Nesiaverse.com – Sumatera yang terkenal dengan adanya keanekaragaman flora dan juga fauna yang khas, untuk kamu yang penasaran dengan jenis burung khas Sumatera maka bisa dengan simak ulasan di bawah ini dengan seksama.
Beragam keanekaragaman flora dan juga fauna yang khas Sumatera salah satunya adanya burung khas atau endemik di Sumatera, burung endemik sendiri merupakan salah satu jenis burung yang hanya bisa ditemukan di wilayah geografis tertentu dan juga tidak bisa ditemukan di tempat lain dunia.
Beragam burung tersebut yang mempunyai habitat yang terbatas dan bahkan kerap sekali memiliki adaptasi khusus untuk lingkungan mereka tempati yang sangat unik, dengan kehadiran burung endemik atau burung khas ini yang seringkali terkait mengenai dengan faktor geografis.
Dimana hal tersebut seperti pulau terisolasi, ekosistem yang khusus, atau bahkan pegunungan yang terpencil, pada saat jenis burung yang hanya ada di satu daerah yang tertentu dan hal ini yang bisa menjadi tanda kekayaan biologis dan juga ekologis dari wilayah tersebut.
Selain itu juga burung khas atau endemik yang menjadi fokus konservasi serta perlindungan, karena beragam burung khas Sumatera tersebut yang berpotensi ancaman terhadap populasi atau habitat yang mereka bisa memiliki dampak besar pada keragaman hayati lokal dan juga global.
Nah untuk kamu yang penasaran dan ingin tahu dengan burung khas Sumatera, maka kamu bisa dengan simak ulasan di bawah ini dengan baik dan seksama.
Deretan Burung Khas Yang Ada di Sumatera
Pastinya pada setiap provinsi di Indonesia yang memiliki flora dan juga fauna khas atau identitas dan tidak terkecuali Provinsi Sumatera, beragam burung tersebut yang tidak hanya sebagai simbol daerah atau maskot saja namun hal ini bisa menggambarkan keragaman dan kekayaan hayati yang ada di wilayah Sumatera.
Adapun untuk berbagai jenis burung khas Sumatera yang bisa kamu ketahui yaitu sebagai berikut:
Burung Tokhtor Sumatera (Carpococcyx viridis)
Sesuai dengan namanya untuk burung tokhtor sumatera ini merupakan salah satu jenis burung khas dan endemik Sumatera yang termasuk ke dalam 18 spesies burung paling langka di Indonesia, burung tokhtor sumatera ini yang terdaftar sebagai satwa kritis yaitu status konservasinya dengan keterancaman yang paling tinggi.
Dimana diduga populasi burung tokhtor sumatera yang tidak mencapai 300 ekor burung dan bahkan burung ini yang pernah dianggap punah karena sejak terdeskripsikan pada tahun 1916 tidak pernah di jumpai lagi dan baru pada bulan November tahun 1997 seekor burung tokhtor sumatera yang berhasil di foto untuk pertama kalinya oleh Andjar Rafiastanto.
Burung tokhtor sumatera yang merupakan jenis burung penghuni permukaan tanah dengan ukuran tubuh besar mencapai 60 cm, kaki dan juga paruhnya yang berwarna hijau, dengan mahkota hitam, sedangkan mantel, bagian atas, penutup sayap, leher samping dan penutup sayap tengah yang berwarna hijau pudar.
Di Bagian bawah tubuh yang berwarna coklat dengan palang coklat kehijauan luas, ekor dan sayapnya hitam kehijauan mengkilap, tenggorokan bawah serta dada bawahnya berwarna hijau pudar, sedangkan bagian bawah sisanya bungalan kayu manis dan sis tubuhnya berwarna kemerahan.
Burung Sumatran Whistling Thrush (Myophonus sumatranus)
Burung sumatran whistling thrush sesuai dengan namanya merupakan salah satu jenis burung khas Sumatera yang tidak umum dan tidak mencolok, tubuhnya yang gemuk dengan warna dominan coklat berangan, sedikit berbeda dengan jenis ciung batu yang lainnya dan untuk jenis burung sumatran whistling thrush ini yang memiliki bulu biru tua dan juga suaranya yang khas.
