Nesiaverse.com – Pubertas adalah sebutan bagi seorang anak yang sedang dalam masa pertumbuhan atau mulai memasuki masa-masa remaja. Lalu, apa yang terjadi saat anak mengalami pubertas? Masih banyak orang yang tanpa mereka sadari, kalau ternyata sekarang dirinya sedang memasuki atau berada dalam fase pubertas.
Perlu kamu ketahui, pubertas terjadi akibat hormon gonadotropin mulai memproduksi estrogen pada ovarium wanita, dan testosteron pada testis pria. Perlu moms ketahui, anak perempuan biasanya mulai memasuki masa puber di usia 8-13 tahun. Sedangkan untuk anak laki-laki, masa puber ini biasanya terjadi di usia 10-16 tahun.
Lantas, apa yang terjadi saat anak mengalami pubertas? Nah, disini akan memberikan beberapa penjelasan terkait hal apa saja yang akan terjadi saat anak mulai mengalami masa pubertas. Jadi langsung saja simak ulasannya di bawah ini dengan seksama!
Apa Yang Terjadi Saat Anak Mengalami Pubertas?
Seorang anak yang tengah dalam masa pubertas pasti akan mengalami serangkaian perubahan pada dirinya, dan hal ini tentulah normal. Sebab, pubertas sendiri merupakan fase pertumbuhan, dikala anak mengalami kematangan organ reproduksi
Periode pubertas sendiri dapat datang lebih cepat atau lebih lambat. Seorang anak perempuan akan melewati masa pubertas pada 10–14 tahun, sedangkan anak laki-laki pada 12–16 tahun. Dengan demikian, perempuan melewati masa pubertas lebih cepat ketimbang laki-laki.
Tidak ada cara pasti untuk mengetahui kapan seorang anak akan memulai masa pubertasnya. Perubahan awal pada otak dan kadar hormon tentu tidak dapat dilihat dari luar, sehingga mudah saja untuk berpikir bahwa masa pubertas seorang anak belum dimulai.
Pubertas sendiri berkemungkinan untuk selesai dalam kurun waktu sekitar 18 bulan, atau bahkan dapat memakan waktu hingga 5 tahun lamanya dan masih terbilang normal.
Dilansir dari laman health children, pubertas terdiri dari serangkaian tahapan yang mempengaruhi kerangka, otot, reproduksi, dan hampir semua sistem tubuh lainnya.
Nah, berikut adalah perubahan-perubahan yang terjadi saat anak mengalami pubertas. Diantaranya adalah:
Perubahan Fisik
Salah satu hal yang paling mencolok dan dapat mudah dikenali saat anak mengalami pubertas adalah perubahan pada kondisi fisiknya.
Perubahan yang terjadi pada anak perempuan maupun laki-laki tentu memiliki perbedaan. Berikut adalah perubahan fisik yang terjadi pada anak perempuan saat mengalami pubertas, yaitu:
- Pinggul akan melebar dan tubuh akan melengkung, di mana anak perempuan akan mengalami pertumbuhan tinggi badan yang signifikan.
- Timbul jerawat pada remaja seringkali disebabkan oleh perubahan hormonal yang terjadi selama pubertas.
- Pertumbuhan payudara atau dikenal sebagai “budding”. Pada tahap ini, ukuran payudara kanan dan kiri mungkin berbeda, dan payudara mungkin terasa lembut.
- Tumbuh rambut di sekitar kemaluan, ketiak, serta rambut di kaki dan lengan akan menjadi lebih gelap.
- Muncul keputihan, atau keluarnya cairan bening dari vagina, mungkin terjadi pada anak perempuan. Ini adalah proses pembersihan alami yang normal.
- Dimulainya periode menstruasi, yang merupakan bagian dari siklus bulanan juga merupakan tanda masa pubertas. Karena lapisan rahim menebal sebagai persiapan untuk kehamilan, hal ini terjadi. Jika kehamilan tidak terjadi, lapisan ini akan terlepas selama beberapa hari setiap bulan.
