Nesiaverse.com – Masih banyak orang yang belum tahu dengan jenis burung khas Sulawesi, Sulawesi yang sebenarnya memiliki beberapa jenis burung khasnya dan untuk mengetahuinya kamu bisa dengan simak ulasan di bawah ini.
Sulawesi sendiri merupakan sebuah pulau di Indonesia, pulau Sulawesi yang terletak di sebelah timur pulau Kalimantan, sebelah barat Kepulauan Maluku serta sebelah selatan Mindanao dan juga Kepulauan Sulu, Filipina.
Sulawesi adalah salah satu dari empat kepulauan Sunda besar dan termasuk pulau terbesar ke 11 di dunia yang meliputi area seluas 174.600 km 2, pulau Sulawesi juga yang menjadi tempat bagi banyak hewan yang endemik atau khas dari wilayah tersebut.
Terdapat banyak sekali hewan yang khas dari pulau Sulawesi dimulai dari mamalia, prima hingga burung, untuk hewan khas pulau Sulawesi yaitu hewan endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain selain di habitatnya aslinya.
Mayoritas burung di Sulawesi yang sekarang sudah mulai masuk dalam kategori terancam punah, untuk kamu yang penasaran dengan jenis burung apa saja yang berasal atau khas dari Sulawesi maka bisa dengan simak ulasan di bawah ini.
Deretan Burung Khas Yang Ada di Sulawesi
Sulawesi yang memiliki keragaman burung relatif miskin terdapat kurang lebih sekitar 120 spesies lebih sedikit dibandingkan dengan pulau yang lebih kecil seperti contohnya pulau Jawa, tetapi Sulawesi menjadi salah satu daerah konservasi penting di Indonesia karena mendukung tingkat endemisitas burung yang cukup tinggi.
Telah tercatat sekitar 12 genus burung merupakan endemik Sulawesi, berikut dibawah ini daftar burung khas atau endemik di kawasan Geografis Sulawesi, walaupun secara administratif yang dimana Kepulauan Sula yaitu Kabupaten di Provinsi Maluku Utara namun secara biogeografi kepulauan tersebut memiliki persamaan dauna lebih dekat dengan Sulawesi.
Burung Serak
Burung serak merupakan salah satu jenis burung sangat khas Sulawesi burung yang satu ini endemik di Sulawesi dan juga tidak dapat ditemukan di pulau lainnya di Indonesia hanya ada di Sulawesi saja.
Burung serak sulawesi ini yang termasuk ke dalam keluarga burung hantu yang mempunyai nama ilmiah yaitu Tyto rosenbergii dengan memiliki ukuran tubuh yang cukup besar bisa mencapai 43 hingga 46cm, burung serak juga memiliki ciri-ciri dengan mempunyai lempeng wajah putih sedikit gelap, dengan tepi muka yang berwarna gelap.
Untuk status konservasi burung serak ini yang belum begitu terancam alias burung tersebut yang masih banyak di temukan dengan mudah di alam seperti bisa ditemukan di Taman Nasional Tangkoko, dan juga Bitung.
Burung Maleo
Burung maleo atau biasa disebut Macrocephalon maleo merupakan spesies burung khas atau endemik Sulawesi dan Maluku yang sekarang ini terancam punah, tetapi jenis burung maleo juga yang sebagian kecil populasinya bisa ditemukan di Bali.
Burung maleo yang dikenal dengan memiliki ukuran badan yang besar dan ciri khasnya telurnya menetas dengan cara dierami di pasir panas, walaupun termasuk ke dalam keluarga burung tetapi burung maleo ini yang tidak suka terbang dan mereka lebih sering menggunakan kaki untuk berjalan.
Burung maleo yang berukuran sedang dengan panjangnya sekitar 55 cm dan sebagian besar bulunya yang berwarna hitam, burung yang satu ini memiliki ciri fisik yang khas lainnya seperti kulit wajah yang bercorak kekuningan, memiliki paruh jingga dan juga bulu di bagian bawahnya yang berwarna merah muda keputihan.
