinya agar stress tidak semakin berlanjut jadi depresi. Walaupun memang tidak akan sepenuhnya hilang dan pasti selalu ada saja hal-hal yang membuat kamu ke trigger.

Tapi, percayalah dengan kamu mengatasinya, setidaknya pikiran jadi lebih plong dan melatih kamu untuk bodo amat atau tidak terlalu dipikirkan sampai membuat kamu stress hingga depresi. Karena stress dan depresi bisa merusak mental kamu secara perlahan jika dibiarkan.

Advertisment

Lalu kalau begitu bagaimana cara mengatasi pikiran stress dan depresi? Nah, disini akan memberikan beberapa tips atau cara mengatasi masalah pikiran stress dan depresi secara menyeluruh. Jadi langsung saja simak ulasannya di bawah ini dengan seksama!

Cara Mengatasi Pikiran Stress dan Depresi

Advertisment

Apakah ada diantara kamu memiliki gejala seperti susah konsentrasi, susah tidur, mudah marah,  perubahan mood cepat dan sering sakit kepala? Sebelum menduga dan mendiagnosa hal tersebut sebagai gejala depresi, ada baiknya kamu mengenali terlebih dahulu apa sih perbedaan dari gejala stress dan depresi.

Secara umum, gejala yang disebutkan diatas sebenarnya lebih menggambarkan kondisi gejala stress. Stress sendiri merupakan respon tubuh terhadap tuntutan fisik atau emosional yang berlebihan. Stress bukanlah masalah kesehatan mental, melainkan kondisi yang dapat dipicu karena suatu hal atau perkara, dan akan menghilang seiring berjalannya waktu.

Nah, sedangkan depresi merupakan kondisi masalah kesehatan mental, yang mana diagnosisnya melibatkan medis mendalam, sebab pada kebanyakan kasus depresi sendiri banyak diantaranya terjangkit bahkan tanpa adanya pemicu. Depresi kerap dideskripsikan apabila kamu mengalami gangguan mood yang terjadi selama dua minggu berturut-turut.

Gejalanya meliputi perasaan sedih dan putus asa, kehilangan gairah dan minat terhadap banyak hal, tubuh sering merasa lemas dan kurang energi, mudah merasa gelisah, dan mudah tersinggung. Gejala terparah yang mengharuskan penderita untuk lekas memeriksakan diri ke medis adalah ketika penderita sudah menunjukan perilaku menyimpang, aktivitas seperti bad verbal pada diri sendiri, menyakiti tubuh (self harming), bahkan hingga keinginan untuk mati.

Setiap individu pasti memiliki cara melepas stres tersendiri. Ada yang mengatasi stress dengan makan sehat, jalan-jalan, berolahraga atau bahkan sekedar curhat pada buku. Nah, sebenarnya metode pengelolaan stress dan depresi sendiri dapat dilakukan dengan cara sederhana.

Apabila kamu mendapati dirimu atau mungkin orang di sekitarmu mengalami adanya indikasi demikian, jangan ragu dan segeralah meminta bantuan para ahli untuk dilakukan penanganan secara profesional. Namun, bagaimana jika hal tersebut ternyata hanya melibatkan pikiran kita? Berikut ada beberapa cara mengatasi pikiran stress dan depresi, diantaranya adalah:

Sering-Sering Tersenyum

Tersenyum menjadi salah satu cara mengatasi stress dan depresi. Duchenne smile, yakni jenis senyuman lebar yang melibatkan otot-otot wajah pada sekitar mata akan dapat meningkatkan suasana hati, hal ini diungkap dalam salah satu penelitian pada laman Sage Journals

Lalu bagaimana kalau senyuman kita berkesan dipaksakan dan pura-pura? kesampingkan hal tersebut, karena dengan tersenyum dapat membantu mengurangi stress. 

Sebab, jika kamu tersenyum maka akan terjadi perubahan pada aktivitas otak yang berhubungan dengan mood atau suasana hati. Tak hanya itu, tersenyum juga membuat orang lain disekitarmu merasa lebih baik dengan keberadaanmu. Jadi, jangan banyak murung ya…

Keluarkan Suara Lantang atau Berteriak

Beberapa pakar ahli mengatakan bahwa teriakan primal dapat membantu seseorang dalam mengatasi stress dan depresi, apabila dilakukan dengan metode yang bermanfaat.  Sarah Harmon, selaku terapis pendiri The School of MOM, menyatakan kepada Healthline yakni:

“Jeritan adalah cara alami bagi tubuh untuk melepaskan emosi, seperti kemarahan. Sistem saraf simpatik kamu dibutuhkan untuk naik ke ekstrem, dan tidak ada tempat lain untuk ‘turun’ dari sana selain melalui respons relaksasi.”

Sekelompok ibu di Massachusetts dan New Jersey, Amerika serikat. Memilih terapi berteriak untuk membantu menghilangkan stress dan depresi akibat pandemi Covid-19.

