Menoragia Adalah? Penyebab, Gejala dan Cara Mengobati

Nesiaverse.com – Pertanyaan terkait menorrhagia adalah apa? Penyebab terjadinya. gejala dan cara untuk mengatasi permasalahan tersebut. Selama masa menstruasi berlangsung, jumlah darah yang dinilai normal adalah sekitar 30 hingga 40 mL per sekali siklus menstruasi. Seorang wanita nantinya dianggap mengalami haid secara berlebihan jika jumlah darah yang dikeluarkan melebihi 80 mL, atau sekitar 16 sendok teh. Hal ini harus diwaspadai.

Pada dasarnya siklus menstruasi tiap orang berbeda-beda dan tidak bisa disamakan. Namun, ada perhitungan umum dimana menstruasi yang normal berjalan 2 hingga 7 hari lamanya. Sehingga jika seseorang memiliki siklus menstruasi yang melebihi 7 hari, hal ini harus diwaspadai, apalagi jika hal ini sering kali terjadi tidak hanya terjadi selama dua kali. Kamu harus memperhatikan kondisi tubuh kamu, bisa jadi hal tersebut merupakan salah satu gejala dari meoriga. 

Apa itu Menorrhagia?

Menoragia adalah istilah medis yang merupakan kondisi dimana jumlah darah ketika seorang wanita haid atau menstruasi dalam jumlah yang keluar lebih banyak daripada normalnya. Bahkan menstruasi atau haid ini berlangsung lebih dari 7 hari lamanya. Konsidi satu ini umumnya dialami oleh wanita yang sudah mulai mendekati masa-masa menopausenya. 

Jika menoragia ini tidak segera ditangani. maka memiliki potensi yang mampu mengganggu kesehatan penderitanya. Salah satu efek yang dihasilkan ketika seseorang mengalami menoragia adalah anemia, yaitu kondisi tubuh kekruangan sel darh merah, sehingga nantinya lebih mudah gemuk dan tidak memiliki semangat untuk beraktivitas. Hal ini akan menurunkan produktivitas harian kamu juga. 

Jika dilansir dari laman Headline, dijelaskan bahwa menoragia adalah kondisi atau periode haid yang memanjang dan mengeraskan volume darah yang jauh lebih banyak dari biasanya. Kemudian perlu kamu ketahui juga bahwa normalnya darah yang keluar ketika menstruasi adalah 30 hingga 40 mililiter selama kurang lebih 4 hingga 7 hari lamanya. Namun, menoragia ini bisa membuat penderitanya mencapai 80 mililiter dalam sekali siklus menstruasi. 

Tentunya kondisi tersebut dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan darah yang keluar cukup banyak, bahkan tidak jarang disertai dengan kram perut yang cukup hebat. Selain itu, menorrhagia juga dapat menyebabkan penderitanya harus mengganti tampon atau pembalut lebih sering, setidaknya dalam 2 jam sekali. 

Penyebab Terjadinya Menoragia

Menoragia bisa terjadi karena beberapa faktor penyebab. Menoragia sendiri memiliki penyebab utama dimana adanya ketidakseimbangaan hormon wanita ketika mulai memastikan menstruasi ataupun menjelang masa menopause. Selain itu menorrhagia juga dapat dipicu dengan adanya beberapa jenis penyakit, mulai dari disfungsi ovarium, fibroid rahim dan masih banyak lagi. 

Dilansir dari Cleveland Clinic, bahwa menoragia juga dapat terjadi karena faktor usia. Dalam beberapa data yang dipublikasikan oleh Cleveland Clinic, didapatkan bahwa 90% penderita menoragia ini adalah seorang wanita yang baru memasuki usia dewasa yaitu diatas 40 hingga 50 tahun. Nah, langsung saja, berikut kami sudah merangkum beberapa penyebab terjadinya menoragia, yang dilansir dari laman Mayo Clinic.

Disfungsi Ovarium

Faktor penyebab pertama terjadinya menoragia adalah adanya disfungsi ovarium, yang mana hal ini merupakan salah satu kondisi ketiak indung telur tidak mampu melepaskan sel telur selama siklus menstruasi berlangsung. Sehingga nantinya tubuh tidak bisa menghasilkan hormon progesteron. Hal ini akan berdampak pad aterjadinya ketidakseimbagan pad ahormon yang memeicu munculnya penyakit menoragia ini.