Burung Rangkong
Dimana pulau Sulawesi yang menjadi rumah bagi 2 spesies rangkong dari total 13 spesies yang terdapat di Indonesia, untuk dua spesies tersebut yaitu burung julang sulawesi dan juga burung kangkareng sulawesi, kedua jenis burung ini sesuai dengan namanya merupakan jenis burung khas Sulawesi.
Kedua jenis burung tersebut yang memiliki ciri-ciri yang berbeda untuk jenis burung julang sulawesi yang mempunyai panjang tubuh mencapai 104 cm dengan beratnya 2,36 hingga 2,5 kg, sayap dan juga tubuhnya berwarna hitam dan juga ekornya berwarna putih serta kakinya berwarna hitam.
Burung rangkong jantan yang mempunyai ciri balung berwarna merah tua sementara burung rangkong betina berwarna kuning dengan ukurannya lebih kecil, sedangkan burung kangkareng sulawesi atau kangkareng kerdil yang memiliki ukuran hanya sebesar 53 cm saja.
Untuk ciri tubuh burung kangkareng sulawesi yang bulunya berwarna hitam, ekornya dan juga punggungnya berwarna hijau, burung kangkareng jantan memiliki muka dan tenggorokan berwarna kuning sedang betina yang berwarna hitam.
Status konservasi burung rangkong sulawesi yang sudah masuk ke dalam daftar merah IUCN dengan kategori rentan, statusnya juga yang telah dilindungi Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 106 tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi.
Burung Srigunting Jambul Rambut
Selanjutnya burung khas Sulawesi yaitu ada burung srigunting jambul rambut dengan namanya yang menjadi ciri utama dari burung tersebut, dimana burung ini yang terdapat jambul berupa bulu-bulu seperti rambut panjang di mahkotanya.
Burung srigunting jambul rambut ini yang tersebar banyak di sepanjang semenanjung Malaysia hingga ke Sulawesi, tetapi khususnya di Sulawesi burung srigunting jambul rambut ini yang memiliki ciri pembedanya yaitu mempunyai iris mata yang berwarna putih.
Burung srigunting jambul rambut juga yang memiliki nama ilmiah yaitu Dicrurus hottentotus yang masih dapat ditemukan dengan mudah di Sulawesi Utara dan untuk burung ini status konservasinya yang belum terancam punah alias masih terdapat banyak di alam liar.
Burung Cabak Sulawesi
Terakhir jenis burung khas Sulawesi yaitu ada burung cabak sulawesi dengan memiliki nama ilmiah caprimulgus celebensis, penyebaran burung cabak sulawesi ini yang berada di Pulau Sulawesi dan pulau-pulau satelit, Kepulauan Sula.
Burung cabak sulawesi yang memiliki ekor panjang dan bercorak tebal dengan bercak kelabu ekstensif di tubuh atas, bercak-bercak kuning tua, putih dan hitam, dan juga tenggorokan nya yang berwarna putih, pada saat burung cabak sulawesi terbang yang memiliki pola putih mencolok di bagian sayap dan juga ekor luarnya.
Biasanya burung cabak yang menghuni hutan dataran rendah, semak belukar, tepian hutan dan juga hutan tembakau, dibedakan dari taktarau iblis hidup di pegunungan berdasarkan dengan preferensi habitatnya di dataran rendah, warna putih luas di ekornya, warna tubuh lebih pucat dan tidak adanya kalung kuning tua.
Ekornya yang lebih panjang dibandingkan burung cabak kota, dan burung cabak sulawesi status konservasinya yang termasuk ke dalam risiko rendah alias terancam punah.
Mungkin hanya itu saja ulasan mengenai dengan burung khas Sulawesi yang bisa kamu ketahui, semoga dengan adanya ulasan diatas bisa membantu dan bermanfaat.