Burung sumatran whistling thrush jantan yang mempunyai kepala biru gelap dengan dahi berkilauan, sedangkan betinanya yang memiliki kepala kecoklatan, kedua jenis kelamin tersebut yang memiliki bercak biru yang mengkilap di bahunya yang hanya sesekali terlihat.
Sedangkan habitat burung ini yang biasanya meliputi aliran sungai dan juga daerah berbatu di pegunungan Sumatera Utara, endemik hutan kaki bukit Sumatera dengan 400 hingga 1.500 meter dan biasanya sering ditemukan dekat dengan aliran air termenung di tengah hutan.
Burung ini yang pemalu tetapi terkadang burung tersebut bertengger terbuka di atas bebatuan dan cabang pohon, burung sumatran whistling thrush ini yang bisa menghasilkan suara yang nyaring dan seri nada-nada yang berdengung rendah.
Burung Batak Owlet (Glaucidium californicum)
Burung batak owlet merupakan salah satu jenis burung khas Sumatera yaitu burung hantu endemik yang hanya bisa ditemukan di wilayah pegunungan Sumatera Utara terutama di sekitar Danau Toba, dimana burung batak owlet ini yang memiliki ukuran tubuh kecil dan memiliki ciri-ciri yang khas burung hantu.
Burung Sumatran Laughingthrush (Garrulax bicolor)
Selanjutnya untuk jenis burung khas Sumatera yaitu ada burung sumatran laughingthrush (Garrulax bicolor yang tergolong ke dalam keluarga zosteropidae ini dengan memiliki bulu coklat pada bagian atas dan di bagian bawahnya yang berwarna putih.
Burung sumatran laughingthrush ini yang bisa ditemukan di hutan-hutan pegunungan di Sumatera Utara, sekarang ini burung khas Sumatera yang cantik ini yang mengalami penurunan populasi tajam akibat adanya perburuan liar untuk diperdagangkan.
Menghilang dari sebagian besar wilayah sebaran lamanya dan sekarang ini yang hanya bisa dijumpai di hutan pegunungan lebih terpencil, kombinasi tubuhnya yang gelap, putih terang di bagian kepala dan juga maskara hitam yang membuat burung ini mudah dikenali.
Burung Srigunting Sumatera
Jenis burung srigunting sumatera merupakan jenis burung termasuk ke dalam famili dicruridae, burung ini yang endemik di Sumatera termasuk juga di dalam Indonesia dan untuk habitat aslinya berada di hutan dataran rendah di Subtropik dan Tropik.
Burung srigunting sumatera yang memiliki besar tubuh sekitar 29 cm dengan memiliki bulu hitam mengkilap dengan ekornya sedikit menggarpu dan juga lebar, bagian iris mata merah, paruh dan juga kakinya berwarna hitam.
Untuk jenis burung srigunting sumatera ini mirip dengan burung srigunting jambul rambut yang bedanya ukuran srigunting sumatera yang lebih kecil, tidak mempunyai jambul seperti rambut panjang ekornya yang lebih pendek dengan bulu terluarnya sedikit melengkung dan juga paruhnya lebih pendek serta bintik mengkilapnya lebih sedikit.
Burung Siamese Fireback (Lophura diardi)
Burung siamese fireback atau biasa dikenal dengan burung sapi api siam dengan merupakan salah satu jenis burung khas Sumatera dengan memiliki ukuran tubuh cukup besar dengan panjangnya sekitar 80 cm (31 inch), untuk burung jantan yang memiliki bulu berwarna abu-abu dengan caruncle wajah luas.
Selain itu juga tungkai dan juga kakinya berwarna merah tua, bulu jambulnya hitam hias, coklat kemerahan pada bagian iris dan ekornya yang panjang melengkung kehitaman, betinanya yang berwarna coklat dengan sayap dan bulu ekornya berwarna kehitaman.
Biasanya burung siamese fireback ini yang tersebar di hutan dataran rendah dan hijau di Laos di Thailand, dengan hilangnya habitat dan juga adanya perburuan berlebihan di beberapa kawasan sehingga membuat jenis burung ini dievaluasi sebagai hampir terancam punah dan sekarang hal tersebut yang tidak terlalu dikhawatirkan terdaftar merah IUCN.
