Nesiaverse.com – Apakah insomnia berbahaya? Jika kamu memiliki masalah gangguan tidur dimana sulitnya memulai hingga mempertahankan tidur, maka kamu mengidap insomnia. Insomnia sendiri bisa terjadi karena beberapa faktor baik secara luar maupun internal, berupa faktor psikologis.
Insomnia sendiri memiliki beberapa type, berdasarkan jenis dan gejala yang dialami penderita gangguan tidur. Namun umumnya hal tersebut dilatarbelakangi karena masalah psikologis seperti stres dan masalah kesehatan seperti penderita memiliki penyakit kronis dan dalam pengobatan.
Jika insomnia terjadi terus menerus terjadi bahkan memiliki jangka panjang hingga berminggu-minggu sampai bulanan, maka alangkah baiknya kamu segera melakukan konsultasi pada ahlinya. Hal ini dikarenakan akan mengganggu aktivitas, kesehatan fisik maupun mental seseorang. Kemudian seberapa berbahayakah insomnia sehingga harus mendapatkan penanganan dari seorang ahli?
Apakah Insomnia Berbahaya?
Gangguan tidur atau insomnia kadang dianggap gangguan tidur sepele atau remeh oleh sebagian besar orang. Yang mana tidak sedikit orang meremehkannya tanpa tahu jika insomnia yang dialami seseorang bisa saja bersifat kronis bahkan bisa membahayakan penderita atau pasiennya.
Mengingat insomnia memiliki dampak yang tidak hanya pada kesehatan dan kinerja tubuh, namun juga bisa memunculkan gangguan kesehatan mental atau psikologis seseorang. Berdasarkan Centers of Disease Control and Prevention atau CDC, manusia setidaknya membutuhkan waktu tidur selama 7 hingga 9 jam pada malam hari.
Maka ketika seseorang mengalami gangguan tidur atau insomnia memiliki tubuh yang seharusnya beristirahat dan pemulihan sel-sel yang rusak atau mati akan terhambat. Dampaknya akan menurunkan kinerja seseorang ketika beraktivitas di hari berikutnya. Jika insomnia terjadi secara terus menerus makan seseorang dalam keadaan berbahaya.
Berikut beberapa bahaya dan dampak dari gangguan tidur atau insomnia yang harus kamu waspadai.
Mengalami Kesulitan Dalam Berkonsentrasi
Bahaya dari insomnia yang bisa langsung dialami saat itu juga adalah penurunan daya konsentrasi seseorang. Hal ini akan memiliki dampak yang sangat buruk dalam penurunan kinerja atau performa seseorang baik dalam pekerjaan maupun aktivitasnya sehari – hari.
Kesulitan dalam berkonsentrasi merupakan salah satu kerusakan atau bahaya yang ditimbulkan dari gangguan insomnia. Karena Insomnia sendiri dapat merusak proses kognitif seseorang dalam berbagai hal, salah satunya kesulitan dalam berkonsentrasi. Gangguan kognitif lainnya diantaranya, mengganggu kemampuan dari fokus, kewaspadaan, system penalaran hingga problem solving, sehingga mengganggu seseorang secara penuh dalam kegiatannya.
Daya Ingat Yang Menurun
Jika kamu memiliki ingatan yang baik dan tajam hal tersebut dikarenakan otak dan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup baik. Namun, jika kamu memiliki gangguan dalam waktu beristirahat atau tidurmu maka tidak heran jika kamu mendapatkan gangguan daya ingat yang menurun seiring berjalannya waktu.
Ketika seseorang tidur, maka salah satu proses tubuh adalah mengkonsolidasikan ingatan dalam pikiran. Sehingga ketika waktu tidur kamu tidak cukup karena terganggu maka proses konsolidasi tubuh dan pikiran tidak bekerja secara optimal. Tentu saja dampaknya akan mempengaruhi kemampuan dan daya ingat kamu yang menurun di hari berikutnya.
Tingginya Resiko Kondisi Medis
Jika seseorang mengalami insomnia dalam kasus yang sudah akut, artinya insomnia berkepanjangan hingga berbulan-bulan. Maka, tentunya akan meningkatkan berbagai risiko kesehatan. Risiko kesehatan ini akan berdampak pada kondisi medis penderita insomnia, misalnya mulai dari penurunan dan melemahnya sistem imunitas penderita, resiko terkena diabetes melitus, serangan asma hingga penyakit jantung.