Fibroid Rahim

Penyebab terjadinya menoragia adalah adanya disfungsi ovarium dalam tubuh. Fibroid rahim merupakan jenis tumor rahim yang terhitung non kanker, yang dapat muncul selama tahun-tahun kesuburan wanita. 

Selain itu fibroid dalam rahim ini dapat menyebabkan pendarahan selama menstruasi berlangsung yang mana menjadi lebih banyak dari normalnya. Sehingga memiliki potensi mengeluarkan darah jauh lebih banyak pada umumnya. 

Adenomyosis

Adenomiosis merupakan salah satu penyebab terjadinya menoragia pada seorang wanita. Yang aman kondisi satu ini dapat menyebabkan kelenjar dari endometrium jadi tertanam di dalam otot rahim. Sehingga hal inilah yang akan menyebabkan terjadinya pendarahan secara hebat pada wanita yang tengah menjalani masa menstruasinya, bahkan mereka dapat merasakan gejala yang jauh lebih berat lagi. 

Polip

Polip merupakan kondisi dimana adanya pertumbuhan kecil atau jinak pada area lapisan rahim atau polip rahim. Hal ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami pendarahan saat masa menstruasi yang cukup berat dan berkepanjangan, dan disebut sebagai menoragia. 

Penggunaan IUD

Salah satu efek samping dari penggunaan alat kontrasepsi non hormonal yaitu IUD, dapat menyebabkan menoragia. Menoragia merupakan salah satu efek samping dari penggunaan IUD. Sehingga bagi kamu yang menggunakan alat kontrasepsi satu ini di dalam rahim, harus mewaspadai terjadinya pendarahan serupa. 

Obat-Obatan

Mengonsumsi obat-obatan bisa menjadi salah satu faktor penyebab menoragia. Ada beberapa jenis obat anti inflamasi , yaitu obat hormonal seperti progestin dan estrogen. Obat-obatan satu ini dapat menyebabkan menoragia. Selain itu antikoagulan seperti enoxaparin dan warfarin dapat memicu pendarahan ketika masa menstruasi berlangsung lebih berat dan berkepanjangan.

Gangguan Pendarahan Yang Diturunkan

Ada beberapa gangguan perdarahan yang diturunkan, yaitu seperti von Willebrand, yang merupakan salah satu kondisi dimana pembekuan darah mengalami gangguan dan dapat menyebabkan pendarahan menstruasi yang terjadi tidak normal, salah satunya menorrhagia. 

Komplikasi Kehamilan

Terakhir, menstruasi tunggal, berta dan terlambat menjadi salah satu hal yang disebabkan oleh keguguran. Penyebab lain perdarahan hebat ketiak kehamilan adalah kolasi plasenta yang tidak bisa, seperti plasenta yang terletak lebih rendah atau plasenta previa. 

Gejala Menoragia

Bagi wanita yang mengalami pendarahan yang cukup berat atau berkepanjangan, maka kamu bisa saja mengalami salah satu atau beberapa gejala dari menoragia. Sehingga kamu dianjurkan untuk mengetahui gejala tersebut, ada beberapa gejala dari menoragia secara umum.

  • Seringkali mengganti pembalut 2 hingga 3 jam sekali, khususnya pada hari-hari atau awal menstruasi berlangsung.
  • Menstruasi berlangsung lebih dari 7 hari lamanya.
  • Terkadang, kamu harus menggunakan lebih dari 1 pembalut secara bersamaan, dan hal ini terjadi karena pembalut secara bersamaan atau karena volume pendarahan yang cukup tinggi.
  • Kamu perlu mengganti pembalut bahkan selama malam hari, ketika waktu beristirahat. 
  • Terkadang munculnya gumpalan darah dengan ukuran lebih dari 2,5 cm. 
  • Aktivitas sehari-hari dapat terbatas, hal ini dikarenakan pendarahan dengan volume yang cukup banyak. 
  • Munculnya gejala anemia, kelelahan secara berlebihan, muncul rasa lelah dan lemak hingga dalam beberapa kasus dapat menyebabkan kesulitan dalam bernapas. 

