Polimenorea Adalah? Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Nesiaverse.com – Untuk mengetahui polimenorea adalah apa? kemudian penyebab terjadinya polimenorea, gejala dan cara untuk mengatasinya merupakan suatu hal yang harus diketahui seorang wanita. Jika kamu sering kali mengalami siklus menstruasi yang pendek dan tidak seperti biasanya, hal ini bisa jadi karena kamu mengidap polimenorea. Umumnya wanita dengan polimenorea akan mengalami siklus menstruasi yang lebih pendek dan selama 3 periode.
Sehingga penting bagi kamu untuk mengetahui mengenai polimenorea itu adalah apa? mulai dari penyebab, gejala dan cara untuk mengatasinya. Karena polimenorea sendiri dapat menyulitkan pasangan yang tengah melakukan program kehamilan. Karena Polimenorea ini akan mengganggu masa subur atau dikenal sebagai ovulasi, dimana nantinya akan sulit diprediksi.
Apa Itu Polimenorea?
Polimenorea adalah sebuah kondisi yang mana dapat menyebabkan siklus haid atau menstruasi akan 2 kali terjadi dalam sebulan atau bahkan bisa menjadi lebih pendek. Tentunya kamu sudah ingat soal polimenorea bukan? jika dilansir dari Healthline dan Mayo Clinic, istilah dari polimenorea sendiri adalah salah satu istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu siklus menstruasi yang terjadi lebih pendek dari 21 hari lainnya.
Siklus menstruasi sendiri normalnya adalah antara 24 hingga 38 hari lamanya. Polimenorea sendiri adalah salah satu untuk pendarahan uterus abnormal. Untuk sebagian wanita, memiliki panjang siklus yang lebih pendek mungkin normal saja, namun lain halnya jika hal tersebut dilatarbelakangi karena adanya kondisi medis tertentu.
Polimenorea juga mampu mempengaruhi kesuburan. karena nantinya ovulasi akan terjadi lebih cepat dari biasanya, bahkan selama satu periode. Bagi kamu yang mengalami polimenorea akan membuat menstruasi tidak teratur, hal ini yang akan membuat tubuh tidak stabil dan gampang terkena penyakit.
Polimenorea berbeda dengan oligomenore, yang mana sama-sama gangguan menstruasi namun polimenorea merupakan gangguan haid yang kurang dari 9 kali dalam setahun. Polimenorea justru akan membuat siklus menstruasi kamu menjadi lebih pendek, sehingga bisa mendapatkan haid dalam 1 bulan sebanyak 2 kalinya.
Bagi kamu yang mengalami gangguan menstruasi oligomenorea maka bisa saja nantinya akan mengalami gangguan dan kesulitan ketika akan hamil, karena siklus haid yang tidak teratur tersebut. Selain itu permasalahan antara ovulasi dan fase luteal atau pendarahan, seringkali terjadi terlalu singkat dan terjadi pembuahan beserta implantasi.
Penggunaan pil kontrasepsi juga dapat membantu proses perpanjangan fase luteal atau fase pendarahan namun juga dapat menghentikan proses terjadinya ovulasi. Setelah memahami mengenai polimenorea, maka selanjutnya kamu harus mengetahui penyebab dan gejalanya. Nah, berikut kami sudah merangkum beberapa penyebab polimenorea.
Penyebab Polimenorea
Ada beberapa faktor yang mendasari penyebab terjadinya polimenorea,sehingga kamu dianjurkan untuk diselidiki guna melihat apakah dapat diobati sejak dini, kh susunya jika kondisi tersebut berpengaruh terhadap kesuburan. Nah, langsung saja berikut beberapa penyebab terjadinya polimenorea beserta gejalanya.
Stress
Penyebab pertama polimenorea adalah stress. Hal ini merupakan salah satu penyebab umum seseorang mengalami polimenorea atau kelainan dan gangguan menstruasi lainnya. Stres berperan penting dalam mempengaruhi keseimbangan hormon di dalam tubuh.
Sehingga meskipun demikian,stres memang menjadi salah satu penyebab yang ringan dan masih bisa diatasi. Banyak sekali wanita yang menemukan, bahwa ketika dirinya mengatasi penyebab stres adalah dengan melakukan latihan penghilang stres, plano ras akan membaik.
IMS
IMS atau Infeksi menular seksual merupakan salah satu hal yang menyebabkan terjadinya polimenorea. Infeksi menular seksual ini termasuk chlamydia dan gonorrhea juga yang tentunya menyebabkan polimenorea. Pada wanita dengan chlamydia memungkinkan untuk mengalami sakit perut yang parah dan keputihan. Smenetara gejala gomorrhea akan menimbulkan sensasi rasa gatal yang luar biasa, khususnya di area vagina, sehingga sensasi terbakar satu ini akan terasa ketika buang air kecil maupun bukan. Infeksi menular seksual ini ada beberapa kondisi yang dapat diobati dengan antibiotik salah satu caranya.
Menopause
Selanjutnya penyebab terjadinya polimenorea adalah menopause. Menopause biasanya akan terjadi pada seorang wanita yang berumur 40 hingga awal 50 an. Menjelang masa t perimenopause, maka tubuh wanita nantinya akan mengalami perubahan hormonal secara besar-besaran, salah satunya adalah kelainan pada siklus menstruasi yaitu polimenorea, selain itu dapat menyebabkan juga depresi, perubahan suasana hati.
Endometriosis
Endometriosis merupakan salah satu yang menyebabkan polimenorea, dimana terjadinya suatu kondisi sel-sel yang biasanya melapisi rahim ditemukan di area lainnya, seperti ovarium hingga saluran tuba.
