Cara Merawat Anak Burung Perkutut yang Baru Menetas
Nesiaverse.com – Mungkin kamu menemukan burung perkutut yang masih baru menetas dan ingin mencoba untuk merawatnya, maka agar bisa merawat burung tersebut dengan baik dimulai dari piyik hingga remaja maka wajib mengetahui cara merawat anak burung perkutut yang baru menetas dibawah ini.
Burung perkutut yang merupakan spesies atau jenis burung dalam suku Columbidae dari genus Geopelia, burung perkutut ini termasuk jenis burung yang memakan biji-bijian tetapi tidak menutup kemungkinan jika burung tersebut juga yang bisa memakan serangga di habitat aslinya.
Nyatanya burung perkutut yang bukan pembangun sarang tempat tinggal yang baik dimana biasanya mereka yang akan menggunakan ranting dan batang untuk membangun sarang secara asal-asalan, sehingga sayang tersebut yang mudah jatuh ke tanah jika terkena angin kencang.
Oleh karena itu mengapa tidak heran jika banyak orang yang menemukan anak burung perkutut yang baru menetas ditemukan di jalan karena jatuh dari sarangnya, mungkin pada saat kamu akan pergi keluar rumah dan tiba-tiba kamu menemukan seekor anak burung perkutut di depan rumah atau di jalan bawah pohon.
Mungkin hal pertama yang kamu lakukan akan mencoba mencari sarangnya dan mengembalikannya ke sarangnya atau mungkin untuk sebagian orang yang memilih untuk membawanya dan akan merawatnya dengan baik, tetapi bagaimana cara merawat anak burung perkutut yang baru menetas? untuk kamu yang ingin tahu dengan caranya bisa dengan simak ulasannya disini.
Cara Merawat Anak Burung Perkutut yang Baru Menetas
Dimana untuk anak burung perkutut baru menetas atau piyik burung perkutut liat atau hasil penangkaran yang biasanya jika sudah dipegang oleh manusia dalam sangkarnya, maka induknya yang sudah tidak mau mengurusnya kembali apalagi jika sarangnya sudah tidak utuh seperti sebelumnya.
Tentunya dalam kondisi umumnya baru hitungan hari jika burung anakan tersebut ditinggalkan oleh induknya yang akan berkemungkinan mati, karena anak burung perkutut yang masih baru menetas yang membutuhkan kehangatan dan dia tidak mendapatkan asupan makanan dan kehangatan.
Burung perkutut yang masih baru menetas atau masih piyik organnya yang sangat rentan sehingga rawan mati jika burung tersebut tidak dirawat dengan cara yang tepat dan benar, karena dalam merawat anak burung perkutut yang baru menetas dengan burung perkutut yang sudah dewasa yang caranya berbeda dan untuk yang anakan harus lebih ekstra.
Nah untuk itu dibawah ini terdapat beberapa cara merawat anak burung perkutut yang baru menetas yang bisa kamu ketahui dan coba terapkan dengan mudah yaitu sebagai berikut:
Memberikan Penghangat
Untuk cara merawat anak burung perkutut yang baru menetas ini yang sebenarnya terbilang cukup mudah hanya tinggal memberikan kehangatan yang cukup dan makanan yang berkualitas, karena burung anakan belum memiliki bulu untuk bisa menghangatkan tubuhnya sendiri.
Pada malam hari kandang burung anakan ini yang diberikan penghangat dengan cara menyimpan lampu 5 watt, karena burung yang belum memiliki bulu dengan sempurna agar terhindar dari udara dingin sehingga burung menjadi tidak kedinginan.
Pada saat piyik burung perkutut yang sudah berumur 2 minggu maka burung yang akan menjadi aktif dan sering mengepak-ngepakkan sayapnya, pada saat berumur 3 minggu burung perkutut ini yang akan semakin aktif dan sering mengepak-ngepakan sayapnya dan juga bulu pada tubuhnya yang hampir ditumbuhi bulu semuanya.
Memberikan Makanan
Selanjutnya untuk cara merawat anak burung perkutut yang baru menetas yaitu memberikan makanan yang berkualitas untuk burung anakan, dimana untuk makanan piyik burung perkutut yang dibawah 2 minggu dapat diberikan voer yang telah dicampur dengan air.
Kemudian pada saat burung sudah memasuki 2 bulan makanan yang diberikannya yaitu bisa makanan padat seperti milet dan voer dengan cara memberikannya dapat dengan menggunakan suntikan, berikan makanan pada anak burung perkutut ini dengan jumlah yang tepat tidak berlebihan.
Cara Meloloh Piyik Burung Perkutut
Untuk melolohkan piyik burung perkutut yang baru menetas maka untuk makanan atau pakan yang diberikannya harus benar-benar dibuat cair diberikan pada setiap 2 jam sekali, sedangkan untuk anak burung perkutut yang sudah berumur lebih dari seminggu maka makanan cairnya dibuat agak kental dengan memberikannya dalam 4 atau 5 jam sekali.
Sedangkan untuk parameter cocok dalam pemberian makanan anakan burung perkutut pastikan temboloknya telah kosong dan pada saat sudah kosong maka dapat langsung melatihnya, pada saat burung selesai diberikan makanan maka pastikan sisa pakan atau makanan yang menempel di paruh dan bulunya dibersihkan serta alat untuk membuat loloh dibersihkan agar tetap steril.
Suntikan untuk Meloloh Anakan Burung Perkutut
Untuk bisa memberikan pakan pada burung perkutut yang masih piyik atau anak bisa dengan menggunakan suntikan yang berukuran 55 cc, terdapat 2 cara untuk meloloh anakan burung perkutut yang masih baru menetas yaitu seperti suntik langsung ke tembolok dan melolohkan di mulut burung.
Tetapi untuk kamu yang masih belum berpengalaman sebaiknya jangan melakukan melatihnya langsung suntik ke tembolok, karena hal ini yang dapat dikhawatirkan bisa melukai tenggorokan burung perkutut tersebut, sebaiknya kamu melatihnya di paruh burungnya saja.
Dengan memberikan beberapa tetes agar terlebih dahulu sebelum memberikan pakan agar tenggorokan burung perkutut anakan ini basah dan terhindar dari tersedak, dan untuk caranya meluluhkan nya yaitu:
- Terlebih dahulu siapkan voer yang dibasahkan dengan air yang bersih.
- Kekentalan campuran voer dengan airnya yang disesuaikan dengan umur atau usia burung anakan perkutut tersebut.
- Kemudian masukkan ke dalam suntikan dengan tepat dan jangan terlalu kencang karena dapat membuat burung tersedak, serta jangan terlalu lambat karena voernya yang akan tumpah.
Mungkin hanya itu saja ulasan mengenai dengan beberapa cara merawat anak burung perkutut yang baru menetas yang bisa kamu ketahui dan bisa kamu coba terapkan dengan mudah, semoga dengan adanya ulasan diatas bisa membantu dan bermanfaat selamat untuk mencoba.
Comments are closed.