Tingginya Resiko Gangguan Kesehatan Mental
Selain berdampak pada kondisi medis seseorang, insomnia juga mengancam kesehatan mental penderitanya. Gangguan tidur atau insomnia bisa datang karena faktor luar atau lingkungan yang bisa memicu terjadinya gangguan kesehatan mental seperti stress, frustasi hingga depresi.
Jika hal ini terus berlanjut dan dibiarkan tentunya akan memicu berbagai macam resiko dan kondisi mental atau psikis penderita insomnia sendiri. Maka, jika kamu mulai mengenali gejala kecil dari dampak dan bahaya insomnia kepada mental kamu, lakukanlah konsultasi pada ahlinya.
Merusak Kondisi Kulit Penderita
Tentunya kamu pernah melihat seseorang yang memiliki lingkaran hitam disekitar area matanya, hingga garis-garis halus atau bahkan kulit yang tidak kencang dan aura yang nampak suram dan tidak segar. Hal tersebut merupakan segelintir kecil dari contoh dan dampak dan bahaya insomnia pada kondisi kulit penderitanya.
Kerusakan pada kondisi kulit penderita insomnia ini dipicu dengan proses pelepasan hormon stress kortisol dalam jumlah yang banyak. Ketika proses pelepasan hormon kortisol tidak optimal, maka jumlah hormon yang mampu memecahkan kolagen dalam kulit hanya sedikit, sehingga tidak mampu bekerja dengan baik. Hal inilah yang membuat kondisi kulit penderita seseorang rusak seperti kehilangan elastisitas kulit.
Terus Merasa Lelah dan Mengantuk Sepanjanag Hari
Salah satu dampak dan bahaya dari insomnia yang sering ditemui adalah penderita insomnia cenderung merasa lelah dan mengantuk sepanjangan hari. Mengingat gangguan tidur membuat kamu kurang mendapatkan waktu istirahat atau tidur yang cukup.
Ketika kondisi tubuh terus merasa lelah dan mengantuk sepanjang hari tentunya hal satu inilah yang akan mempengaruhi aktivitas sehari-hari sehingga tidak bisa beraktivitas sebagaimana mestinya. Jadi insomnia bisa menjadi penyebab kelelahan yang berlebihan.
Mood Swing
Ketika tubuh kamu merasakan kelelahan dan mengantuk juga minimnya energy yang dimiliki maka kondisi badan kamu dalam keadaan yang tidak fit. Hal tersebut akan mendatangkan dampak atau bahaya lain dengan terjadinya perubahan mood secara mendadak atau mood swing. Tidak jarang seorang penderita insomnia akan memiliki perubahan mood secara mendadak, karena kondisi emosi yang tidak stabil tentunya lebih sensitif.
Rentan Terjadinya Kecelakaan
Rasa kantuk yang berlebih merupakan salah satu dampak dari insomnia yang membuat penderita cenderung lebih kantuk hingga kurangnya daya konsentrasi. Sehingga ketika seorang penderita insomnia melakukan perjalanan sendiri memiliki persentase terjadinya kecelakaan jauh lebih besar dari orang lain.
Hal ini dikarenakan ketika seseorang mengantuk dengan daya konsentrasi yang rendah maka akan terjadinya proses penurunan waktu pada reaksi otak. Bahkan dalam The National Highway Traffic Safety Administration, Amerika Serikat memperkirakan 10.000 kecelakaan mobil hingga angka kematian menyentuh 1.550 jiwa dalam satu tahun ini. Penyebabnya adalah insomnia atau kurangnya waktu tidur sang pengendara. Banyak penderitanya adalah orang di bawah umur 25 tahun.
Resiko Kematian Yang Tinggi
Terakhir, ketika seseorang mengalami kondisi susah tidur atau insomnia secara berkepanjangan, maka akan masuk ke tahap kronis hingga serius, hal inilah yang membuat resiko kematian penderita insomnia jauh lebih tinggi dari orang lainnya. Bahkan tercatat adanya peningkatan risiko kematian dua kali lipat pada penderita insomnia, yang mana memiliki waktu tidur kurang dari 5 jam di malam harinya.
Berdasarkan ulasan diatas terkait bahaya dan dampak insomnia, maka kamu tidak boleh menganggap remeh gangguan tidur satu ini. Banyaknya ancaman kesehatan secara fisik atau medis sehingga kesehatan mental penderitanya.
Jika kamu sudah mulai merasakan gejala-gejala gangguan insomnia lebih dari 1 minggu, maka jangan meremehkannya. Alangkah baiknya untuk langsung menghubungi dokter ahli, untuk mendapatkan solusi dan pengobatan seperti terapi yang jauh lebih baik.