Lakukan Gerakan atau Menari dan Bernyanyi

Menari dan bernyanyi dapat menjadi salah satu cara meredakan pikiran stress dan depresi, karena alasan berikut:

  • Dapat membantu mengurangi otot-otot tubuh yang menjadi penyebab stress.
  • Dapat meningkatkan produksi endorfin yakni perasaan bahagia dan mengurangi stress.
  • Dapat menghindarkan gejala depresi dan kecemasan.
  • Dapat meningkatkan kesehatan fisik, sebab menari dan menyanyi membantu meningkatkan fungsi paru-paru dan sistem kekebalan tubuh.
  • Dapat menjadi hobi serta memperbanyak relasi.

Berenang atau Berendam

Selanjutnya, cara mengatasi pikiran stress dan depresi adalah dengan berenang atau berendam. Itulah kenapa, karena alasan ini pula di negara jepang banyak sekali pemandian air panas. Sebab, berdasarkan penelitian yang dilakukan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam pengkategorian negara dengan tingkat stress paling tinggi di seluruh dunia, di urutan pertama jatuh kepada jepang.

Berenang atau berendam sendiri dapat membantu mengurangi stres karena melepaskan endorfin, hormon yang memicu perasaan positif seperti rasa nyaman dan bahagia. Berenang juga dapat merelaksasi tubuh, mengurangi kecemasan, dan meningkatkan mood. 

Di sisi lain, berendam dalam air hangat dapat membuat suasana yang tenang, merelaksasi otot, hingga peremajaan mental. Selain itu, dapat membantu menurunkan tekanan darah, meredakan sakit kepala, dan meningkatkan sirkulasi darah. Mineral dalam air panas juga membantu mengurangi stres dan kelelahan.

Curhat atau Menulis Perasaan di Buku

Dilansir dari Sidu.id, mengenai artikel hebatnya manfaat menulis. Dikatakan bahwa, aktivitas menulis seperti menuliskan apa yang dirasakan setiap hari, atau seperti buku diary, dapat membantu meredakan pikiran stress dan depresi.

Dengan menulis pada buku, penderita stress akan melepaskan emosi yang dirasakannya untuk merasa lebih nyaman dan santai. Selain itu, dengan menulis buku harian setiap hari, dapat membantu kamu untuk mengerti beberapa kondisi yang menyebabkan kamu stres, sehingga dapat membantu mengatasi dampak negatif dari pikiran stress dan depresi tersebut.

Tarik Nafas Dalam-Dalam

Menarik nafas dalam-dalam terbukti dapat menurunkan kadar kortisol, yang mana membantu mengurangi stress dan depresi yang dirasakan. Langkahnya cukup sederhana, kamu dapat ikuti langkah sebagai berikut:

  • Cari tempat yang sepi dan nyaman, kemudian duduklah dengan tenang. Ambil posisi duduk senyamannya kamu.
  • Pejamkan mata serta ambil nafas melalui hidung.
  • Hirup nafas dalam-dalam pada dua hitungan pertama, tahan dalam satu hitung, lalu buang pada empat hitungan terakhir.
  • Bisa juga lakukan dengan 6 hitungan tarikan nafas dan 8 hitungan hela nafas.
  • Ulangi hal tersebut sampai kamu merasa rileks dan tenang.
  • Apabila bernafas panjang malah semakin memicu kecemasan, maka sebaiknya jangan dilanjutkan.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, depresi adalah bagian dari permasalahan pada kesehatan mental. Maka dari itu, lebih baik penanganannya dilakukan berdasarkan saran dari pihak yang lebih ahli dan paham akan kondisi tersebut.

Namun, ada sebagian cara umum yang dapat kamu coba untuk menghadapi masalah tersebut. Antara lain:

  • Terapi pikiran dan perilaku, sadari dan kontrol pikiran agar dapat fokus memikirkan hanya pada pikiran positif. Bila perlu, lakukan hal baru yang menyenangkan. Seperti menulis lagu, melukis, memahat patung, berselancar dan lain sebagainya.
  • Olahraga dan pola makan sehat, Olahraga secara teratur dapat membantu meredakan gejala depresi, sementara pola makan sehat dan tidur yang cukup berperan dalam mengelola depresi.
  • Tetap berinteraksi dengan orang lain, hindari terlalu banyak sendirian, berbaur dengan orang lain dan menjaga interaksi, setidaknya dapat mempertahankan akal sehat untuk terhindar dari pikiran-pikiran negatif kepada diri sendiri.
  • Sadari tanggung jawab pada Tuhan, hakikatnya manusia diciptakan untuk beribadah kepada penciptanya, dan tanggung jawab itu merupakan sebagian dari keyakinan untuk memperoleh kesejahteraan dalam hidup.

Itulah beberapa cara mengatasi pikiran stress dan depresi, mungkin perlu kamu ketahui. Supaya kamu bisa mengatasi permasalahan yang ada terhadap diri kamu sendiri akibat dari pikiran yang menumpuk, serta dapat mencegah stress berkelanjutan hingga menjadi depresi.

Jika kamu memerlukan saran dan perawatan medis yang lebih baik, jangan sungkan untuk meminta bantuan orang-orang di sekitar kamu serta para tenaga ahli. Jangan lupa bahwa kamu tidak sendirian dan banyak dokter psikolog yang siap membantu. Good Luck semoga membantu.

depresistress