Endometritis sendiri memang dapat diobati Gejalanya adalah menstruasi yang berat dan menimbulkan rasa nyeri, nyeri ketika berhubungan badan, adanya bercak di sela-sela menstaiia hingga kelainan siklus menstruasi seperti polimenorea. Maka, kamu harus berhati-hati.
Polip Rahim dan Fibroid
Selanjutnya polip rahim dna fibroid adalah semacam daging yang tumbuh pada organ reproduksi wanita, tepatnya pada bagian dalam. Dimana kedua penyakit ini memiliki sifat yang jinak, naun dapat ebrkembang emnajdi ganas juga.
Meskipun bukan sel kanker, namun penyakit ini akan menyebabkan berbagai masalah, salah satunya adalah nyeri perut, sakit ketika melakukan hubungan intim, pendarahan, kondisi perut yang membesar. Ketika pendarahan terjadi akibat polip rahim dan fibrosis, maka dapat memicu terjadinya polimenorea.
Gejala Polimenorea
Gejala dari polimenorea sendiri yang dikutip dari Medical News Today,yaitu siklus menstruasi lebih sering terjadi namun dengan siklus yang lebih pendek dari biasanya. Beberapa orang mungkin tidak menyadari hal satu ini, hal ini jika mereka memiliki kesulitan untuk hamil.
Pada wanita yang mengalami polimenorea, aktivitas ovulasi mampu terjadi lebih awal dari biasanya, hal ini terjadi pada waktu yang tidak teratur selama siklusnya. Kemudian beberapa wanita dengan polimenorea juga memiliki fase luteal yang jauh lebih pendek, yaitu ketika tubuh mempersiapkan kehamilan.
Dalam sebuah studi Annals of Epidemiology, menunjukan bahwa wanita dengan usia 21-45 tahun, setidaknya memiliki lebih sedikit peluang untuk hamil dalam siklus menstruasi, yang kurang dari 26 hari.
Dalam studi lainnya, yaitu PubMed, menunjukan wanita dengan variabilitas siklus menstruasi yang tinggi memiliki kemungkinan 51% lebih rendah untuk bisa hamil per siklusnya. Sehingga jika seseorang memperhatikan gejala lain yang menunjukan polimenorea, maka kamu dianjurkan untuk berkonsultasi dengan ahlinya.
Cara Mengatasi Polimenorea
Umumnya, polimenorea terjadi disebabkan oleh berbagai faktor hormonal, adanya gangguan umum kerap kali terjadi dan akibat penggunaan alat kontrasepsi maupun stres, sehingga berikut beberapa cara untuk mengatasi polimenorea yang dapat kamu lakukan.
Hindari Stres
Ester merupakan salah satu faktor penyebab utama dari polimenorea. Saudi Arabia Medical Journal melakukan sebuah penelitian, yang mana hasilnya menunjukkan bahwa 91% pelajar perempuan, mengalami gangguan menstruasi. Umumnya penyebab utama gangguan menstruasi itu ialah stres. Maka, upaya untuk selalu rileks dan berpikiran positif tidak lupa dengan istirahat yang cukup, guan menghindari stres juga.
Menggunakan Alat Kontrasepsi Dengan Benar
Selanjutnya, cara untuk mencegah polimenorea adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi dengan benar. Pilihlah alat kontrasepsi yang paling sesuai. Kamu harus memastikan cara penggunaannya tepat dan sesuai dengan prosedur nya. Hal ini mampu menangani permasalahan polimenorea. Kamu dapat melakukan konsultasi terhadap aslinya juga.
Memulai Pola Hidup Sehat
Berikutnya, kamu dapat memulai menjalani pola hidup yang sehat dengan melakukan aktivitas olahraga, kamu dianjurkan untuk memperbaiki pola makan juga dan perbanyakan akan sayur dan buah-buahan segar. Kamu dianjurkan mengonsumsi makanan yang kaya akan kandungan antioksidan.
Hal tersebut dapat membantu kamu untuk terhindar dari berbagai macam penyakit yang bisa menyebabkan polimenorea. Selain itu, pola hidup sehat dapat membantu untuk menjaga berat badan ideal, karena salah satu faktor risiko polimenorea sendiri adalah berat badan yang berlebihan. Sehingga kamu harus memperhatikan pola hidup dan pola makan kamu dengan baik.
Berhenti Merokok
Kamu dianjurkan untuk berhenti merokok, karena hal ini akan mempengaruhi polimenorea menjadi lebih buruk lagi. Selain itu kebiasaan merokok sendiri lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Maka, kamu dianjurkan untuk berhenti merokok untuk menghindari kondisi polimenorea yang memburuk.
Berhenti Konsumsi ALkohol
Dalam Italian Journal of Pediatrics, dijelaskan bahwa mengkonsumsi alkohol akan berpengaruh pada kondisi polimenorea wanita. Selain menyebabkan polimenorea , mengonsumsi alkohol tentunya memberikan dampak yang buruk bagi kesehatan tubuh secara umum. Maka, kamu harus menghentikan kebiasaan mengonsumsi minuman satu ini.
Nah, demikian pembahasan mengenai apakah polimenorea? apa faktor penyebab dan gejalanya kemudian bagaimana cara untuk mengatasinya dengan tepat. Nah, jika kamu sudah melakukan tindakan untuk mengatasinya dan menghindari dari kondisi buruk, kamu dianjurkan untuk langsung datang ke ahlinya, untuk mendapatkan penanganan yang tepat karena jika dibiarkan kondisi satu ini akan memperburuk kesehatan kamu.
Comments are closed.