Cara Mengobati Menoragia

Menoragia memerlukan pengobatan dan pendekatan yang tepat, yang mana harus disesuaikan dengan akar penyebab dan tingkat atau kondisi kepasarah pasien tersebut. Berikut ada beberapa cara atau metode penangan untuk mengobati menoragia, sehingga bisa kembali mendapatkan kenyamanan dan siklus menstruasi yang normal. 

Terapi Obat Yang Tepat

Kamu dapat mengatasi menorrhagia dengan mengonsumsi obat yang tepat. Nantinya dokter dapat memberikan beberapa resep dan jenis obat yang dapat mengobati menoragia. 

  • Obat Anti fibrinolitik : Sama seperti sama traneksamat yang mampu untuk mengurangi pendarahan secara berlebihan sekaligus memperkuat pembekuan darah. 
  • Antiinflamasi Nonsteroid atau NSAIDs : Selanjutnya kamu dapat mengkonsumsi seperti ibuprofen, naproxen dan asam mefenamat. Obat antiinflamasi nonsteroid ini mampu mengurangi produksi dari prostaglandin yang dapat memicu menoragia.
  • Kontrasepsi Kombinasi : Selanjutnya, kamu dapat mengatur siklus menstruasi, hal ini guna mengurangi durasi dan jumlah darah yang dikeluarkan ketika menstruasi berlangsung. 
  • Desmopressin : Selanjutnya, kamu dapat mengatasinya menoragia yang disebabkan oleh penyakit von Willebrand dengan mengonsumsi Desmopressin. 
  • Terapi Hormon : Sama halnya seperti progesteron suntik dan norethisterone oral, yang bekerja untuk mengatur kadar hormon dan mengurangi pendarahan karena menorrhagia. 
  • Analog GnRh-a : Kamu dapat mengurangi pendarahan, memperbaiki siklus menstruasi menjadi normal serta mampu mengurangi risiko komplikasi dengan Analog GnRH-a. 
  • Suplemen Zat Besi : Selain itu penting untuk pasien menoragia untuk mengkonsumsi suplemen zat besi. Apalagi bagi penderita menoragia yang mengalami anemia, pada beberapa kasus menoragia yang berta, pasien harus di opname dengan transfusi darah yang menjadi salah satu solusinya. 

Operasi Yang Terukur

Selain terapi obat , kamu dapat melakukan prosedur operasi sebagai salah satu opsinya. Namun, tentu saja hal ini harus konsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Nah, berikut beberapa metode atau prosedur operasi yang dapat kamu jadikan opsi nantinya. 

  • Dilatasi dan Kuretase atau D&C : Merupakan salah satu prosedur yang akan membantu untuk mengurangi pendarahan dengan pengerokan pada dinding rahim. 
  • Embolisasi Arteri Rahim : Metode satu ini efektif untuk mengatasi permasalahan menoragia yang disebabkan oleh miom, dengan cara memblokir pasokan darah. 
  • Miomektomi : Yang mana metode satu ini akan mengangkat miom melalui operasi, yaitu ada 2 jenis laparoskopi dan histeroskopi.
  • Ablasi Endometrium : Prosedur dengan menghancurkan lapisan endometrium secara permanen dengan menggunakan berbagai metode
  • Ablasi Endometrium atau Reseksi : Prosed untuk menghilangkan lapisan endometrium menggunakan kawat yang dipanaskan. 
  • Histerektomi : Prosedur ini dilakukan jika prosedur atau opsi lain tidak berhasil yaitu dengan menghentikan kemampuan menstruasi dan kemampuan hamil seseorang. 

Nah, itulah ulasan terkait pengertian dari menoragia adalah salah satu kondisi yang gejala dan cara mengobatinya mesti dipahami dan diwaspadai. Untuk mengatasi menorrhagia ini penting untuk menjalani pemeriksaan rutin ke dokter, khususnya bagi kamu yang memiliki faktor risiko dari menoragia.

Comments are closed.