Sedangkan perubahan kondisi fisik yang terjadi pada anak laki-laki adalah sebagai berikut:
- Anak laki-laki akan mengalami perkembangan otot dan peningkatan tinggi badan. Namun, setiap orang mengalami perubahan ini pada tingkat yang berbeda.
- Kemungkinan munculnya jerawat meningkat selama masa pubertas. Jerawat adalah kondisi kulit yang ditandai dengan benjolan-benjolan, terutama di wajah, leher, bahu, punggung atas, dan dada.
- Suara anak laki-laki akan berubah lebih berat, kadang-kadang disebut sebagai “suara pecah” karena perubahan.
- Rambut akan mulai tumbuh di sekitar area kemaluan, kaki, di bawah lengan, dan di wajah. Pertumbuhan rambut ini, yang awalnya halus, berkembang menjadi lebih tebal dan gelap. Beberapa pria mungkin masih mengalami pertumbuhan rambut di tubuh mereka setelah memasuki usia dua puluh tahun.
- Penis dan testis akan bertambah besar. Salah satu testis lebih besar dari yang lain adalah normal.
- Perkembangan dapat mencakup mimpi basah yang menyebabkan ejakulasi saat tidur.
- Ereksi kadang-kadang terjadi ketika gugup, semangat, atau bahkan tanpa alasan yang jelas. Walaupun mungkin terdengar memalukan, biasanya tidak ada yang mengetahuinya, dan setelah beberapa waktu, ereksi ini akan hilang.
- Pertumbuhan dan nyeri payudara mungkin terjadi pada beberapa anak laki-laki. Ini adalah reaksi normal tubuh terhadap perubahan hormon. Ini akan hilang dengan waktu.
Perubahan Hormon
Selain perubahan fisik pubertas juga dipengaruhi oleh perubahan hormonal. Produksi hormon seks seperti estrogen meningkat pada anak perempuan saat mengalami pubertas dan testosteron meningkat pada anak laki-laki, yang berdampak pada perkembangan organ reproduksi dan pengaturan siklus menstruasi anak perempuan.
Pada anak laki-laki, peningkatan hormon testosteron berdampak pada perkembangan otot suara yang lebih dalam dan pertumbuhan rambut.
Perubahan Psikososial
Perubahan psikososial juga menjadi hal penting yang seorang anak alami selama masa pubertas. Saat terjadi, seorang anak akan mengalami perubahan emosi dan perkembangan identitas diri yang kompleks selama periode ini.
Mereka dapat mengalami fluktuasi mood yang signifikan, menyebabkan mereka merasa canggung dan membutuhkan pemahaman tentang siapa mereka sebenarnya.
Dengan perubahan dalam lingkungan pergaulan mereka dan pergaulan dengan lawan jenis yang lebih intens, hubungan sosial juga menjadi lebih penting bagi mereka. Hal ini juga didukung oleh suatu studi yang menyatakan bahwa kehidupan sosial anak di masa depan, dimulai ketika anak tengah mengalami masa puber.
Seorang anak mungkin akan mengalami lebih banyak pikiran dan dorongan seksual selama masa pubertas. Entah itu menjadi terangsang secara seksual dan merasa tertarik pada lawan jenis. Fase ini mungkin akan berkurang seiring dengan bertambahnya usia, akan tetapi tidak perlu khawatir karena hal ini merupakan bagian normal dari perkembangan seorang anak menuju dewasa.
Dalam masa ini, perasaan romantis seperti rasa tertarik dan cinta merupakan hal yang wajar bagi anak yang sudah puber.
Itulah penjelasan mengenai apa yang terjadi saat anak mengalami pubertas. Jangan khawatir akan perubahan – perubahan yang terjadi pada anak ketika mengalami pubertas, meski demikian orang tua harus senantiasa mengawasi dan mengarahkan anak agar masa pubertasnya tidak membuat ia terjerumus hal-hal yang tidak diinginkan. Good Luck semoga membantu.