Burung Salvadori’s Pheasant (Lophura inornata)
Burung salvadori’s pheasant atau burung pegar salvador merupakan salah satu jenis burung dari genus Lophura asli berarti tanpa hiasan inornata, jenis burung yang satu ini termasuk salah satu jenis burung khas Sumatera dan biasanya burung tersebut ditemukan di hutan hujan pegunungan Indonesia.
Spesies burung pegar sumatera ini yang diklasifikasikan sebagai burung terancam punah karena dengan berkurangnya jumlah populasinya yang diakibatkan dengan rusaknya habitat dan juga adanya perburuan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Untuk burung pegar sumatera atau salvadori’s pheasant jantan dan betina yang mempunyai penampilan yang sangat berbeda satu sama lainnya dan kenyataannya burung jantan yang sangat mirip dengan burung api tanpa jambul betina (Lophura erythrophthalma).
Burung jantan yang memiliki panjang sekitar 46 sampai 55 cm yang berwarna hitam polos dengan pinggirannya kebiruan pada bulu tubuh serta lehernya, ekornya pendek dan membulat, paruhnya berwarna hijau keputihan serta isinya berwarna oranye dan merah.
Burung Sumatran Trogon (Apalharpactes mackloti)
Burung sumatran trogon atau trogon sumatra merupakan salah satu spesies burung dalam keluarga Trogonidae, sebelumnya dianggap spesifik dengan trogon Jawa yang di bawah trogon ekornya biru dan burung sumatran trogon ini adalah burung khas Sumatera.
Burung sumatran trogon yang biasanya mereka mendiami hutan di seluruh daratan Asia bagian selatan, Sunda besar dan kepulauan Filipina dengan 11 spesies burung trogon Asia lainnya, mereka menyukai tempat subtropis atau tropis yang lembab.
Untuk burung trogon sumatera jantan yang berwarna biru ke abu-abuan dengan paruhnya yang berwarna merah dan bercak biru pucat di bagian kulit sekitar mata, untuk jenis burung ini makannya yang bervariasi yaitu mencakup buah, serangga dan juga vertebrata kecil sesuai dengan paruh burung tersebut.
Burung Ciung Batu Sumatera (Myophonus melanurus)
Burung ciung batu sumatera yang sesuai dengan nama belakangnya bahwa jenis burung yang satu ini termasuk ke dalam jenis burung khas Sumatera, burung yang memiliki tubuh yang gempal berwarna biru gelap dengan paruhnya tipis dan juga ekornya pendek.
Pada bagian leher dan alisnya yang kilapan berkedip pada individu jantan, untuk betina yang lebih polos dengan kilapan lebih sedikit, burung endemik sumatera ini yang dapat ditemukan di sepanjang aliran air di hutan pegunungan dan juga kaki bukit yang lembab dan berlumut.
Untuk bisa mencari makan secara aktif di tanah dan juga pepohonan di pinggir sungai, untuk panggilan berupa siulan yang menusuk menurun dan nada-nya memarut yang aneh, untuk beberapa gunung burung tersebut menjadi salah satu sahabat pendaki karena sering mengikuti pendaki seolah-olah menjadi penunjuk jalan.
Burung Rajah Scops Owl (Otus brookii)
Terakhir jenis burung khas Sumatera yaitu ada burung rajah scops owl yaitu burung hantu dengan memiliki warna coklat dengan bercak putih dan juga garis-garis di tubuhnya, dimana untuk habitat burung rajah scops owl ini termasuk di hutan primer dan sekunder di daerah pegunungan Sumatera Utara.
Burung hantu rajah scops ini merupakan jenis burung kecil dengan memiliki berat hanya sekitar 100 gram dan panjangnya hingga mencapai 24 cm, burung yang satu ini memiliki penampilan yang mencolok dengan bulu rufous, guratan hitam di bagian dada, jambul telinga khas dengan sisi dalam putih serta matanya kuning tajam.
Untuk status burung hantu rajah scops ini yang sekarang terdaftar ke dalam kategori yang paling tidak diperhatikan berdasarkan dengan Red List IUCN, namun hutan menjadi tempat tinggal burung tersebut justru tengah berada di bawah tekanan deforestasi dan perubahan iklim berpotensi mengancam penyusutan habitat burung tersebut.
Mungkin hanya itu saja ulasan mengenai dengan beberapa jenis burung khas Sumatera yang bisa kamu ketahui, semoga dengan adanya ulasan diatas bisa membantu dan bermanfaat.